This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Monday, May 10, 2021

dApp dan Lighting Network

Apa itu dApp?

dApp merupakan interface bagi smart contract dan blockchain.

Andaikan blockchain adalah internet, smart contract adalah World Wide Web, dan aplikasi-aplikasi terdesentralisasi adalahi Youtube atau Facebook.

dApp pada dasarnya adalah aplikasi atau program terdesentralisasi yang sepenuhnya open source. Ini berarti bahwa sementara aplikasi tradisional berjalan pada jaringan tunggal komputer, dApp berjalan dalam jaringan peer-to-peer yang terdesentralisasi, dimana tidak ada satu pihak yang memiliki kendali penuh atasnya.

Pada jaringan peer-to-peer, informasi terus menerus dibagikan di antara peserta yang ada. Semakin tinggi jumlah peserta dalam jaringan, semakin kuat jaringan tersebut. Pengguna juga menyediakan daya komputasi sesuai kebutuhan yang diperlukan untuk menjaga agar jaringan terus berjalan. Sebagai imbalan agar mereka melakukan hal ini, mereka menerima token sesuai platform tersebut sebagai kompensasi.

Dengan dApp, para pengguna juga didorong untuk memberikan suara atas perubahan dalam perangkat lunak dengan menggunakan mekanisme konsensus. Bayangkan sistem ini seperti sebuah Wikipedia dimana seluruh kontributor bisa memberikan persetujuan apakah Freddie Mercury berasal dari India atau tidak, atau apakah Caesar salad ditemukan pertama kali pada tahun 1924 atau pada zaman Roma kuno.

Blockchain Ethereum merupakan blockchain utama dibangunnya dApp dan laporan resmi mereka mendefinisikan tiga jenis dApp: aplikasi yang mengatur uang, aplikasi yang melibatkan uang (namun juga memerlukan informasi dari sumber lainnya), dan aplikasi dalam kategori “lain-lain”, termasuk sistem pemungutan suara dan tata kelola. Namun seperti teknologi baru lainnya, definisi ini terus berubah dan cara penggunaan baru terus ditemukan tiap harinya. 

Apa itu Lightning Network?

Lightning Network merupakan salah satu solusi terpopuler dalam menyelesaikan permasalahan skalabilitas Bitcoin.

Masalah skalabilitas Bitcoin

Bitcoin dapat memproses rata-rata tujuh transaksi per detik, dengan biaya transaksi sekitar tujuh dolar per transaksi Bitcoin. Di lain sisi, Visa dapat memproses sekitar 1,700 transaksi per detik (menurut laporan mereka).

Ketika Anda melakukan transaksi Bitcoin, transaksi tersebut perlu disetujui oleh jaringan sebelum akhirnya terselesaikan. Proses ini dilakukan oleh para penambang. Bitcoin memerlukan enam konfirmasi sebelum akhirnya dinyatakan ‘disetujui’ dan selesai.

Rata-rata waktu yang diperlukan untuk menambang sebuah block Bitcoin adalah sepuluh menit. Oleh karena itu, dibutuhkan waktu kira-kira satu jam untuk menyelesaikan sebuah transaksi. Namun, hal ini bergantung pula pada aktivitas jaringan dan membutuhkan waktu sekitar tiga puluh menit hingga beberapa jam. Dengan pertumbuhan ekosistem cryptocurrency, terjadi peningkatan jumlah transaksi Bitcoin dan menyebabkan kepadatan pada jaringan yang artinya para penambang menjadi makin sibuk dan persetujuan transaksi melambat.

Disinilah Lighting Network berperan

Lighting Network pertama kali dijelaskan dalam laporan resmi yang ditulis oleh Joseph Poon dan Thaddeus Dryja di tahun 2015 - versi terbaru dari laporan resmi tersebut bisa dibaca di sini. Aplikasi ini merupakan aplikasi lapisan kedua yang dibangun di atas blockchain Bitcoin yang memampukan Anda untuk mempertukarkan Bitcoin dengan pihak lain secara langsung, menghilangkan tahap konfirmasi. Aplikasi ini memampukan terjadinya transaksi Bitcoin di luar rantai. Ini berarti bahwa tidak semua transaksi dicatat pada blockchain Bitcoin. Dengan melakukan hal demikian, transaksi bisa dilakukan dengan lebih cepat - bahkan instan dalam beberapa kasus - dan dalam jumlah sangat kecil.

Lightning Network dibuat dengan pembuatan saluran pembayaran antara dua atau lebih pengguna (atau menggunakan yang sudah ada) melalui sebuah jaringan. Ketika pembayaran diselesaikan melalui saluran pembayaran, saluran pembayaran tersebut akan ditutup dan jumlah akhir Bitcoin yang dimiliki oleh masing-masing pihak dalam dompet mereka akan dicatat dalam blockchain Bitcoin.

Manfaat lainnya

Hampir tidak ada biaya di Lightning Network, sehingga ini menarik bagi orang-orang yang ingin menghindari biaya tinggi untuk melakukan transaksi dalam jumlah kecil. Biaya yang kecil ini merupakan hasil dari peningkatan kompetisi antar node di Lightning Network. Dengan pertumbuhan jaringan Bitcoin, banyak transaksi volume kecil yang terjadi dalam blockchain yang bisa diserahkan ke Lighting Network, sehingga dapat menciptakan lebih banyak ruang pada blockchain Bitcoin dan membantu menghindari kepadatan jaringan. Artinya, Lightning Network berpotensi menangani ribuan, bahkan jutaan, transaksi sebelum satu transaksi disebarkan dan tercatat dalam blockchain Bitcoin.

 

Bitcoin Ketika Habis DiTambang

 Apa yang akan terjadi ketika semua Bitcoin sudah ditambang?

Bitcoin diciptakan sebagai imbal balas kepada para penambang karena telah memecahkan block dalam blockchain Bitcoin, yang artinya memastikan keamanan mereka. Ketika Bitcoin dibuat, pada protokolnya tertulis bahwa penawaran Bitcoin hanya akan dibatasi sebanyak 21 juta. Setiap 210,000 block yang ditambang, imbal balas akan berkurang setengah nilainya. Hal ini berarti Bitcoin yang terakhir tidak akan tertambang hingga kira-kira tahun 2140.

Pada titik ini, tidak akan ada lagi Bitcoin yang diterbitkan, kecuali jika ada perubahan pada perangkat lunak Bitcoin, yang kecil sekali kemungkinannya. Ketika Bitcoin terakhir ditambang, para penambang tidak akan lagi menerima Bitcoin sebagai imbalan verifikasi dan pengamanan transaksi.

Jika demikian, bagaimana dengan insentif bagi para penambang tersebut?

Walaupun para penambang tidak perlu lagi membuat Bitcoin, mereka masih perlu melakukan verifikasi transaksi. Para penambang akan tetap menerima biaya transaksi, yaitu biaya kecil yang Anda terima ketika mengirim Bitcoin.

Biaya transaksi sendiri jumlahnya jauh lebih kecil dibandingkan dengan imbalan memecahkan block, dan tentunya tidak cukup menguntungkan bagi penambangan. Meskipun demikian, lambat laun biaya ini akan mengalami peningkatan dan nantinya akan bernilai cukup tinggi untuk mendorong agar para penambang tetap menambang.

Teknologi penambangan juga kemungkinan besar akan meningkat jauh, hingga menjadi lebih kecil dan murah sehingga bisa dipasang pada berbagai perangkat elektronik.

 

Fork Dalam Blockchain

Apa arti istilah fork dalam blockchain?

Blockchain fork merupakan persetujuan bersama untuk pembaruan perangkat lunak.

Bitcoin dibuat oleh peserta dalam komunitas yang disebut sebagai penambang. Mereka melakukan verifikasi transaksi dalam block baru dan menambahkannya ke dalam blockchain Bitcoin. Penambang memastikan peredaran Bitcoin dengan cara melakukan verifikasi dan mengamankan transaksi dalam blockchain. Setiap penambang wajib menjalankan perangkat lunak yang sama untuk mengakses buku kas bersama.

Namun di dalam komunitas, para developer dan penambang tidak selalu sejalan dalam pemikiran mereka tentang arah blockchain. Ketika satu kelompok bersikeras tentang suatu perubahan perangkat lunak dan kelompok yang lainnya tidak setuju, mereka dapat memutuskan untuk berpisah jalan. Inilah yang disebut dengan fork. Chain akan disalin dan pecah, dan dua kelompok tersebut masing-masing akan menerapkan rancangan solusi mereka.

Istilah fork kerap memiliki konotasi politik karena biasanya terjadi oleh adanya tujuan alternatif untuk komunitas.

Berdasarkan sifatnya, fork bisa dikelompokkan menjadi Hard Fork (fork keras) dan Soft Fork (fork lunak).

