This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Friday, November 1, 2019

Proses Penawaran dan Cara Membeli Saham Perdana (IPO) Perusahaan

Anda pasti pernah mendengar tentang penjualan saham perdana atau IPO bukan? Istilah ini sering kita temui dalam dunia pasar modal, diberitakan di media cetak maupun elektronik.
IPO biasanya dilakukan oleh suatu perusahaan berkembang yang ingin memperluas cakupan bisnisnya. Alasan utamanya karena jumlah produksi dan jasa yang dimilikinya terus meningkat.
Tentunya proses pengembangan perusahaan membutuhkan dana yang tidak sedikit. Oleh sebab itu, proses IPO dilakukan sebagai alternatif pengumpulan dana yang berasal dari luar perusahaan, terutama dari pihak investor atau masyarakat.
Berikut ini ulasan singkat mengenai proses penawaran saham perdana serta cara melakukan pembelian saham tersebut.

Apa Itu IPO (Initial Public Offering)

IPO merupakan langkah perusahaan menjual atau menawarkan sebagian sahamnya pertama kali kepada publik atau masyarakat melalui pasar modal atau disebut juga go public. Dengan melakukan go public, perusahaan mendapatkan alternatif pendanaan dari luar perusahaan selain melalui kreditur dan penerbitan surat hutang.
Ketika hendak melakukan go public, perusahaan harus mempersiapkan segala persyaratan yang dibutuhkan sesuai dengan ketentuan BAPEPAM-LK. Proses penawaran saham perdana suatu perusahaan meliputi beberapa tahapan sebagai berikut.

Proses Penawaran Saham Perdana Suatu Perusahaan

1. Melakukan rapat umum pemegang saham (RUPS)

Langkah awal sebelum melakukan go publicyakni perusahaan mengadakan rapat umum pemegang saham untuk meminta persetujuan dari para pemegang saham menunjuk perusahaan sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi (lead underwriter), akuntan publik, notaris serta konsultan hukum.

2. Mendaftar di perusahaan sekuritas

Setelah menentukan perusahaan sekuritas penjamin emisi, direksi perusahaan kemudian mendatangi perusahaan sekuritas tersebut untuk mendaftarkan perusahaan dan bersama-sama mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan untuk go public.

3. Menyiapkan prospektus perusahaan

Proses selanjutnya yakni perusahaan penjamin emisi akan memberikan jaminan penerbitan saham, mempersiapkan prospektus atau dokumen resmi perusahaan go public untuk ditawarkan ke setiap calon investor.

4. Penawaran saham

Investor bisa membeli atau memesan saham yang ditawarkan oleh emiten melalui agen-agen penjual saham saat penawaran saham perdana.

5. Pengembalian uang investor

Jika investor mendapatkan jumlah saham yang lebih sedikit daripada jumlah yang dipesan (oversubscribed), maka perusahaan akan melakukan refund atau pengembalian kelebihan dana tersebut.

6. Pencatatan saham di bursa efek

Setelah melakukan penjualan saham perdana dan refund, satu bulan kemudian saham perusahaan akan dicatatkan di bursa efek untuk diperdagangkan di pasar sekunder.
Investor bisa melakukan pembelian saham perdana melalui perusahaan efek penjamin emisi dan melalui gerai penawaran umum. Berikut ini beberapa tahapan untuk membeli saham perdana suatu perusahaan.

Cara Membeli Saham Perdana

a. Membeli formulir pemesanan pembelian saham (FPPS)

Untuk bisa membeli saham, investor harus membeli dan mengisi formulir pemesanan pembelian (FPPS) terlebi dahulu. Jangan lupa sertakan juga fotokopi KTP bersama dengan FPPS.

b. Melakukan pembayaran

Setelah mengisi FPPS, investor kemudian membayar pemesanan saham untuk mendapatkan bukti pembayaran saham.

c. Mengembalikan FPPS

Bukti pembayaran saham yang telah diterima, kemudian dikembalikan bersama dengan formulir pemesanan kepada agen penjualan sesuai dengan jangka waktu penawaran yakni selama tiga hari.

d. Menunggu pengumuman hasil penjatahan

Langkah yang terakhir yakni menunggu hasil penjatahan saham. Investor yang telah mendapatkan jatah saham akan memperoleh surat saham kolektif (SSK) sebagai bukti investasi.

