This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Monday, May 10, 2021

dApp dan Lighting Network

Apa itu dApp?

dApp merupakan interface bagi smart contract dan blockchain.

Andaikan blockchain adalah internet, smart contract adalah World Wide Web, dan aplikasi-aplikasi terdesentralisasi adalahi Youtube atau Facebook.

dApp pada dasarnya adalah aplikasi atau program terdesentralisasi yang sepenuhnya open source. Ini berarti bahwa sementara aplikasi tradisional berjalan pada jaringan tunggal komputer, dApp berjalan dalam jaringan peer-to-peer yang terdesentralisasi, dimana tidak ada satu pihak yang memiliki kendali penuh atasnya.

Pada jaringan peer-to-peer, informasi terus menerus dibagikan di antara peserta yang ada. Semakin tinggi jumlah peserta dalam jaringan, semakin kuat jaringan tersebut. Pengguna juga menyediakan daya komputasi sesuai kebutuhan yang diperlukan untuk menjaga agar jaringan terus berjalan. Sebagai imbalan agar mereka melakukan hal ini, mereka menerima token sesuai platform tersebut sebagai kompensasi.

Dengan dApp, para pengguna juga didorong untuk memberikan suara atas perubahan dalam perangkat lunak dengan menggunakan mekanisme konsensus. Bayangkan sistem ini seperti sebuah Wikipedia dimana seluruh kontributor bisa memberikan persetujuan apakah Freddie Mercury berasal dari India atau tidak, atau apakah Caesar salad ditemukan pertama kali pada tahun 1924 atau pada zaman Roma kuno.

Blockchain Ethereum merupakan blockchain utama dibangunnya dApp dan laporan resmi mereka mendefinisikan tiga jenis dApp: aplikasi yang mengatur uang, aplikasi yang melibatkan uang (namun juga memerlukan informasi dari sumber lainnya), dan aplikasi dalam kategori “lain-lain”, termasuk sistem pemungutan suara dan tata kelola. Namun seperti teknologi baru lainnya, definisi ini terus berubah dan cara penggunaan baru terus ditemukan tiap harinya. 

Apa itu Lightning Network?

Lightning Network merupakan salah satu solusi terpopuler dalam menyelesaikan permasalahan skalabilitas Bitcoin.

Masalah skalabilitas Bitcoin

Bitcoin dapat memproses rata-rata tujuh transaksi per detik, dengan biaya transaksi sekitar tujuh dolar per transaksi Bitcoin. Di lain sisi, Visa dapat memproses sekitar 1,700 transaksi per detik (menurut laporan mereka).

Ketika Anda melakukan transaksi Bitcoin, transaksi tersebut perlu disetujui oleh jaringan sebelum akhirnya terselesaikan. Proses ini dilakukan oleh para penambang. Bitcoin memerlukan enam konfirmasi sebelum akhirnya dinyatakan ‘disetujui’ dan selesai.

Rata-rata waktu yang diperlukan untuk menambang sebuah block Bitcoin adalah sepuluh menit. Oleh karena itu, dibutuhkan waktu kira-kira satu jam untuk menyelesaikan sebuah transaksi. Namun, hal ini bergantung pula pada aktivitas jaringan dan membutuhkan waktu sekitar tiga puluh menit hingga beberapa jam. Dengan pertumbuhan ekosistem cryptocurrency, terjadi peningkatan jumlah transaksi Bitcoin dan menyebabkan kepadatan pada jaringan yang artinya para penambang menjadi makin sibuk dan persetujuan transaksi melambat.

Disinilah Lighting Network berperan

Lighting Network pertama kali dijelaskan dalam laporan resmi yang ditulis oleh Joseph Poon dan Thaddeus Dryja di tahun 2015 - versi terbaru dari laporan resmi tersebut bisa dibaca di sini. Aplikasi ini merupakan aplikasi lapisan kedua yang dibangun di atas blockchain Bitcoin yang memampukan Anda untuk mempertukarkan Bitcoin dengan pihak lain secara langsung, menghilangkan tahap konfirmasi. Aplikasi ini memampukan terjadinya transaksi Bitcoin di luar rantai. Ini berarti bahwa tidak semua transaksi dicatat pada blockchain Bitcoin. Dengan melakukan hal demikian, transaksi bisa dilakukan dengan lebih cepat - bahkan instan dalam beberapa kasus - dan dalam jumlah sangat kecil.