Hard fork terjadi ketika fork tersebut tidak sesuai dengan versi lama dari perangkat lunak yang telah ada. Perubahan ini tidak bisa dibatalkan. Inilah yang terjadi dengan Bitcoin dan Bitcoin Cash, namun pernah juga terjadi fork lainnya, dan ada kemungkinan akan terjadi fork nantinya. Hard fork biasanya menimbulkan perubahan besar dalam protokol jaringan yang menyebabkan block dan transaksi yang dulunya tidak valid menjadi valid, atau sebaliknya. Pada hard fork, seluruh node dan pengguna wajib mengupgrade protokol perangkat lunak mereka ke versi terbaru.

Pada jenis fork yang lain, seluruh anggota komunitas sepakat untuk memperbarui perangkat lunak. Pada contoh kasus demikian, upgrade yang ada sesuai dengan versi pendahulunya dan dikenal sebagai soft fork. Pembaruan SegWit pada Bitcoin merupakan soft fork. Ketika SegWit diaktivasi, muncul kelas alamat yang baru, namun ini tidak mempengaruhi pengguna yang memakai alamat lama mereka.

Siapa saja bisa melakukan fork pada koin untuk menciptakan sesuatu yang baru selama proyek tersebut bersifat open source, namun hal ini tidaklah semudah kelihatannya. Hal ini disebabkan karena persyaratan teknis untuk membuat perubahan pada perangkat lunak blockchain.

 

Mengapa Bitcoin di Sebut Crypto Currency?

 Jika Anda tidak tahu apa itu Bitcoin, mungkin Anda kurang mengikuti perkembangan teknologi dalam sepuluh tahun terakhir ini. Namun, apakah Bitcoin menjadi cryptocurrency dengan kapitalisasi pasar nomor satu hanya karena pengenalan brand saja?

Pengenalan brand merupakan hal yang penting. Lihat saja Coca Cola, McDonalds, Google … Mereka semua menjadi merek yang dikenal masyarakat luas dan mendominasi industri. Bitcoin merupakan cryptocurrency pertama yang pernah dibuat. Hal ini memberikan keuntungan penggerak pertama (first mover), dan merupakan hal yang sangat kuat. Tidak pernah ada pemasaran berbayar untuk Bitcoin - Bitcoin bukanlah milik siapapun dan Bitcoin tidak memerlukan pemasaran apapun karena ia mengandalkan pemasaran dari mulut ke mulut. Ini merupakan solusi pintar bagi suatu permasalahan klasik dan semua orang merasa senang untuk membagikan tentangnya karena ini adalah solusi yang jenius.

Cryptocurrency lain mulai bermunculan sejak Bitcoin diluncurkan, dan menawarkan berbagai hal yang berbeda dari segi teknologi dan fungsi. Namun hingga kini, tidak ada satupun yang mendekati Bitcoin dalam hal pengenalan brand.

Menjadi pelopor tidak selalu menjadi faktor penentu kesuksesan sebuah brand, namun hal ini merupakan hal yang penting bagi blockchain.

Bitcoin memegang posisi puncak karena kekuatannya terletak pada teknologi yang mendasarinya dan jumlah kemampuan komputasi yang dibutuhkan untuk menjaga keamanannya. Dalam blockchain, semakin banyak penambang dalam jaringan, semakin sulit untuk melakukan penambangan dan semakin sulit untuk melakukan peretasan. Artinya, pengenalan brand menjadi hal yang sangat penting, karena semakin banyak orang yang menggunakannya, maka semakin kuat juga produknya, dan semakin menarik pula juga teknologinya. Jaringan Bitcoin telah memimpin selama lebih dari 10 tahun. Ini membuktikan bahwa Bitcoin memiliki stabilitas yang tahan lama. Mungkin dalam 10 tahun, situasi akan berubah.

 

Apakah Bitcoin bisa diretas?

Jaringan Bitcoin sangatlah sulit untuk diretas. Hal ini disebabkan Bitcoin diciptakan menggunakan teknologi blockchain.

Blockchain mencatat dan menyusun transaksi Bitcoin, menciptakan sebuah database yang bisa dicari dan memuat seluruh transaksi tersebut dalam prosesnya. Bayangkan blockchain seperti buku kas pada umumnya. Namun tidak seperti buku kas tradisional (ledger), blockchain Bitcoin terdesentralisasi. Artinya, alih-alih menyimpan informasi dalam server pusat, blockchain menyimpan data transaksi dalam jaringan komputer yang luas yang selalu memeriksa dan melakukan verifikasi catatan yang ada dengan akurat.

Hal ini membuat peretasan sulit untuk dilakukan karena peretas harus membobol 51%!a(MISSING)tau lebih bagian dari jaringan untuk bisa meretas informasi, dan bukan hanya membobol satu server pusat saja. Bayangkan Anda memasuki ruangan dan menemukan satu brankas besi. Mungkin saja brankas tersebut dilindungi banyak sistem keamanan, namun ketika Anda berhasil melewati semuanya, Anda dapat mengakses seluruh isi brankas tersebut. Sekarang bayangkan Anda diperhadapkan pada seratus ruangan dengan seratus brankas yang berbeda di dalamnya. Setiap brankas memiliki sepotong bagian peta yang berisi cara memasuki sebuah brankas, maka Anda tidak akan dapat memecahkannya kecuali Anda memiliki lebih dari 51%!b(MISSING)agian dari keseluruhan potongan. Lebih sulit, bukan?

Walaupun sistem ini sangat sulit untuk diretas, namun bukan berarti mustahil. Serangan 51%!m(MISSING)erupakan keadaan dimana peretas memiliki kendali atas mayoritas jaringan hashrate atau kemampuan komputasi Bitcoin. Hal ini memampukan peretas untuk menambang block dengan lebih cepat daripada total gabungan penambangan seluruh jaringan.

Namun, kecil sekali kemungkinan terjadinya serangan semacam ini karena usaha ini membutuhkan biaya yang mahal, dan hasilnya kebanyakan hanyalah koin dengan hash rendah yang lebih rentan terhadap serangan demikian. Hashrate Bitcoin kini sedang berada pada posisi tertingginya, melampaui 100 quintillion hash per detik. Ini berarti siapa saja yang ingin menggunakan metode peretasan demikian akan memerlukan jumlah kemampuan komputasi yang sangat tinggi agar bisa mendominasi mayoritas hashrate, yang tentunya memakan biaya yang besar. Sejak diluncurkan tahun 2009, jaringan Bitcoin belum pernah berhasil diretas.

 

 

Thursday, May 6, 2021

Cara Menentukan Harga Bitcoin

   Banyak Orang penasaran bagaimana harga Bitcoin di tentukan. Ketahuilah cara kerja pergerakan harga bitcoin sama seperti mata uang atau objek lainnya. Mari kita ambil contoh bagaimana harga suatu objek ditentukan, kita bisa menggunakan jeruk sebagai perumpamaan. Berapa harga jeruk?

   Jawabannya: tergantung. Poin pertama penentuan harga jeruk adalah dengan dua hal berikut: berapa harga yang diinginkan oleh orang yang menjualnya, dan berapa harga yang diinginkan oleh orang yang membelinya. Jika John ingin menjual jeruk dengan harga Rp 3.000,- dan Sarah hanya mau membayar Rp 2.000,- maka deal tidak terjadi. Namun jika mereka sepakat dengan harga tertentu, misalnya Rp 2.500,- maka transaksi terjadi. Pada musim panas, maka lebih banyak orang ingin membeli jeruk, sehingga harga jeruk naik. Atau jika ada banjir sehingga persediaan jeruk berkurang, namun banyak orang ingin membeli jeruk, maka harga juga akan naik.

  Bitcoin dan mata uang lain sedikit berbeda dari jeruk karena mereka bersifat ‘homogen’ - satu dollar identik dengan dollar lainnya, seperti Bitcoin identik dengan Bitcoin lainnya. Jeruk, di sisi lain, dapat berbeda tergantung besar dan kualitasnya. Dengan kata lain, lebih gampang menentukan harga Bitcoin atau mata uang karena sifat identik tersebut.
Banyak orang tidak menyadari bahwa mata uang lainnya juga bekerja sama persis seperti Bitcoin - jika Anda sedang memegang koin atau uang kertas dalam mata uang lokal Anda di tangan Anda saat ini, pada saat yang bersamaan ada jutaan orang yang melakukan jual beli mata uang lokal Anda, jadi walaupun Anda merasa harga mata uang Anda stabil, sebenarnya harga tersebut berubah secara terus menerus. Jika Anda ingin menukarkan uang Anda ke mata uang lokal lain, misalkan untuk USD, hari ini mungkin Anda akan membayar dengan 10 lembar mata uang lokal Anda, namun pada hari berikutnya bisa saja menjadi 11 atau 9. Bitcoin bekerja sama persis seperti itu - Anda dapat membayangkannya seperti mata uang jenis lain dari apa yang Anda miliki sekarang

Jumlah Satoshi dalam Bitcoin

Banyak Orang penasaran bagaimana harga Bitcoin di tentukan. Ketahuilah cara kerja pergerakan harga bitcoin sama seperti mata uang atau objek lainnya. Mari kita ambil contoh bagaimana harga suatu objek ditentukan, kita bisa menggunakan jeruk sebagai perumpamaan. Berapa harga jeruk?