Apa itu Emiten: Tujuan, Tugas, Contoh Perusahaan Emiten di Indonesia

Emiten adalah perusahaan yang melakukan penawaran Efek yaitu dengan menerbitkan dan menjual Efek (obligasi, saham, warant, dan surat berharga lainnya) secara umum kepada publik untuk mendapatkan modal atau dana tambahan.
Emiten dapat berupa perusahaan swasta ataupun BUMN, baik perusahaan terbuka maupun perusahaan tertutup. Namun, tidak semua perusahaan merupakan emiten, tetapi hanya perusahaan yang saham atau obligasinya diperjual-belikan di bursa efek.
Adapun beberapa Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia adalah:
  1. Saham (Right Issue, Warrant)
  2. Obligasi Korporasi
  3. Surat Berharga Negara
  4. Exchange Traded Fund (ETF)
  5. Efek Beragun Aset (EBA)
  6. Derivatif (Kontrak Opsi Saham, Kotrak Berjangka)

Emiten dan Perusahaan Publik

Tidak sedikit yang menganggap bahwa emiten dan perusahaan publik adalah sama, padahal keduanya berbeda. Lalu apa perbedaan emiten dan perusahaan publik?
Pengertian Emiten adalah pihak atau lembaga yang melakukan Penawaran Umum, yaitu penawaran Efek untuk menjual Efek kepada publik yang didasarkan pada tata cara yang telah diatur dalam UU yang berlaku.
Sedangkan perusahaan publik adalah perusahaan yang sahamnya telah dimiliki oleh setidaknya 300 pemegang saham, dan memiliki modal disetor setidaknya Rp3 miliar.
Jadi, perbedaan emiten dengan perusahaan publik adalah, emiten merupakan pihak yang melakukan IPO sedangkan Perusahaan Publik merupakan  Perseroan terbatas (PT) yang sudah melakukan IPO.
Tabel Perbedaan Emiten
No.KegiatanEmitenBukan Emiten
Perusahaan Terbuka (Publik)Perusahaan TertutupPerusahaan Tertutup
1Menjual saham saja ke publikYaTidakTidak
2Menjual obligasi saja ke publikTidakYa Tidak
3Menjual saham dan obligasi ke publikYaTidakTidak

Syarat-Syarat Emiten

Suatu perusahaan dapat menjadi emiten bila memenuhi beberapa persyaratan tertentu. Mengacu pada pengertian emiten, adapun syarat-syarat emiten adalah sebagai berikut:
  1. Menerbitkan efek yang akan ditawarkan kepada investor untuk mendapatkan modal.
  2. Wajib menjamin efek yang diterbitkannya adalah sah secara hukum. Itulah sebabnya emiten harus memiliki prestasi dan tidak cacat hukum agar dapat menerbitkan efek.
  3. Emiten berperan sebagai sumber informasi utama tentang efek yang diperjual-belikan. Dengan begitu, keakuratan informasi dari emiten adalah tanggungjawab emiten yang bersangkutan.

Tugas Emiten

Sebenarnya, apa tugas emiten? Secara umum, Emiten bertugas untuk memberikan penawaran surat berharga kepada publik serta bertanggungjawab untuk mengelola dana publik sebaik mungkin.
Beberapa jenis surat berharga yang ditawarkan oleh Emiten ke publik adalah:
  • Saham
  • Surat Pengakuan Utang
  • Obligasi
  • Surat Berharga Komersial
  • Tanda Bukti Utang
  • Kontrak Berjangka Atas Efek
  • Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif
  • Semua Derivatif dari Efek
Selain yang disebutkan di atas, mungkin saja ada jenis efek lainnya yang akan ditawarkan oleh Emiten ke publik. Tentunya hal ini tergantung pada perkembangan pasar modal di Indonesia.