Lightning Network dibuat dengan pembuatan saluran pembayaran antara dua atau lebih pengguna (atau menggunakan yang sudah ada) melalui sebuah jaringan. Ketika pembayaran diselesaikan melalui saluran pembayaran, saluran pembayaran tersebut akan ditutup dan jumlah akhir Bitcoin yang dimiliki oleh masing-masing pihak dalam dompet mereka akan dicatat dalam blockchain Bitcoin.

Manfaat lainnya

Hampir tidak ada biaya di Lightning Network, sehingga ini menarik bagi orang-orang yang ingin menghindari biaya tinggi untuk melakukan transaksi dalam jumlah kecil. Biaya yang kecil ini merupakan hasil dari peningkatan kompetisi antar node di Lightning Network. Dengan pertumbuhan jaringan Bitcoin, banyak transaksi volume kecil yang terjadi dalam blockchain yang bisa diserahkan ke Lighting Network, sehingga dapat menciptakan lebih banyak ruang pada blockchain Bitcoin dan membantu menghindari kepadatan jaringan. Artinya, Lightning Network berpotensi menangani ribuan, bahkan jutaan, transaksi sebelum satu transaksi disebarkan dan tercatat dalam blockchain Bitcoin.

 

Bitcoin Ketika Habis DiTambang

 Apa yang akan terjadi ketika semua Bitcoin sudah ditambang?

Bitcoin diciptakan sebagai imbal balas kepada para penambang karena telah memecahkan block dalam blockchain Bitcoin, yang artinya memastikan keamanan mereka. Ketika Bitcoin dibuat, pada protokolnya tertulis bahwa penawaran Bitcoin hanya akan dibatasi sebanyak 21 juta. Setiap 210,000 block yang ditambang, imbal balas akan berkurang setengah nilainya. Hal ini berarti Bitcoin yang terakhir tidak akan tertambang hingga kira-kira tahun 2140.

Pada titik ini, tidak akan ada lagi Bitcoin yang diterbitkan, kecuali jika ada perubahan pada perangkat lunak Bitcoin, yang kecil sekali kemungkinannya. Ketika Bitcoin terakhir ditambang, para penambang tidak akan lagi menerima Bitcoin sebagai imbalan verifikasi dan pengamanan transaksi.

Jika demikian, bagaimana dengan insentif bagi para penambang tersebut?

Walaupun para penambang tidak perlu lagi membuat Bitcoin, mereka masih perlu melakukan verifikasi transaksi. Para penambang akan tetap menerima biaya transaksi, yaitu biaya kecil yang Anda terima ketika mengirim Bitcoin.

Biaya transaksi sendiri jumlahnya jauh lebih kecil dibandingkan dengan imbalan memecahkan block, dan tentunya tidak cukup menguntungkan bagi penambangan. Meskipun demikian, lambat laun biaya ini akan mengalami peningkatan dan nantinya akan bernilai cukup tinggi untuk mendorong agar para penambang tetap menambang.

Teknologi penambangan juga kemungkinan besar akan meningkat jauh, hingga menjadi lebih kecil dan murah sehingga bisa dipasang pada berbagai perangkat elektronik.

 

Fork Dalam Blockchain

Apa arti istilah fork dalam blockchain?

Blockchain fork merupakan persetujuan bersama untuk pembaruan perangkat lunak.

Bitcoin dibuat oleh peserta dalam komunitas yang disebut sebagai penambang. Mereka melakukan verifikasi transaksi dalam block baru dan menambahkannya ke dalam blockchain Bitcoin. Penambang memastikan peredaran Bitcoin dengan cara melakukan verifikasi dan mengamankan transaksi dalam blockchain. Setiap penambang wajib menjalankan perangkat lunak yang sama untuk mengakses buku kas bersama.

Namun di dalam komunitas, para developer dan penambang tidak selalu sejalan dalam pemikiran mereka tentang arah blockchain. Ketika satu kelompok bersikeras tentang suatu perubahan perangkat lunak dan kelompok yang lainnya tidak setuju, mereka dapat memutuskan untuk berpisah jalan. Inilah yang disebut dengan fork. Chain akan disalin dan pecah, dan dua kelompok tersebut masing-masing akan menerapkan rancangan solusi mereka.

Istilah fork kerap memiliki konotasi politik karena biasanya terjadi oleh adanya tujuan alternatif untuk komunitas.