Berapa banyak Satoshi dalam satu Bitcoin?

Satu dolar terdiri dari 100 sen, satu pound terdiri dari 100 pence, satu Yuan terdiri dari 10 jian dan satu jian terdiri dari 10 fen … bagaimana dengan Bitcoin?

Satu Bitcoin terdiri dari unti cryptocurrency yang disebut Satoshi. Tiap Bitcoin dapat dibagi hingga delapan desimal, yang artinya satu satoshi sama dengan satu per seratus juta Bitcoin. Dengan kata lain, satu Bitcoin terdiri dari 100 juta Satoshi.

Satoshi dinamai dari nama ‘penemu’ Bitcoin, Satoshi Nakamoto. Belakangan ini, Satoshi disingkat menjadi SAT dalam pembicaraan cryptocurrency sehari-hari.

.

 


Perbedaan Private dan Public Blokchain

Blockchain merupakan catatan transaksi - sebuah database bersama yang diamankan oleh jaringan node dan penambang.

Blockchain biasanya bersifat publik - cohnya, blockchain Bitcoin. Pada public blockchain, seluruh transaksi bisa dilihat secara transparan oleh publik dan data yang ada tidak dapat diubah atau dipalsukan. Tidak ada larangan untuk bergabung ke dalam jaringan. Siapa saja dapat membaca dan bergabung di dalamnya. Oleh karena itu, jaringan ini bersifat terdesentralisasi dan tidak ada satu pihak yang memiliki kendali penuh atasnya.

Banyak perusahaan dan organisasi pemerintahan yang tertarik dengan manfaat yang ditawarkan oleh sistem blockchain publik, namun mereka kuatir akan sifat sistem yang terbuka ini bisa mengancam bisnis mereka dan kerahasiaan data tertentu yang mereka miliki.

Bagi orang-orang seperti ini, ada blockchain pribadi.

Apakah itu private blockchain?

Private blockchain sering disebut sebagai ‘blockchain dengan izin’ (permissioned blockchain). Berbeda dengan public blockchain, blockchain ini merupakan jaringan tertutup yang hanya memperbolehkan beberapa pihak yang telah memiliki otoritas untuk bergabung. Mereka juga memberikan hak dan larangan tertentu kepada pihak yang bergabung di dalam jaringan mereka.

Pada dasarnya, ini berarti bahwa private blockchain lebih bersifat tersentralisasi, karena hanya ada sekelompok kecil peserta yang mengendalikan jaringan tersebut. Salah satu contoh private blockchaini adalah Hyperledger.

Analogikan public blockchain seperti taman umum. Taman umum bisa diakses oleh siapa saja - kita bebas untuk berpiknik, membawa anjing kita, atau bermain bola. Taman umum tidak dimiliki oleh siapapun, dan semua orang dalam komunitas bertanggung jawab untuk menjaganya tetap bersih. Aturan taman ditetapkan oleh semua pengguna taman, dan harus ada konsensus umum mengenai aturan yang akan berlaku.

Sebaliknya, private blockchain adalah seperti taman bersama di tengah-tengah rumah yang disusun membentuk persegi. Taman itu tidak bisa sembarangan dimasuki oleh orang yang tidak tinggal di sana, Anda memerlukan izin untuk memasukinya. Ada sekelompok kecil orang yang berbagi tanggung jawab untuk mengelola taman dan mempergunakannya untuk diri mereka sendiri.

 

 


Hot Wallet dan Cold Wallet

Apa perbedaan hot wallet dan cold wallet?

Cold wallet dan hot wallet merupakan tempat penyimpanan cryptocurrency. Perbedaan utama keduanya adalah cold wallet tidak terhubung dengan internet, sedangkan hot wallet terhubung dengan internet. Keduanya dirancang untuk tujuan yang berbeda dan, dalam banyak kasus, para pengguna cryptocurrency memiliki keduanya.

Hot wallet disimpan secara daring melalui platform yang menawarkan layanan penyimpanan (seperti Luno). Layanan yang sangat terenkripsi. Dengan hot wallet, pengguna mempercayakan platform untuk menyimpan dan mengamankan data pribadi dan kunci publik mereka. Karena bersifat daring, Anda dapat mengakses crypto Anda dengan lebih mudah. Cold wallet biasanya menjadi pilihan bagi mereka yang ingin memiliki kendali lebih atas cryptocurrency mereka.

Cold wallet menawarkan tingkat keamanan terhadap ancaman digital yang lebih tinggi, karena penyimpanannya di luar jaringan. Hot wallet lebih rentan terhadap ancaman peretasan, sedangkan cold wallet lebih rentan terhadap ancaman fisik.

Ada dua jenis solusi utama bagi cold wallet. Paper wallet adalah kunci pribadi dan alamat publik yang dicetak ke selembar kertas. Dompet kertas sangat cocok untuk penyimpanan jangka panjang, selama Anda menyimpannya dari jangkauan peretas.

Kelemahannya adalah rentan rusak dan hilang. Hardware wallet merupakan perangkat fisik di luar jaringan, mirip dengan USB, yang menyimpan kunci pribadi Anda dan bisa Anda hubungkan ke komputer Anda ketika Anda ingin melakukan transfer cryptocurrency. Sistem penyimpanan ini tidak mudah dirusak, namun perlu disimpan di tempat yang aman.

 


Blokchain Adalah...

Apa itu blockchain?

Blockchain merupakan teknologi yang mendasari mayoritas cryptocurrency, termasuk Bitcoin dan Ethereum.

Blockchain merupakan buku kas bersama. Sama seperti buku kas yang dimiliki bank untuk mengawasi seluruh transaksi digital mata uang fiat.

Tapi, berbeda dengan buku kas bank, blockchain tidak memiliki satu otoritas pusat yang mengendalikan. Siapa saja di dalam jaringan bisa melihat transaksi apa yang terjadi. Hal ini memberikan keamanan, transparansi dan kepercayaan yang membuat banyak pihak tertarik pada cryptocurrency.

Analogikan ini seperti Google doc dimana semua orang bisa mengaksesnya. Mereka semua bisa melihat setiap perubahan yang sudah dan yang akan dilakukan, serta memiliki hak untuk menentukan apakah perubahan tersebut dilaksanakan atau tidak. Perbedaannya adalah blockchain menggunakan algoritma konsensus untuk memastikan bahwa mereka membuat perubahan yang benar dan tidak ada yang bisa membajak proses tersebut untuk kepentingan mereka sendiri. Blockchain juga menggunakan kriptografi untuk memastikan ketika suatu perubahan telah diverifikasi, perubahan tersebut tidak bisa dibatalkan.

Apakah ada contohnya?

Contoh terbaik adalah aplikasi blockchain yang paling awal dan paling terkenal: Bitcoin.

Buku besar Bitcoin (ledger) dibagikan di seluruh jaringan. Semua orang di dalam jaringan bisa melihatnya dan mempercayai bahwa isi di dalamnya adalah benar. Transaksi tercatat dalam buku besar blockchain Bitcoin dan dikirim ke seluruh jaringan Bitcoin untuk bisa dilihat oleh semua orang.

Buku besar yang diperbarui disalin ratusan ribu kali setiap jamnya di berbagai komputer yang berbeda untuk memastikan semuanya memiliki versi yang sama. Mereka kemudian melakukan verifikasi bahwa transaksi tersebut telah benar-benar terjadi dan tidak ada yang kurang. Jika paling tidak 51%!t(MISSING)elah mengkonfirmasi bahwa transaksi tersebut benar-benar telah terjadi, maka transaksi tersebut akan ditambahkan secara permanen ke dalam blockchain.

Karena blockchain harus melewati pemeriksaan sebanyak dua, tiga, bahkan empat kali oleh komputer-komputer di seluruh dunia, Anda juga dapat menggunakan komputer Anda untuk menjadi bagian dari jaringan dan membantu melakukan verifikasi transaksi sekaligus membantu menambang Bitcoin.

Blockchain tidak hanya digunakan untuk cryptocurrency saja. Secara teori, Anda dapat menyimpan data apa saja dalam blockchain, dan banyak perusahaan dari berbagai bidang industri memanfaatkannya untuk tugas yang beragam, seperti melacak barang dalam rantai persediaan.