Tujuan Emiten

Apa tujuan Emiten di pasar modal? Secara umum, tujuannya adalah untuk membuka peluang investasi kepada publik terhadap perusahaan Emiten.
Dengan melepas sahamnya ke publik, maka pembeli saham tersebut akan mendapatkan porsi kepemilikan terhadap perusahaan tersebut dan akan mendapatkan dividen dari saham tersebut.
Setiap emiten memiliki tujuan tertentu dalam melakukan emisi. Hal tersebut umumnya disebutkan dalam Rapat Umum Pemegang saham (RUPS), diantaranya adalah:
  • Untuk memperluas usaha, dimana modal yang didapatkan dari investor digunakan untuk perluasan bidang usaha, perluasan pasar, peningkatan kapasitas produksi.
  • Memperbaiki struktur modal, yaitu dengan menyeimbangkan antara modal sendiri dengan modal asing.
  • Melakukan pengalihan pemegang saham dari yang lama ke pemegang saham baru.

Contoh Perusahaan Emiten

Umumnya Emiten adalah Perseroan Terbatas (PT) yang sahamnya telah diperjual-belikan di Bursah Saham. Adapun Perseroan Terbatas (PT) yang menawarkan sahamnya adalah perusahaan Terbuka, atau biasanya disingkat dengan Tbk.
Sesuai dengan pengertian emiten di atas, berikut ini beberapa contoh emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia:
No.Kode SahamEmiten LQ45
1ADHIAdhi Karya (Persero) Tbk.
2ADROAdaro Energy Tbk
3AKRAAKR Corporindo Tbk.
4ANTMAneka Tambang Tbk.
5ASIIAstra International Tbk.
6ASRIAlam Sutera Reality Tbk.
7BBCABank Central Asia Tbk.
8BBNIBank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
9BBRIBank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
10BBTNBank Tabungan Indonesia (Persero) Tbk.

Apa itu Saham: Manfaat, Jenis-Jenis, dan Risiko Saham

Saham adalah dokumen berharga yang menunjukkan bagian kepemilikan atas suatu perusahaan. Dengan kata lain, ketika seseorang membeli saham maka orang tersebut telah membeli sebagian kepemilikan atas perusahaan tersebut.
Arti saham (stock) dapat juga didefinisikan sebagai satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan. Jadi, ketika seseorang membeli saham suatu perusahaan maka orang tersebut telah memiliki hak atas Aset dan pendapatan perusahaan tersebut dengan porsi sebesar saham yang dibeli.
Secara sederhana, saham adalah suatu alat bukti kepemilikan atas sebuah perusahaan atau badan usaha. Wujud saham umumnya berbentuk selembar kertas dimana di dalamnya disebutkan bahwa pemilik surat berharga tersebut merupakan pemilik perusahaan yang menerbitkan surat tersebut.

Pengertian Saham Menurut Para Ahli

Agar lebih memahami apa arti saham (stock), maka kita dapat merujuk pada pendapat para ahli berikut ini:

1. Sapto Raharjo

Menurut Sapto Raharjo, pengertian saham adalah suatu surat berharga yang merupakan instrumen bukti kepemilikan atau penyertaan dari individu atau instansi dalam suatu perusahaan.

2. Swadidji Widoatmodjo

Menurut Swadidji Widoatmodjo, pengertian saham adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan terbatas atau yang disebut emiten.

3. Nofie Iman

Menurut Nofie Iman, pengertian saham adalah surat berharga yang memberikan peluang keuntungan yang tinggi namun juga berpotensi resiko tinggi.

4. Tjiptono Darmaji dan Hendy M. Fakhrudin

Menurut Tjiptono Darmaji dan Hendy M. Fakhrudin, pengertian saham adalah bukti kepemilikan seseorang/ instansi terhadap suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar surat berharga yang menerangkan bahwa pemilik surat tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut.

Jenis-Jenis Saham

Jenis-Jenis Saham
Pengertian saham dan jenis-jenisnya
Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih dan klaim, jenis saham dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

1. Saham Biasa (Common Stock)

Definisi saham biasa adalah saham yang dapat diklaim berdasarkan profit dan lossyang terjadi pada suatu perusahaan. Jika dilakukan likuidasi, maka pemegang saham biasa akan menjadi prioritas terakhir dalam pembagian dividen dari penjualan aset perusahaan.
Pada saham biasa, para pemegang saham memiliki kewajiban terbatas. Dengan kata lain, ketika perusahaan dinyatakan bangkrut maka kerugian maksimum yang ditanggung oleh pemegam saham adalah sebesar investasi pada saham yang dibeli.
Ciri-ciri saham biasa adalah sebagai berikut:
  • Pemegang saham memiliki hak suara dalam memilih dewan komisaris.
  • Hak pemegang saham didahulukan ketika perusahaan menerbitkan saham baru.
  • Pemegang saham memiliki tanggungjawab terbatas, yaitu sebesar saham yang dimiliki.

