Monday, May 10, 2021

Fork Dalam Blockchain

Apa arti istilah fork dalam blockchain?

Blockchain fork merupakan persetujuan bersama untuk pembaruan perangkat lunak.

Bitcoin dibuat oleh peserta dalam komunitas yang disebut sebagai penambang. Mereka melakukan verifikasi transaksi dalam block baru dan menambahkannya ke dalam blockchain Bitcoin. Penambang memastikan peredaran Bitcoin dengan cara melakukan verifikasi dan mengamankan transaksi dalam blockchain. Setiap penambang wajib menjalankan perangkat lunak yang sama untuk mengakses buku kas bersama.

Namun di dalam komunitas, para developer dan penambang tidak selalu sejalan dalam pemikiran mereka tentang arah blockchain. Ketika satu kelompok bersikeras tentang suatu perubahan perangkat lunak dan kelompok yang lainnya tidak setuju, mereka dapat memutuskan untuk berpisah jalan. Inilah yang disebut dengan fork. Chain akan disalin dan pecah, dan dua kelompok tersebut masing-masing akan menerapkan rancangan solusi mereka.

Istilah fork kerap memiliki konotasi politik karena biasanya terjadi oleh adanya tujuan alternatif untuk komunitas.

Berdasarkan sifatnya, fork bisa dikelompokkan menjadi Hard Fork (fork keras) dan Soft Fork (fork lunak).

Hard fork terjadi ketika fork tersebut tidak sesuai dengan versi lama dari perangkat lunak yang telah ada. Perubahan ini tidak bisa dibatalkan. Inilah yang terjadi dengan Bitcoin dan Bitcoin Cash, namun pernah juga terjadi fork lainnya, dan ada kemungkinan akan terjadi fork nantinya. Hard fork biasanya menimbulkan perubahan besar dalam protokol jaringan yang menyebabkan block dan transaksi yang dulunya tidak valid menjadi valid, atau sebaliknya. Pada hard fork, seluruh node dan pengguna wajib mengupgrade protokol perangkat lunak mereka ke versi terbaru.

Pada jenis fork yang lain, seluruh anggota komunitas sepakat untuk memperbarui perangkat lunak. Pada contoh kasus demikian, upgrade yang ada sesuai dengan versi pendahulunya dan dikenal sebagai soft fork. Pembaruan SegWit pada Bitcoin merupakan soft fork. Ketika SegWit diaktivasi, muncul kelas alamat yang baru, namun ini tidak mempengaruhi pengguna yang memakai alamat lama mereka.

Siapa saja bisa melakukan fork pada koin untuk menciptakan sesuatu yang baru selama proyek tersebut bersifat open source, namun hal ini tidaklah semudah kelihatannya. Hal ini disebabkan karena persyaratan teknis untuk membuat perubahan pada perangkat lunak blockchain.

 

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More