Wednesday, May 5, 2021

Perbedaan Bitcoin & Blokchain

Bitcoin dan blockchain merupakan istilah yang sering dianggap sama, namun dua hal ini berbeda. Bitcoin merupakan aplikasi dari teknologi blockchain.

Mari kita analogikan seperti Google dan internet. Google berjalan di dalam internet dan tidak akan ada tanpa internet, namun internet akan tetap ada tanpa Google. Sama halnya dengan Bitcoin yang tidak mungkin ada tanpa blockchain, namun keduanya bukanlah hal yang sama.

Blockchain: Dirancang untuk Bitcoin

Bitcoin merupakan cryptocurrency terdesentralisasi pertama ketika diterbitkan pada tahun 2009. Keunikan Bitcoin terletak pada kemampuannya memecahkan permasalahan utama pada mata uang yang hanya tersedia secara digital: ‘pengeluaran ganda’. Mereka memastikan bahwa setiap Bitcoin itu unik dan tidak dapat disalin. Untuk melakukan hal ini, pencipta Bitcoin yang anonim, namun dikenal sebagai “Satoshi Nakamoto’, menciptakan teknologi blockchain.

Blockchain Bitcoin merupakan database bersama yang mencatatseluruh transaksi Bitcoin yang pernah dibuat pada buku kas permanen yang terdesentralisasi dan publik. Semua orang bisa melihatnya, sistem ini sangatlah aman, dan sepenuhnya bebas dari peran otoritas pusat. Seluruh transaksi bersifat tetap dan diverifikasi oleh jaringan penambang anonim, yang artinya Anda akan selalu mengetahui perjalanan yang telah dilalui oleh sebuah Bitcoin.

Karena blockchain Bitcoin merupakan contoh blockchain pertama dan masih merupakan contoh yang paling signifikan, mudah dipahami mengapa Bitcoin dan blockchain sering dianggap hal yang sama. Namun kini, orang-orang menggunakan Bitcoin untuk berbagai hal, sehingga terdapat perbedaan. Blockchain yang mulanya diciptakan untuk uang digital, kini berguna untuk tujuan lainnya, seperti kontrak pintar (smart contract) dan pelacakan barang dalam rantai persediaan. Ada beberapa jenis blockchain yang berbeda. Ada Bitcoin yang merupakan blockchain publik, dan ada pula blockchain pribadi yang beroperasi dalam aturan yang berbeda. Terdapat pula berbagai macam potensi pemanfaatan blockchain, seperti pemungutan suara daring yang tahan penipuan.

Meskipun ada banyak proyek yang menggunakan teknologi blockchain yang tersebar, namun cryptocurrency masih merupakan aplikasi utamanya.

 


Mengapa Hanya Ada 21 Bitcoin?

Salah satu misteri yang menyelimuti penciptaan Bitcoin adalah mengapa jumlah persediaannya dibatasi 21 juta saja.

Terdapat sejumlah teori yang menjawab alasan mengapa pencipta Bitcoin, Satoshi Nakamoto, memilih angka 21 juta. Mungkin ia adalah penggemar permainan tenis meja?

Mungkin ia menyukai permainan blackjack? Namun, jawabannya sangatlah sederhana. Ketika Satoshi menciptakan Bitcoin, persediaan uang M1 global berada pada angka kurang lebih $21 triliun. Dalam ilmu ekonomi, ini adalah persediaan uang global yang meliputi seluruh mata uang dan koin fisik, deposito, cek turis, dan cek deposito lainnya serta rekening penarikan negotiable (kepemilikannya dapat dipindahtangankan). Setiap dolar dapat dibagi menjadi 100 sen, sehingga total jumlah uang yang ada menjadi sekitar 2,100 triliun.

Sama seperti sen dan dolar, satu satoshi merupakan satuan terkecil Bitcoin. Terdapat 100 juta satoshi dalam setiap Bitcoin, yang artinya hanya akan ada 2,100 triliun satoshi - kurang lebih sama dengan persediaan global pada tahun 2009. Berdasarkan ini, Bitcoin cocok untuk menggantikan seluruh mata uang fiat dan memiliki kemampuan sebagai mata uang global.

Teori ini selaras dengan korespondensi email antara pengembang perangkat lunak Mike Hearn dan Nakamoto. Dalam email tersebut, Satoshi menjelaskan bahwa ia memiliki maksud agar harga unit Bitcoin pada akhirnya akan selaras dengan mata uang fiat tradisional, sehingga 0.001 BTC akan senilai dengan 1 Euro, misalnya.

“Saya ingin membuat sesuatu yang seharga dengan mata uang yang ada, namun hal ini sangatlah sulit karena saya tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Oleh karena itu, saya akhirnya membuat sesuatu yang berada di antaranya,” ujar Nakamoto. “Jika Bitcoin tetap menjadi celah kecil,” tambahnya, “maka nilai per unitnya akan jadi lebih kecil dibandingkan mata uang yang ada. Jika Anda membayangkan bahwa ia akan dipakai dalam sebagian perdagangan dunia, dan hanya akan ada 21 juta koin untuk orang di seluruh dunia, maka nilai per unitnya akan jadi lebih tinggi.”

Selain itu, masih banyak teori lainnya. Beberapa meyakini bahwa batasan 21 juta Bitcoin ini ditentukan oleh Nakamoto ketika ia membuat dua keputusan utama. Pertama, Bitcoin harus menambahkan block baru ke dalam blockchain tiap 10 menit (rata-rata). Kedua, imbalan yang diberikan kepada para penambang akan terbagi dua tiap 210,000 block - kurang lebih tiap empat tahun.

Imbalan pertama bagi para penambang adalah 50 bitcoin untuk setiap block yang ditambang. Jumlah ini kemudian terbagi dua menjadi 25 Bitcoin pada tahun 2012, 12.5 Bitcoin pada tahun 2016 (imbalan yang berlaku sekarang), dan pembagian (halving) berikutnya akan terjadi pada bulan Mei 2020, imbalannya akan berkurang menjadi 6.25 Bitcoin. Rangkaian halving = 50 BTC + 25 BTC = 12.5 BTC + 6.25 BTC + … = kurang lebih 100.

Ketika imbalan block pada akhirnya adalah 0, jumlah koin yang telah dihasilkan adalah kurang lebih 21 juta.

Namun pada akhirnya, kita tidak akan pernah mengetahui alasan pastinya selain mendengarnya langsung dari Satoshi sendiri. Dan sebenarnya tidaklah masalah jika kita tidak mengetahuinya. Mata uang ini dapat dibagi sampai tak terhingga secara efektif. Ini berarti jumlah tepatnya bukan menjadi masalah selama Anda bisa membaginya menjadi berapa bagian sesuai persetujuan Anda dengan pihak lain, selama jumlah batasnya tetap sama.

Dapatkah saya membeli separuh Bitcoin saja?

Ada kesalahpahaman umum bahwa untuk memiliki Bitcoin, Anda perlu membeli satu Bitcoin utuh. Faktanya, Anda bisa membeli sebagian dari satu Bitcoin utuh. Bayangkan seperti pizza. Anda bisa membeli satu loyang pizza utuh (atau dua, atau lima), tetapi Anda juga bisa membeli sepotong pizza jika Anda ingin membeli dalam jumlah yang lebih kecil.

Satuan Bitcoin mengikuti Sistem Satuan Internasional, standar pengukuran global yang telah dipakai berabad-abad. Satuan yang paling sering digunakan adalah “Bitcoin”, namun terkadang disebut juga sebagai bit, satoshi dan sebagainya. Pada dasarnya, Bitcoin sama seperti mata uang lokal (fiat) lainnya. Mata uang dipecah menjadi beberapa bagian: pound dipecah menjadi pence, dollar dan euro menjadi sen, dan seterusnya. Satu Bitcoin dibagi menjadi 1,000 millibitcoin (mBTC), 1,000,000 microbitcoins (μBTC), atau 100,000,000 satoshi. Saat ini, kebanyakan platform Bitcoin - termasuk Luno - hanya menggunakan Bitcoin sebagai satuan pengukuran: misalnya 1 BTC, 0.0023 BTC dan seterusnya..

Bursa agtau Exchange memungkinkan Anda untuk membeli aset kripto atau cryptocurrency seperti Bitcoin dengan jumlah tertentu sesuai mata uang lokal Anda. Jadi jika Anda ingin menukarkan $1000 dan harga satu Bitcoin adalah $ 10,000, Anda akan memperoleh 0.1 Bitcoin. Atau dengan kata lain 10 juta satoshi, jika Anda ingin merasa terdengar lebih kaya. Sebaliknya, Anda dapat mencantumkan jumlah spesifik aset crypto yang Anda ingin beli - dan Anda akan diberikan harga yang perlu Anda bayar dalam mata uang lokal Anda.