Berdasarkan sifatnya, fork bisa dikelompokkan menjadi Hard Fork (fork keras) dan Soft Fork (fork lunak).

Hard fork terjadi ketika fork tersebut tidak sesuai dengan versi lama dari perangkat lunak yang telah ada. Perubahan ini tidak bisa dibatalkan. Inilah yang terjadi dengan Bitcoin dan Bitcoin Cash, namun pernah juga terjadi fork lainnya, dan ada kemungkinan akan terjadi fork nantinya. Hard fork biasanya menimbulkan perubahan besar dalam protokol jaringan yang menyebabkan block dan transaksi yang dulunya tidak valid menjadi valid, atau sebaliknya. Pada hard fork, seluruh node dan pengguna wajib mengupgrade protokol perangkat lunak mereka ke versi terbaru.

Pada jenis fork yang lain, seluruh anggota komunitas sepakat untuk memperbarui perangkat lunak. Pada contoh kasus demikian, upgrade yang ada sesuai dengan versi pendahulunya dan dikenal sebagai soft fork. Pembaruan SegWit pada Bitcoin merupakan soft fork. Ketika SegWit diaktivasi, muncul kelas alamat yang baru, namun ini tidak mempengaruhi pengguna yang memakai alamat lama mereka.

Siapa saja bisa melakukan fork pada koin untuk menciptakan sesuatu yang baru selama proyek tersebut bersifat open source, namun hal ini tidaklah semudah kelihatannya. Hal ini disebabkan karena persyaratan teknis untuk membuat perubahan pada perangkat lunak blockchain.

 

Mengapa Bitcoin di Sebut Crypto Currency?

 Jika Anda tidak tahu apa itu Bitcoin, mungkin Anda kurang mengikuti perkembangan teknologi dalam sepuluh tahun terakhir ini. Namun, apakah Bitcoin menjadi cryptocurrency dengan kapitalisasi pasar nomor satu hanya karena pengenalan brand saja?

Pengenalan brand merupakan hal yang penting. Lihat saja Coca Cola, McDonalds, Google … Mereka semua menjadi merek yang dikenal masyarakat luas dan mendominasi industri. Bitcoin merupakan cryptocurrency pertama yang pernah dibuat. Hal ini memberikan keuntungan penggerak pertama (first mover), dan merupakan hal yang sangat kuat. Tidak pernah ada pemasaran berbayar untuk Bitcoin - Bitcoin bukanlah milik siapapun dan Bitcoin tidak memerlukan pemasaran apapun karena ia mengandalkan pemasaran dari mulut ke mulut. Ini merupakan solusi pintar bagi suatu permasalahan klasik dan semua orang merasa senang untuk membagikan tentangnya karena ini adalah solusi yang jenius.

Cryptocurrency lain mulai bermunculan sejak Bitcoin diluncurkan, dan menawarkan berbagai hal yang berbeda dari segi teknologi dan fungsi. Namun hingga kini, tidak ada satupun yang mendekati Bitcoin dalam hal pengenalan brand.

Menjadi pelopor tidak selalu menjadi faktor penentu kesuksesan sebuah brand, namun hal ini merupakan hal yang penting bagi blockchain.

Bitcoin memegang posisi puncak karena kekuatannya terletak pada teknologi yang mendasarinya dan jumlah kemampuan komputasi yang dibutuhkan untuk menjaga keamanannya. Dalam blockchain, semakin banyak penambang dalam jaringan, semakin sulit untuk melakukan penambangan dan semakin sulit untuk melakukan peretasan. Artinya, pengenalan brand menjadi hal yang sangat penting, karena semakin banyak orang yang menggunakannya, maka semakin kuat juga produknya, dan semakin menarik pula juga teknologinya. Jaringan Bitcoin telah memimpin selama lebih dari 10 tahun. Ini membuktikan bahwa Bitcoin memiliki stabilitas yang tahan lama. Mungkin dalam 10 tahun, situasi akan berubah.

 

Apakah Bitcoin bisa diretas?

Jaringan Bitcoin sangatlah sulit untuk diretas. Hal ini disebabkan Bitcoin diciptakan menggunakan teknologi blockchain.