2. Saham Preferen (Preferred Stock)

Pengertian saham preferan adalah saham dimana pembagian labanya tetap, dan ketika perusahaan mengalami kerugian maka pemegang saham preferen akan diberikan prioritas utama dalam bagi hasil penjualan aset.
Saham preferen memiliki kesamaan dengan obligasi, yaitu adanya klaim atas laba dan aktiva sebelumnya, dividen tetap selama masa berlaku dari saham, dan memiliki hak tebus, serta dapat ditukar (convertibel) dengan saham biasa.
Ciri-ciri saham preferen adalah sebagai berikut:
  • Terdapat beberapa tingkatan yang dapat diterbitkan dengan karakteristik yang berbeda.
  • Terdapat tagihan terhadap pendapatan dan aktiva, serta mendapat prioritas tinggi dalam pembagian dividen.
  • Saham preferen dapat ditukar menjadi saham biasa melalui kesepakatan antara perusahaan dengan pemegang saham.
Bila ditinjau dari segi kinerja perdagangan, maka saham dapat dikelompokkan menjadi lima jenis, yaitu:
  1. BlueChip Stocks, yaitu saham biasa dari perusahaan dengan reputasi tinggi, menjadi market leader di industri sejenis, memiliki penghasilan stabil, dan konsisten membayar dividen,
  2. Income Stocks, yaitu saham dari suatu emiten dengan kemampuan membayar dividen di atas rata-rata pembeyaran dividen tahun sebelumnya. Saham jenis ini umumnya dapat memberikan pendapatan yang lebih besar dan rutin membayarkan dividen tunai.
  3. Growth Stocks, yaitu saham yang terdiri dari well-known dan lesser-known. Well – Known adalah saham dari emiten yang pertumbuhan pendapatannya tinggi, market leader di industri sejenis dan memiliki reputasi tinggi. Lesser – Known adalah saham dari emiten yang bukan market leader dalam industrinya, namun mempunyai ciri growth stock.
  4. Speculative Stock, yaitu saham dari perusahaan yang belum dapat memiliki pendapatan rutin setiap tahunnya, namun berpotensi akan memiliki pendapatan tinggi di masa depan, walaupun belum pasti.
  5. Counter Cyclical Stockss, yaitu saham yang tidak terlalu terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Nilai saham ini bisa tetap tinggi pada saat resesi ekonomi karena emitennya mampu mendapatkan penghasilan tinggi sehingga mampu memberikan dividen yang tinggi.

Manfaat dan Keuntungan Saham

Manfaat dan Keuntungan Saham
Manfaat dan keuntungan saham
Salah satu manfaat utama dari saham adalah dapat digunakan sebagai instrumen investasi, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Mereka yang memanfaatkan saham sebagai investasi jangka pendek biasanya hanya menginginkan capital gain dari selisih harga beli dan harga jual. Berbeda dengan mereka yang memanfaatkan saham sebagai investasi jangka panjang, dimana mereka rutin membeli saham atau menabung saham.
Jadi, ada dua keuntungan yang bisa diperoleh oleh investor saham, yaitu;
  1. Capital Gain, yaitu keuntungan yang diperoleh dari selisih harga jual saham yang lebih tinggi dari harga belinya. Setiap investor saham mendapatkan keuntungan sesuai dengan besarnya saham yang dimiliki.
  2. Dividen, yaitu keuntungan yang diperoleh dari pembagian dividen tunai suatu emiten Ini merupakan pendapatan tambahan yang diperoleh oleh investor bila membeli saham dari emiten yang memiliki kinerja pendapatan yang bagus.

Risiko Investasi Saham

Risiko Investasi Saham
Risiko investasi saham
Meskipun dianggap sebagai investasi yang menguntungkan, pada dasarnya investasi saham memiliki risiko tersendiri. Adapun beberapa risiko investasi saham adalah sebagai berikut:

1. Risiko Likuidasi

Risiko ini terjadi ketika emiten bangkrut atau likuidasi dimana para pemegang saham memiliki hak klaim terakhir terhadap aktiva perusahaan setelah kewajiban emiten tersebut dibayar. Bahkan para pemegang saham bisa saja tidak mendapatkan apapun ketika aktiva tidak tersisa setelah emiten membayar kewajibannya.