Harga Bitcoin telah meningkat selama beberapa tahun ini. Dengan meningkatnya nilai satu Bitcoin, orang-orang pun mulai menggunakan satuan yang lebih kecil untuk transaksi sehari-hari mereka. Dengan memecahkannya ke dalam satuan yang lebih kecil, Bitcoin tetap dapat digunakan meskipun harganya naik. Jika Bitcoin hampir tidak ada harganya, orang-orang bisa menggunakan ratusan atau bahkan ribuan Bitcoin dalam sebuah transaksi. Untuk saat ini, standarnya adalah menggunakan satuan yang kecil.

 


Apa itu Serangan Dust?

Satuan terkecil Bitcoin adalah 1 satoshi (0.00000001 BTC). Tidak ada definisi jelas tentang berapa satoshi dalam satu dust, tetapi istilah ini biasa dipakai untuk menjelaskan jumlah yang kurang dari biaya transaksi yang diperlukan - biasanya beberapa ratus satoshi. Jumlah ini sangatlah kecil sehingga orang tidak akan memperhatikannya di dalam dompet mereka.

Para peretas dan penipu akan mengirimkan jumlah kecil aset crypto ini ke banyak dompet cryptocurrency pengguna. Bitcoin tidaklah anonim seperti yang diyakini banyak orang, tetapi sifatnya pseudo anonim. Ini berarti peretas dapat melacak uang dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh dompet yang terkena “dust” untuk menjalankan analisis gabungan dari beberapa alamat, sehingga mereka dapat menghubungkan alamat tersebut dan akhirnya mendapatkan identitas orang atau perusahaan di balik alamat tersebut.

Jika cara ini berhasil, peretas dapat menggunakan informasi ini untuk menyerang target mereka, baik melalui serangan phishing atau ancaman dunia maya lainnya.

Dapatkah Anda melacak alamat Bitcoin?

Banyak yang meyakini bahwa Bitcoin sepenuhnya anonim, padahal transaksi Bitcoin sebenarnya pseudoanonim. Artinya, dengan analisis forensik, setiap alamat Bitcoin yang digunakan dalam sebuah transaksi sangat mudah ditelusuri.

Seluruh transaksi Bitcoin dan alamat dompet yang terlibat di dalamnya tercatat dalam blockchain publik atau blockchain Bitcoin. Catatan ini terbuka dan tersedia untuk dilihat bagi semua orang namun data identitas pihak yang melakukan transaksi tidak dapat dilihat.

Alamat dompet Bitcoin sendiri tidak menampilkan rincian identitas yang jelas, namun masih dapat diterlusuri lebih lanjut. Bayangkan alamat Bitcoin seperti alamat email atau alias online. Tingkat kesulitan untuk menghubungkan alias Anda dengan tindakan Anda bergantung pada apa yang Anda lakukan dengan alias Anda dan pada kemauan pihak lain untuk menelusurinya.

Misalnya, Anda membagikan alamat dompet Bitcoin Anda kepada orang lain. Contohnya, pada sebuah forum atau rapat terbuka. Meskipun alamat tersebut tidak dibagikan dengan rincian identifikasi lainnya, ada kemungkinan Anda menggunakan nama pengguna tersebut di tempat lain. Anda mungkin pernah membagikan rincian identifikasi di postingan lain melalui nama pengguna tersebut, yang bisa dilacak dengan melihat riwayat posting Anda. Anda mungkin pernah menggunakan alamat email untuk mendaftar ke sebuah forum yang bersifat publik. Bukan hal yang sulit untuk mengkaitkan rincian identifikasi yang didapat untuk mendapatkan kesimpulannya

Pada dasarnya, setiap kali Anda membagikan alamat Bitcoin, Anda memungkinkan orang lain untuk menghubungkan diri Anda dengan alamat Anda. Jika Anda membeli sesuatu di toko, kecil kemungkinan bagi penjual untuk repot-repot melacak Anda, biaya yang dibutuhkan juga mahal. Namun jika Anda melakukan sesuatu yang berbahaya dengan Bitcoin Anda, pihak kepolisian akan terdorong untuk melacak Anda.

Penting untuk diketahui, karena Anda dapat melihat seluruh transaksi yang terjadi di seluruh jaringan Bitcoin, maka sejumlah alamat Bitcoin dapat dikelompokkan bersama. Alamat tersebut dapat dikaitkan dengan alamat yang sama. Oleh sebab itu, jika salah satu dari alamat tersebut dihubungkan dengan identitas seseorang di dunia nyata melalui satu atau beberapa metode deanonimisasi, maka seluruh alamat tersebut juga bisa dihubungkan dengan identitas orang tersebut.

 


Cara Kerja Exchange?

Sebuah bursa atau Exchange cryptocurrency (aset kripto) adalah platform yang mempertemukan pembeli dan penjual cryptocurrency

Sebagian besar cara kerjanya sama dengan Exchange aset lainnya, seperti saham. Namun berbeda dengan Exchange tradisional yang memiliki jam perdagangan atau trading yang tetap, trading cryptocurrency aktif selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu.

Untuk melakukan pembelian pada Exchange, pembeli harus memasukkan dana pada akun mereka, yang dikenal sebagai dompet. Pembeli bisa menggunakan mata uang lokal atau aset kripto lainnya.

Pembeli kemudian melakukan perintah ‘buy’ pada Exchange. Ini merupakan permintaan untuk membeli Bitcoin atau aset kripto lainnya pada harga yang telah mereka pilih. Perintah ini dan perintah ‘buy’ dan ‘sell’ lainnya akan ditambahkan ke ‘order book’ atau papan order.

Order book merupakan daftar jumlah cryptocurrency yang ingin 'dijual' dan 'dibeli', serta harga yang mereka inginkan. Exchange pada dasarnya berperan sebagai layanan 'makcomblang' bagi keduanya.

Penting untuk diketahui bahwa Exchange tidak menentukan harganya. Hukum permintaan dan penawaranlah yang menentukan. Exchange hanyalah penengah yang menghubungkan pembeli dan penjual. Inilah alasan Anda akan melihat sedikit perbedaan harga pada Exchange yang berbeda.

Ada banyak Exchange yang berbeda dan mereka mempunyai tingkat keamanan serta privasi yang berbeda, namun mereka semua memasang biaya untuk layanan Exchange mereka. Pastikan Anda melakukan riset mengenai tim dan tingkat keamanan Exchange tersebut sebelum menggunakannya.

 


Trading Pairs dalam Trading Crypto

Trading pair merupakan fungsi dimana Anda memiliki dua mata uang berbeda yang dapat saling ditukarkan.

Ketika beli dan jual sebuah cryptocurrency, seringkali ada pertukaran dengan mata uang lokal. Contohnya, jika Anda ingin membeli atau menjual Bitcoin dengan dolar AS, maka trading pair-nya adalah BTC ke USD. Hal yang sama berlaku juga dalam pertukaran cryptocurrency. Jika Bitcoin diperdagangkan dengan Ethereum, trading pair-nya menjadi BTC ke ETH.

Mata uang dapat memiliki banyak trading pair dengan satu sama lain, misalnya, Litecoin/Bitcoin (LTC/BTC) atau Bitcoin/Pound Inggris (BTC/GBP).

Apa itu block reward?

Setiap block pada blockchain berisi daftar data transaksional. Data transaksional ini harus diverifikasi dan diamankan agar dapat ditambahkan ke dalam blockchain, dan pada titik ini, tidak dapat lagi diubah. Proses ini dilakukan oleh para penambang.

Untuk melakukan verifikasi transaksi, para penambang harus memecahkan permasalahan matematika yang rumit. Proses ini juga memerlukan daya komputasi yang amat besar, termasuk peralatan, ruang, asuransi dan sebagainya.

Oleh karena itu, para penambang memperoleh block reward untuk setiap block transaksi yang sukses mereka tambang dan tambahkan ke blockchain. Imbal balas ini merupakan insentif bagi para penambang Bitcoin agar terus memecahkan perhitungan matematika yang ada dan memberi kompensasi atas biaya dan waktu yang mereka keluarkan.

Sebuah aturan pada perangkat lunak Bitcoin menyatakan bahwa setiap 210,000 block, block reward akan berkurang setengah bagian - yang dikenal sebagai Bitcoin halving.

Kini, jumlah Bitcoin yang diberikan sebagai imbal balas bagi tiap block yang ditambahkan ke dalam blockchain adalah sejumlah 12.5 Bitcoin. Block reward halving berikutnya diperkirakan akan terjadi pada bulan Mei 2020.