Blockchain mencatat dan menyusun transaksi Bitcoin, menciptakan sebuah database yang bisa dicari dan memuat seluruh transaksi tersebut dalam prosesnya. Bayangkan blockchain seperti buku kas pada umumnya. Namun tidak seperti buku kas tradisional (ledger), blockchain Bitcoin terdesentralisasi. Artinya, alih-alih menyimpan informasi dalam server pusat, blockchain menyimpan data transaksi dalam jaringan komputer yang luas yang selalu memeriksa dan melakukan verifikasi catatan yang ada dengan akurat.

Hal ini membuat peretasan sulit untuk dilakukan karena peretas harus membobol 51%!a(MISSING)tau lebih bagian dari jaringan untuk bisa meretas informasi, dan bukan hanya membobol satu server pusat saja. Bayangkan Anda memasuki ruangan dan menemukan satu brankas besi. Mungkin saja brankas tersebut dilindungi banyak sistem keamanan, namun ketika Anda berhasil melewati semuanya, Anda dapat mengakses seluruh isi brankas tersebut. Sekarang bayangkan Anda diperhadapkan pada seratus ruangan dengan seratus brankas yang berbeda di dalamnya. Setiap brankas memiliki sepotong bagian peta yang berisi cara memasuki sebuah brankas, maka Anda tidak akan dapat memecahkannya kecuali Anda memiliki lebih dari 51%!b(MISSING)agian dari keseluruhan potongan. Lebih sulit, bukan?

Walaupun sistem ini sangat sulit untuk diretas, namun bukan berarti mustahil. Serangan 51%!m(MISSING)erupakan keadaan dimana peretas memiliki kendali atas mayoritas jaringan hashrate atau kemampuan komputasi Bitcoin. Hal ini memampukan peretas untuk menambang block dengan lebih cepat daripada total gabungan penambangan seluruh jaringan.

Namun, kecil sekali kemungkinan terjadinya serangan semacam ini karena usaha ini membutuhkan biaya yang mahal, dan hasilnya kebanyakan hanyalah koin dengan hash rendah yang lebih rentan terhadap serangan demikian. Hashrate Bitcoin kini sedang berada pada posisi tertingginya, melampaui 100 quintillion hash per detik. Ini berarti siapa saja yang ingin menggunakan metode peretasan demikian akan memerlukan jumlah kemampuan komputasi yang sangat tinggi agar bisa mendominasi mayoritas hashrate, yang tentunya memakan biaya yang besar. Sejak diluncurkan tahun 2009, jaringan Bitcoin belum pernah berhasil diretas.

 

 

Thursday, May 6, 2021

Cara Menentukan Harga Bitcoin

   Banyak Orang penasaran bagaimana harga Bitcoin di tentukan. Ketahuilah cara kerja pergerakan harga bitcoin sama seperti mata uang atau objek lainnya. Mari kita ambil contoh bagaimana harga suatu objek ditentukan, kita bisa menggunakan jeruk sebagai perumpamaan. Berapa harga jeruk?

   Jawabannya: tergantung. Poin pertama penentuan harga jeruk adalah dengan dua hal berikut: berapa harga yang diinginkan oleh orang yang menjualnya, dan berapa harga yang diinginkan oleh orang yang membelinya. Jika John ingin menjual jeruk dengan harga Rp 3.000,- dan Sarah hanya mau membayar Rp 2.000,- maka deal tidak terjadi. Namun jika mereka sepakat dengan harga tertentu, misalnya Rp 2.500,- maka transaksi terjadi. Pada musim panas, maka lebih banyak orang ingin membeli jeruk, sehingga harga jeruk naik. Atau jika ada banjir sehingga persediaan jeruk berkurang, namun banyak orang ingin membeli jeruk, maka harga juga akan naik.

  Bitcoin dan mata uang lain sedikit berbeda dari jeruk karena mereka bersifat ‘homogen’ - satu dollar identik dengan dollar lainnya, seperti Bitcoin identik dengan Bitcoin lainnya. Jeruk, di sisi lain, dapat berbeda tergantung besar dan kualitasnya. Dengan kata lain, lebih gampang menentukan harga Bitcoin atau mata uang karena sifat identik tersebut.
Banyak orang tidak menyadari bahwa mata uang lainnya juga bekerja sama persis seperti Bitcoin - jika Anda sedang memegang koin atau uang kertas dalam mata uang lokal Anda di tangan Anda saat ini, pada saat yang bersamaan ada jutaan orang yang melakukan jual beli mata uang lokal Anda, jadi walaupun Anda merasa harga mata uang Anda stabil, sebenarnya harga tersebut berubah secara terus menerus. Jika Anda ingin menukarkan uang Anda ke mata uang lokal lain, misalkan untuk USD, hari ini mungkin Anda akan membayar dengan 10 lembar mata uang lokal Anda, namun pada hari berikutnya bisa saja menjadi 11 atau 9. Bitcoin bekerja sama persis seperti itu - Anda dapat membayangkannya seperti mata uang jenis lain dari apa yang Anda miliki sekarang