2. Tidak Ada Pembagian Dividen

Risiko ini terjadi ketika emiten menggunakan keuntungan perusahaan untuk melakukan ekspansi usahanya sehingga memutuskan tidak membagikan dividen kepada pemegang saham.

3. Investor Kehilangan Modal

Risiko ini terjadi ketika harga beli saham ternyata lebih besar ketimbang harga jualnya sehingga pemegang saham kehilangan modalnya (capital loss).

4. Saham Delisting dari Bursa

Ada beberapa alasan yang menyebabkan saham dihapus dari pencatatan bursa sehingga saham tersebut tidak bisa diperdagangkan. Tentu saja hal ini akan membuat emiten dan para pemegang saham merugi.

Apa itu Dividen Dalam Akuntansi, Jenis dan Teori Kebijakannya

Dividen adalah suatu bentuk pembagian keuntungan atau laba kepada para pemegang saham dalam satu periode tertentu berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki. Artinya, besar dividen tergantung pada besarnya saham masing-masing pemilik.
Ada juga yang mengatakan arti dividen adalah suatu pembayaran yang dilakukan kepada para pemegang saham yang berasal dari keuntungan perusahaan. Kebijakan dividen sangat berpengaruh terhadap laba dan kas dalam perusahaan dan cenderung lebih menguntungkan para pemilik saham jika tidak dikelola dengan kebijakan yang benar.
Sebuah perusahaan bisa saja tidak membagikan dividen dengan tujuan penggunaan laba untuk melakukan ekspansi atau pengembangan bisnis. Namun, pada umumnya perusahaan menerbitkan dividen untuk meningkatkan kepercayaan para pemegang saham dalam jangka panjang, serta menarik investor baru yang mencari sumber pendapatan tetap.

Jenis-Jenis Dividen Dalam Bisnis

Jenis-Jenis Dividen
Pengertian dividen dan jenis-jenisnya
Secara umum, dividen dalam bisnis dan perusahaan dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan metode pembagiannya. Mengacu pada pengertian dividen di atas, berikut ini beberapa macam dividen dalam bisnis:

1. Dividen Tunai (Cash Dividend)

Cash Dividend adalah metode pembayaran keuntungan secara tunai dan dikenai pajak hanya pada di tahun saat pengeluarannya.

2. Dividen Saham (Stock Dividend)

Stock Dividend adalah metode pembagian dividen yang dilakukan melalui penambahan jumlah saham namun mengurangi nilai setiap saham dengan tujuan untuk tidak mengubah kapitalitas pasar.

3. Dividen Properti (Property Dividend)

Property Dividend adalah metode pembagian dividen yang dibayarkan melalui bentuk aset seperti pada bisnis properti, namun metode ini jarang digunakan dalam bisnis.

4. Dividen Interim (Interim Dividend)

Dividen interim adalah dividen yang diumumkan serta dibayarkan sebelum perusahaan selesai membukukan keuntungan tahunan.

5. Dividen Hutang (Scrip Dividen)

Scrip Dividen adalah pembagian dividen kepada para pemegang saham dalam bentuk janji tertulis dimana perusahaan akan membayarkan sejumlah kas di masa mendatang. Dividen scrip bisa berbentuk bunga atau tidak berbunga, dan bisa diperjualbelikan kepada para pemegang saham lainnya.

6. Dividen Likuidasi (Liquidating Dividend)

Dividen Likuidasi adalah dividen yang dikeluarkan saat dewan direksi akan melakukan likuidasi bisnis dan mengembalikan semua aset bersih yang tersisa kepada para pemegang saham dalam bentuk uang tunai.

Teori Kebijakan Dividen Menurut Para Ahli

Teori Kebijakan Dividen
Pengertian dividen dan teori kebijakannya

1. Teori Dividen Tidak Relevan

Menurut Modiglani dan Miller, nilai sebuah perusahaan tidak ditentukan besar kecilnya Dividend Payout Ratio, tapi ditentukan oleh laba bersih sebelum pajak dan kelas resiko perusahaan.
Dengan kata lain, kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari asset perusahaan adalah faktor penentu nilai perusahaan tersebut.