Peristiwa ini dianggap sebagai peristiwa yang penting karena persediaan Bitcoin yang baru akan berkurang sebanyak 50%! (MISSING)Hal ini disebabkan karena hanya ada 21 juta Bitcoin yang pernah diciptakan. Jika koin tersebut diciptakan terlalu cepat, maka menurut hukum permintaan dan penawaran, semakin banyaknya koin yang beredar, semakin rendah pula nilai mereka.

Apa itu block reward?

Setiap block pada blockchain berisi daftar data transaksional. Data transaksional ini harus diverifikasi dan diamankan agar dapat ditambahkan ke dalam blockchain, dan pada titik ini, tidak dapat lagi diubah. Proses ini dilakukan oleh para penambang.

Untuk melakukan verifikasi transaksi, para penambang harus memecahkan permasalahan matematika yang rumit. Proses ini juga memerlukan daya komputasi yang amat besar, termasuk peralatan, ruang, asuransi dan sebagainya.

Oleh karena itu, para penambang memperoleh block reward untuk setiap block transaksi yang sukses mereka tambang dan tambahkan ke blockchain. Imbal balas ini merupakan insentif bagi para penambang Bitcoin agar terus memecahkan perhitungan matematika yang ada dan memberi kompensasi atas biaya dan waktu yang mereka keluarkan.

Sebuah aturan pada perangkat lunak Bitcoin menyatakan bahwa setiap 210,000 block, block reward akan berkurang setengah bagian - yang dikenal sebagai Bitcoin halving.

Kini, jumlah Bitcoin yang diberikan sebagai imbal balas bagi tiap block yang ditambahkan ke dalam blockchain adalah sejumlah 12.5 Bitcoin. Block reward halving berikutnya diperkirakan akan terjadi pada bulan Mei 2020.

Peristiwa ini dianggap sebagai peristiwa yang penting karena persediaan Bitcoin yang baru akan berkurang sebanyak 50%! (MISSING)Hal ini disebabkan karena hanya ada 21 juta Bitcoin yang pernah diciptakan. Jika koin tersebut diciptakan terlalu cepat, maka menurut hukum permintaan dan penawaran, semakin banyaknya koin yang beredar, semakin rendah pula nilai mereka.

Apa fungsi hash?

Mata uang fiat biasanya diterbitkan oleh bank sentral, sedangkan Bitcoin baru diterbitkan kepada para penambang melalui block reward ketika mereka berhasil memecahkan sebuah block. Mereka melakukan ini dengan menggunakan perangkat keras yang khusus digunakan untuk memecahkan permasalahan komputasional rumit, yang kemudian menghasilkan hash - output 64 karakter yang terlihat acak.

Output ini dikenal sebagai ‘hash’. Fungsi hash merupakan sebuah proses matematis dimana data dengan ukuran apapun disimpan dan dimasukkan ke dalam serangkaian operasi untuk mengubahnya menjadi sebuah ‘hash’. Data tersebut memiliki ukuran yang tetap dan sangat penting dalam berurusan dengan transaksi dan data dalam jumlah besar. Agar tidak perlu mengingat seluruh data tersebut, fungsi hash memampatkannya ke dalam ukuran yang tetap untuk mempermudah pelacakannya.

Dalam Bitcoin, penambang menggunakan SHA-256 Cryptographic Hash Algorithm. Data yang diinput oleh para penambang tersebut ke dalam fungsi hash SHA-256 meliputi seluruh transaksi terkini yang dapat masuk dalam limit ukuran block, hasil hash block terdahulu, dan juga nonce. Nonce merupakan nilai acak yang diubah oleh para penambang pada tiap percobaan hash untuk mendapatkan hasil baru. Sedikit saja perubahan pada input akan mengakibatkan perubahan output yang sama sekali berbeda.

Penambang Bitcoin mencari output dengan jumlah angka nol tertentu. Kini, para penambang Bitcoin harus menemukan hash yang diawali dengan sembilan belas angka nol. Untuk mendapatkan angka tersebut, diperlukan banyak sekali percobaan. Ketika hash tersebut ditemukan, block akan ditutup dan ditambahkan ke dalam blockchain. Setelah sukses menambang sebuah block, penambang akan diberi imbal balas dengan Bitcoin baru dan biaya transaksi.

 Apa itu jaringan peer to peer?

Jaringan peer-to-peer (P2P) merupakan sebuah kelompok dari 2 atau lebih perangkat - contohnya, telepon genggam, komputer atau bahkan printer - yang diatur sedemikian rupa sehingga mereka dapat berbagi data tertentu satu sama lain. Tidak ada server pusat yang berperan sebagai perangkat penyimpanan data, tetapi setiap komputer berperan sebagai server untuk menyimpan data.

"Peer” merupakan sebuah sistem komputer pada jaringan. Setiap peer memiliki posisi setara dan mereka sering disebut sebagai node.

Misalnya Risma ingin berbagi file dengan Dika. Pada jaringan non peer-to-peer, Risma akan memberikan file tersebut kepada Dika melalui server pusat untuk disimpan. Kemudian Dika perlu meminta akses file tersebut kepada server pusat sehingga ia bisa memakainya. Pada jaringan peer-to-peer, Dika tidak perlu melakukan hal ini. File tersebut bisa dikirim langsung dari Risma ke Dika.

Uber merupakan salah satu contoh jaringan non peer-to-peer. Ketika Anda memesan Uber, Anda menghubungi Uber untuk mendapatkan pengemudi. Ketika Anda memanggil taksi, Anda berinteraksi langsung dengan supir taksi tersebut. Uber berperan sebagai server pusat, jika jaringan mereka down - Anda tidak akan bisa memesan pengemudi. Sebaliknya, pada jaringan peer-to-peer, jika server down, server tersebut tidak akan membuat seluruh jaringan ikut down.

Apa yang membedakan ICO dan IPO?

Initial Coin Offering (ICO) dan Initial Public Offering (IPO) merupakan cara bagi proyek-proyek untuk menggalang dana secara publik.

IPO biasanya dilakukan oleh perusahaan yang lebih mapan dan matang. IPO memiliki aturan yang lebih ketat dan pertanggungjawaban yang lebih kuat.

ICO telah menarik banyak perhatian di ranah crypto. ICO biasanya dilakukan oleh tim kecil yang memiliki ide cemerlang yang ingin mereka jalankan. Mereka biasanya akan membuat crowdfunding (pendanaan bersama), mirip seperti Kickstarter, dengan target kelompok yang serupa. Aturan untuk ICO masih dalam tahap pembuatan, sehingga risiko investasinya lebih tinggi.

Sebuah tim yang ingin menggalang dana melalui ICO biasanya akan memulai dengan membuat laporan untuk menjelaskan ide dan strategi bisnis mereka, walaupun tidak diharuskan oleh aturan yang ada. Proyek tersebut kemudian akan menggalang dana dengan menjual token cryptocurrency mereka sendiri. Organisasi yang ingin menggalang dana melalui ICO akan menggunakan platform seperti Ethereum untuk menciptakan token cryptocurrency mereka sendiri. Mereka juga akan membuat aturan token, seperti total penawaran, bagaimana pendistribusiannya, dan kondisi-kondisi khusus lainnya.

Ketika token tersebut dibuat, platform tersebut akan berfungsi sebagai buku daftar seluruh transaksi yang akan terjadi di masa depan.

Beberapa perusahaan yang telah melakukan ICO termasuk Telegram, Block.one dan EOS. Jika Anda tertarik untuk berinvestasi pada sebuah proyek crypto melalui ICO, pastikan Anda telah melakukan penelitian secara menyeluruh terlebih dahulu.

Bagaimana proyek kripto mendapatkan pendanaan?

ICO

Bentuk kripto yang paling terkenal adalah Initial Coin Offering (ICO). ICO adalah tempat dimana sebuah proyek dibuat untuk mengumpulkan dana dengan menjual token cryptocurrency mereka sendiri.

Pada dasarnya, setiap token adalah blok rantai yang mirip atau sama dengan bagian saham di saham (stock) yang terbuka untuk masyarakat umum - sehingga Anda dapat membuat perbandingan bahwa ICO merupakan variasi lain dari Penawaran Saham Perdana (Initial Public Offering atau IPO).

Proyek kripto juga dapat mengumpulkan dana melalui Security Token Offering (STO), Initial Exchange Offering (IEO) or Initial Dex Offering (IDO).

STO

STO sedikit berbeda dengan ICO. Token sekuritas mewakili kontrak investasi yang menjadi pokok aset investasi, misalnya saham, obligasi, dana, dan trust investasi real estat (REIT). Token sekuritas memiliki banyak keuntungan karena regulator keuangan menganggapnya sebagai sekuritas. Tingkat keamanan yang tinggi membuatnya sangat populer di kalangan investor.