Jumlah Satoshi dalam Bitcoin

Banyak Orang penasaran bagaimana harga Bitcoin di tentukan. Ketahuilah cara kerja pergerakan harga bitcoin sama seperti mata uang atau objek lainnya. Mari kita ambil contoh bagaimana harga suatu objek ditentukan, kita bisa menggunakan jeruk sebagai perumpamaan. Berapa harga jeruk?

Berapa banyak Satoshi dalam satu Bitcoin?

Satu dolar terdiri dari 100 sen, satu pound terdiri dari 100 pence, satu Yuan terdiri dari 10 jian dan satu jian terdiri dari 10 fen … bagaimana dengan Bitcoin?

Satu Bitcoin terdiri dari unti cryptocurrency yang disebut Satoshi. Tiap Bitcoin dapat dibagi hingga delapan desimal, yang artinya satu satoshi sama dengan satu per seratus juta Bitcoin. Dengan kata lain, satu Bitcoin terdiri dari 100 juta Satoshi.

Satoshi dinamai dari nama ‘penemu’ Bitcoin, Satoshi Nakamoto. Belakangan ini, Satoshi disingkat menjadi SAT dalam pembicaraan cryptocurrency sehari-hari.

.

 


Perbedaan Private dan Public Blokchain

Blockchain merupakan catatan transaksi - sebuah database bersama yang diamankan oleh jaringan node dan penambang.

Blockchain biasanya bersifat publik - cohnya, blockchain Bitcoin. Pada public blockchain, seluruh transaksi bisa dilihat secara transparan oleh publik dan data yang ada tidak dapat diubah atau dipalsukan. Tidak ada larangan untuk bergabung ke dalam jaringan. Siapa saja dapat membaca dan bergabung di dalamnya. Oleh karena itu, jaringan ini bersifat terdesentralisasi dan tidak ada satu pihak yang memiliki kendali penuh atasnya.

Banyak perusahaan dan organisasi pemerintahan yang tertarik dengan manfaat yang ditawarkan oleh sistem blockchain publik, namun mereka kuatir akan sifat sistem yang terbuka ini bisa mengancam bisnis mereka dan kerahasiaan data tertentu yang mereka miliki.

Bagi orang-orang seperti ini, ada blockchain pribadi.

Apakah itu private blockchain?

Private blockchain sering disebut sebagai ‘blockchain dengan izin’ (permissioned blockchain). Berbeda dengan public blockchain, blockchain ini merupakan jaringan tertutup yang hanya memperbolehkan beberapa pihak yang telah memiliki otoritas untuk bergabung. Mereka juga memberikan hak dan larangan tertentu kepada pihak yang bergabung di dalam jaringan mereka.

Pada dasarnya, ini berarti bahwa private blockchain lebih bersifat tersentralisasi, karena hanya ada sekelompok kecil peserta yang mengendalikan jaringan tersebut. Salah satu contoh private blockchaini adalah Hyperledger.

Analogikan public blockchain seperti taman umum. Taman umum bisa diakses oleh siapa saja - kita bebas untuk berpiknik, membawa anjing kita, atau bermain bola. Taman umum tidak dimiliki oleh siapapun, dan semua orang dalam komunitas bertanggung jawab untuk menjaganya tetap bersih. Aturan taman ditetapkan oleh semua pengguna taman, dan harus ada konsensus umum mengenai aturan yang akan berlaku.

Sebaliknya, private blockchain adalah seperti taman bersama di tengah-tengah rumah yang disusun membentuk persegi. Taman itu tidak bisa sembarangan dimasuki oleh orang yang tidak tinggal di sana, Anda memerlukan izin untuk memasukinya. Ada sekelompok kecil orang yang berbagi tanggung jawab untuk mengelola taman dan mempergunakannya untuk diri mereka sendiri.

 

 


Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More