2. Teori The Bird in The Hand

Menurut Linter dan Gordon, ketika Dividend Payout rendah maka biaya modal sendiri perusahaan akan meningkat. Hal ini disebabkan karena investor lebih memilih dividen ketimbang capital gains.

3. Teori Perbedaan Pajak

Teori kebijakan dividen menurut Litzenberger dan Ramaswamy, pajak diberlakukan terhadap dividen dan capital gains. Namun, para investor lebih menyukai capital gainskarena pemegang saham dapat menunda pembayaran pajak

4. Teori Signaling Hypothesis

Ada bukti empiris yang menyebutkan bahwa jika ada kenaikan dividen maka akan diiringi dengan kenaikan harga saham. Begitu juga dengan sebaliknya. Ini menjadi alasan lain mengapa investor lebih suka dividen ketimbang capital gains.

5. Teori Clientele Effect

Menurut teori ini, para pemegang saham punya sudut pandang berbeda terhadap kebijakan dividen sebuah perusahaan. Dividend Payout Ratio yang tinggi lebih disukai oleh investor yang butuh penghasilan saat ini. Sedangkan investor yang tidak begitu butuh uang saat ini lebih memilih jika perusahaan menahan sebagian besar laba bersih perusahaan.

Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Resiko Bisnis

Pengaruh Kebijakan Dividen
Pengertian dividen dan pengaruh kebijakannya terhadap risiko bisnis
Perusahaan yang baru berkembang sangat rentan terhadap peningkatan hutang. Rasio hutang terhadap aset total perusahaan yang semakin besar menunjukkan potensi resiko yang semakin besar pula. Hal ini bisa berakibat terjadinya financial distress.

1. Dividen Menjadi Sumber Konflik

Kebijakan pembayaran dividen bisa menjadi salah satu sumber konflik antara pemberi pinjaman dengan pemegang saham dan hasilnya bisa memunculkan biaya keagenan hutang.

2. Saat Dividen Ditiadakan

Dividen yang dibatasi dalam perjanjian hutang perusahaan dapat berisiko terhadap rendahnya konversi dividen akibat perusahaan yang mengalami kesulitan sumber dana atau kas perusahaan.
Manajer perusahaan seringkali meniadakan dividen, padahal hal tersebut justru akan menjadi beban perusahaan untuk membayar lebih besar terhadap pemegang saham daripada ketika mereka membagian dividen dalam jumlah rendah.
Meniadakan dividen adalah pilihan yang buruk bagi suatu perusahaan yang kesulitan keuangan, karena para pemegang saham bisa saja merasa dirugikan dan meminta bagian lebih besar.

3. Saat Dividen Dinaikkan

Perusahaan yang menaikkan dividen untuk para investor padahal hutangnya sangat tinggi, bisa menjadi prespektif negatif bagi investor tersebut. Hal ini karena diduga dividen yang diberikan berasal dari penerbitan hutan atau dana investasi lain dengan mengabaikan kepentingan pembayaran hutang. Tentu ini membuat perusahaan rawan terhadap resiko kebangkrutan.

4. Daya Tarik Dividen

Perusahaan yang bisa memberikan dividen besar dengan tanggungan hutang yang sedikit bisa menjadi daya tarik bagi investor lain. Perusahaan akan dinilai memiliki kemampuan secara moril maupun finansial untuk mengelola perusahaan dengan benar tanpa belenggu hutang.
Bisnis atau perusahaan yang memiliki pengelolaan finansial yang baik memungkinkan profit yang lebih besar dikarenakan biaya produksi yang lebih rendah.

5. Menginvestasikan Dividen

Bisnis juga dapat berpengaruh terhadap penentuan kebijakan pembagian dividen. Profitabilitas seringkali dihasilkan dari penggunaan biaya operasi yang tetap dengan penjualan yang meningkat.
Perusahaan seringkali menginvestasikan keuntungan yang didapatkan untuk lebih meningkatkan laba di masa depan. Padahal ini menyebabkan berkurangnya dana perusahaan sehingga investor mendapatkan dividen rendah.
Dilema kebijakan dividen seringkali menjadi kendala bagi para pimpinan perusahaan. Dividen tidak dapat diputuskan hanya dari keuangan perusahaan saja, namun juga harus memperhatikan resiko yang bisa ditimbulkan.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More