IEO

IEO (Initial Exchange Offering) adalah sebuah alternatif dari ICO dimana token proyek dijual langsung melalui pertukaran cryptocurrency. Tidak seperti ICO, IEO tidak terbuka untuk masyarakat umum dan setiap pengguna yang ingin membeli token tersebut harus melakukannya melalui akun Exchange (bursa).

IDO

IDO (Initial Decentralised Offering) sangat mirip dengan IEO, tapi IDO terdapat pada Exchange yang didesentralisasi.

 Apa itu hashrate Bitcoin?

Untuk memahami hash rate dan fungsinya, Anda perlu memahami dasar penambangan Bitcoin terlebih dahulu. Penambangan Bitcoin merupakan proses yang terkomputerisasi dengan tiga fungsi utama:

Mengeluarkan Bitcoin baru

Mengkonfirmasi transaksi

Memastikan jaringan Bitcoin tetap aman

Mata uang fiat diterbitkan oleh bank sentral, sedangkan Bitcoin baru diterbitkan kepada para penambang melalui block reward saat berhasil memecahkan sebuah block. Mereka melakukan ini dengan menggunakan perangkat keras yang khusus digunakan untuk memecahkan permasalahan komputasional rumit, yang kemudian menghasilkan hash - output 64 karakter yang terlihat acak.

Untuk menemukan nomor hash tersebut, para penambang Bitcoin menggunakan SHA-256 Cryptographic Hash Algorithm. Data yang diinput penambang tersebut ke dalam fungsi hash SHA-256 meliputi seluruh transaksi terbaru yang dapat masuk dalam limit ukuran block, hasil hash block terdahulu, dan juga nonce. Nonce merupakan nilai acak yang diubah oleh para penambang pada tiap percobaan hash untuk mendapatkan hasil baru. Sedikit saja perubahan pada input akan mengakibatkan perubahan output yang sama sekali berbeda. Para penambang Bitcoin mencari output dengan jumlah angka nol tertentu. Kini, para penambang Bitcoin harus menemukan hash yang diawali dengan sembilan belas angka nol. Untuk mendapatkan angka tersebut, diperlukan banyak sekali percobaan. Ketika hash tersebut ditemukan, block akan ditutup dan ditambahkan ke dalam blockchain. Setelah berhasil menambang sebuah block, penambang akan diberi imbalan berupa Bitcoin baru dan biaya transaksi. Hash rate merupakan kecepatan penambang tiba ke sebuah hash - jumlah sebuah hash dikomputasi per detiknya. Semakin banyak penambang yang menambang Bitcoin, hash rate akan mengalami peningkatan.

 


Bagaimana Cara Mendapatkan Bitcoin?

Ada beberapa cara untuk mendapatkan Bitcoin:

Seperti uang tradisional pada umumnya, Anda dapat mendapatkan Bitcoin dengan menjual barang dan jasa, dan meminta orang membayar Anda dalam Bitcoin. Biasanya, menerima Bitcoin lebih murah dan mudah daripada metode pembayaran lainnya, dan salah satu cara termudah untuk mendapatkan sedikit Bitcoin.

Cara lain adalah cara yang paling banyak digunakan orang untuk mendapatkan Bitcoin: membeli dari broker Bitcoin terpercaya atau penyedia layanan Exchange, seperti Luno. Cara ini mirip seperti ketika Anda membeli mata uang atau saham asing di bank secara online. Ini merupakan cara termudah untuk mendapatkan Bitcoin karena Anda dipastikan akan menemukan seseorang yang akan menjualkan Bitcoin mereka kepada Anda di platform tersebut.

Anda juga dapat memiliki Bitcoin dengan melakukan penambangan (mining), namun cara ini sangat sulit dilakukan orang biasa. Kebanyakan penambangan dilakukan oleh perusahaan besar dengan alat yang canggih dan sangat mahal, sehingga sulit bagi orang atau komputer biasa untuk bersaing dengan perusahaan tersebut. Jadi, jika Anda tidak memiliki keahlian khusus dan uang yang sangat banyak untuk dihabiskan, lebih baik Anda membeli atau mencari Bitcoin.

Bitcoin sebagai emas digital

Sejak berabad-abad lalu, emas telah dipandang sebagai objek bernilai tinggi oleh banyak kelompok masyarakat di dunia. Penting untuk diketahui bahwa emas itu sendiri tidak memiliki nilai - emas hanyalah sebongkah batu yang berkilau. Nilai emas berasal dari fakta (yang agak membingungkan) bahwa semua orang setuju bahwa emas memiliki nilai tertentu, dan oleh karena itu emas dianggap berharga. Alasan mengapa orang-orang memilih emas daripada objek lainnya itu penting untuk dipahami - karena emas memiliki karakteristik tertentu yang menjadikannya ‘penyimpan nilai’ (store of value) yang lebih baik dari objek lainnya:

Pertama, emas bersifat langka. Artinya, jumlah emas terbatas (hanya ada sekian emas di dunia - jika terlalu banyak maka semua orang dapat memilikinya dan emas tidak akan memiliki nilai apapun). Emas juga bersifat lunak (emas dapat dicairkan dan dibentuk ke berbagai unit kecil seperti koin, dan yang lebih penting ketika Anda mengubah bentuknya menjadi unit-unit yang lebih kecil, ia tidak akan kehilangan nilainya - tidak seperti berlian). Emas juga stabli dan tidak mengalami degradasi, gampang dikenal dan susah ditiru (dibuat tiruan yang palsu).

Bitcoin memiliki semua karakteristik yang sama seperti emas. Jumlah Bitcoin terbatas (hanya ada jumlah tertentu yang akan diproduksi), Bitcoin dapat dipecah menjadi unit-unit lebih kecil tanpa kehilangan nilai unit tersebut (1 Bitcoin = 100,000,000 Satoshi - unit terkecil dari Bitcoin, sama seperti cents di Dollar atau pennies di Pounds, sehingga kita dapat membeli kurang dari satu Bitcoin), teknologi Bitcoin juga stabil dan tidak akan mengalami degradasi, juga tidak mungkin dapat dibuat Bitcoin palsu. Di samping itu, tidak seperti emas, Anda dapat memindahkan Bitcoin kemanapun di dunia dalam hitungan menit, terlepas dari jumlah Bitcoin tersebut. Itulah mengapa orang menyebut Bitcoin sebagai emas digital, namun emas digital yang lebih baik.

Bitcoin juga memiliki nilai sebagai sistem pembayaran. Semakin banyak orang menggunakan Bitcoin untuk pembayaran, semakin berharga pula sistem pembayaran ini. Membeli Bitcoin mirip seperti membeli saham Visa, lalu menggunakan saham tersebut untuk membeli soda di 7-11. Karena Anda membayar dengan saham Visa Anda, maka tempat penggunaan Visa semakin banyak, (sistem pembayaran) Visa semakin meluas dan semakin berharga, sehingga nilai saham Visa akan menjadi semakin berharga pula (termasuk nilai saham Visa Anda sendiri!).

Nilai Bitcoin berasal dari karakteristik mirip-emas tersebut, dan juga fungsinya sebagai sistem pembayaran seperti Visa.

Bitcoin sebagai internet

Internet adalah kemajuan terbesar di sejarah manusia, yang telah mengubah cara hidup dan cara kerja masyarakat dunia. Banyak orang tidak menyadari bahwa internet yang kita kenal sekarang, mungkin tidak akan pernah ada karena sejumlah ‘rival ‘internet’ yang dibangun pada saat itu. Ada perusahaan tertentu yang ingin menghubungkan semua komputer di dunia untuk berbagi informasi, tapi dengan sistem mereka sendiri, sehingga orang harus membayar untuk mengakses ‘information superhighway’ mereka sendiri.

Internet modern berbeda, dan secara desain, adalah suatu sistem terbuka yang memungkinkan semua orang untuk menggunakannya sesuka hati, dan sistem tersebut tidak dimiliki oleh siapapun, jadi tidak ada gatekeeper. Hal ini mengarahkan pada sesuatu yang disebut ‘inovasi tanpa izin’ - semua orang dapat mencoba hal baru tanpa perlu meminta akses dari gatekeeper tertentu. Ini lalu membawa suatu ledakan inovasi dan adopsi ‘open’ internet, dan menjadi sesuatu yang sangat luas dan besar sekarang. Desain ini juga menandakan bahwa banyak bagian di internet bersifat ‘interoperable’ - artinya internet yang saya gunakan dapat terhubung dengan internet yang digunakan orang lain di negara lain. Hal ini mirip dengan penggunaan bahasa global yang digunakan di dunia. Orang Indonesia dan orang India akan sulit berkomunikasi, namun jika mereka berbicara dalam Bahasa Inggris, maka semua akan menjadi lebih mudah. Internet memungkinkan semua orang untuk berbicara dalam ‘satu bahasa global’.

Dengan kata lain, Bitcoin mirip seperti internet. Untuk seseorang, internet tidak dimiliki oleh siapapun, jadi siapapun dapat menggunakannya sesuka hati - tidak ada gatekeeper. Hal ini disebut juga ‘desentralisasi’. Bitcoin mendukung ‘inovasi tanpa izin’ yang memungkinkan banyak orang membangun perusahaan dan aplikasi di internet sehingga produk tersebut berkembang pesat. Yang terakhir, Bitcoin bersifat interoperable - artinya seperti email dan internet, Bitcoin saya dan Bitcoin Anda semua bekerja dalam satu sistem yang sama, Bitcoin adalah satu kas transaksi global, dan jika dilihat dari sudut pandang tertentu, Bitcoin adalah mata uang global pertama di dunia.

Dapatkah kita melihat transaksi di sebuah jaringan blockchain?

Blockchain adalah buku besar (ledger) terbuka dimana setiap transaksinya dapat dilihat oleh siapa saja.

Ada sejumlah situs web, yang disebut blockchain explorers, yang memvisualisasikan data transaksi di blockchain. Semua transaksi yang pernah terjadi di blockchain dapat dilihat oleh publik - siapapun Anda atau apakah Anda telah berkontribusi atau tidak.

Dengan melihat transaksi di blockchain explorer, Anda dapat menemukan berbagai rincian transaksi, seperti waktu transaksi terjadi, volume, dan alamat. Namun, rincian data pengirim tetap rahasia karena transaksi dilakukan dengan nama samaran yang disebut alamat Bitcoin. Artinya, kita tidak dapat mengetahui informasi orang tersebut.m

Apa itu halving Bitcoin?

Salah satu ciri utama Bitcoin adalah jumlahnya yang terbatas. Jumlah Bitcoin hanya ada 21 juta. Ketika jaringan telah memenuhi batasan tersebut, tidak ada Bitcoin yang bisa diterbitkan lagi.

Namun, jika 21 juta Bitcoin ini diterbitkan dengan cara yang salah, hal ini dapat menimbulkan berbagai masalah besar. Bitcoin dibuat ketika blockchain memberikan imbalan saat penambang melakukan validasi transaksi. Jaringan memberikan Bitcoin kepada para penambang yang menambahkan block dalam jaringan mereka.

Untuk memastikan kesinambungan proses ini, pencipta Bitcoin, Satoshi Nakamoto, memasukkan sebuah aturan dalam protokol Bitcoin bahwa imbalan bagi para penambang akan berkurang 50%!t(MISSING)iap 210,000 block, atau kira-kira setiap 4 tahun.

Peristiwa ini dikenal sebagai ‘Bitcoin halving’ atau ‘Halvening’.

Sejak lahirnya Bitcoin di tahun 2009, sudah terjadi dua kali peristiwa halving. Imbalan pertama bagi para penambang adalah 50 Bitcoin untuk tiap block yang ditambang. Jumlah ini kemudian berkurang menjadi 25 Bitcoin pada tahun 2012, 12.5 Bitcoin pada tahun 2016 (imbalan yang berlaku sekarang), dan pada halving berikutnya yang diperkirakan terjadi pada bulan Mei 2020, imbalan tersebut akan berkurang menjadi 6.25 Bitcoin.

Mengapa hal ini terjadi?

Halving dilakukan untuk mengendalikan penawaran. Berkaitan dengan permintaan, jika koin beredar terlalu cepat, maka menurut teori ekonomi dasar, akan terjadi surplus yang beredar dan akan menimbulkan jatuhnya nilai koin.

Satoshi Nakamoto menjelaskan kerangka berpikir ini melalui sebuah email:

“Fakta bahwa ada koin baru yang diterbitkan berarti jumlah penawaran uang meningkat dibandingkan dengan yang telah direncanakan, namun hal ini tidak serta-merta menimbulkan inflasi. Jika penawaran uang meningkat dengan kecepatan yang sama dengan peningkatan jumlah pengguna uang, maka harga akan tetap stabil. Jika jumlah penawaran tidak meningkat seiring naiknya permintaan, maka akan terjadi deflasi dan para pengadopsi uang mula-mula akan menikmati kenaikan nilai.”

“Koin harus didistribusikan pada mulanya, dan kecepatan yang konstan tampaknya merupakan formula yang terbaik.”

Untuk menentukan kecepatan penerbitan koin, Satoshi menggunakan skala logaritma. Oleh karena itu, setelah 10 tahun, 80%!d(MISSING)ari penawaran Bitcoin akan sudah ditambang. Namun Bitcoin terakhir baru akan diterbitkan pada tahun 2140.

 Apa itu halving Bitcoin?

Salah satu ciri utama Bitcoin adalah jumlahnya yang terbatas. Jumlah Bitcoin hanya ada 21 juta. Ketika jaringan telah memenuhi batasan tersebut, tidak ada Bitcoin yang bisa diterbitkan lagi.

Namun, jika 21 juta Bitcoin ini diterbitkan dengan cara yang salah, hal ini dapat menimbulkan berbagai masalah besar. Bitcoin dibuat ketika blockchain memberikan imbalan saat penambang melakukan validasi transaksi. Jaringan memberikan Bitcoin kepada para penambang yang menambahkan block dalam jaringan mereka.

Untuk memastikan kesinambungan proses ini, pencipta Bitcoin, Satoshi Nakamoto, memasukkan sebuah aturan dalam protokol Bitcoin bahwa imbalan bagi para penambang akan berkurang 50%!t(MISSING)iap 210,000 block, atau kira-kira setiap 4 tahun.

Peristiwa ini dikenal sebagai ‘Bitcoin halving’ atau ‘Halvening’.

Sejak lahirnya Bitcoin di tahun 2009, sudah terjadi dua kali peristiwa halving. Imbalan pertama bagi para penambang adalah 50 Bitcoin untuk tiap block yang ditambang. Jumlah ini kemudian berkurang menjadi 25 Bitcoin pada tahun 2012, 12.5 Bitcoin pada tahun 2016 (imbalan yang berlaku sekarang), dan pada halving berikutnya yang diperkirakan terjadi pada bulan Mei 2020, imbalan tersebut akan berkurang menjadi 6.25 Bitcoin.

Mengapa hal ini terjadi?

Halving dilakukan untuk mengendalikan penawaran. Berkaitan dengan permintaan, jika koin beredar terlalu cepat, maka menurut teori ekonomi dasar, akan terjadi surplus yang beredar dan akan menimbulkan jatuhnya nilai koin.

Satoshi Nakamoto menjelaskan kerangka berpikir ini melalui sebuah email:

“Fakta bahwa ada koin baru yang diterbitkan berarti jumlah penawaran uang meningkat dibandingkan dengan yang telah direncanakan, namun hal ini tidak serta-merta menimbulkan inflasi. Jika penawaran uang meningkat dengan kecepatan yang sama dengan peningkatan jumlah pengguna uang, maka harga akan tetap stabil. Jika jumlah penawaran tidak meningkat seiring naiknya permintaan, maka akan terjadi deflasi dan para pengadopsi uang mula-mula akan menikmati kenaikan nilai.”

“Koin harus didistribusikan pada mulanya, dan kecepatan yang konstan tampaknya merupakan formula yang terbaik.”

Untuk menentukan kecepatan penerbitan koin, Satoshi menggunakan skala logaritma. Oleh karena itu, setelah 10 tahun, 80%!d(MISSING)ari penawaran Bitcoin akan sudah ditambang. Namun Bitcoin terakhir baru akan diterbitkan pada tahun 2140.

Apakah Bitcoin node sama dengan Bitcoin miner??

Bitcoin node pada dasarnya merupakan alat penyimpanan, seperti laptop atau PC dengan akses internet, yang memiliki kapasitas menyimpan blockchain Bitcoin. Node tersebut menyampaikan informasi dari pengguna ke penambang. Node tersebut juga menyimpan blockchain Bitcoin.

Node-node ini saling tersinkronisasi satu sama lain. Jika ada satu node yang berada dalam posisi luring pada jangka waktu tertentu, node tersebut akan mengunduh data terbaru dari node lainnya saat terhubung kembali dengan internet.

Sama seperti Google Sheet yang Anda akses dengan moda View-only saja. Jika Anda memiliki akses, Anda dapat membuka sheet tersebut kapan saja secara daring.

Jika kami akhiri analogi ini di sini, inilah yang dikenal sebagai lightweight client. Namun, lightweight client tidak bisa disebut sebagai node. Untuk menjadi node, Anda harus menjadi full client. Full client adalah seorang klien yang memiliki blockchain dan juga berbagi block dan transaksi dalam jaringan.

Siapapun yang memiliki tempat penyimpanan dengan ruang yang cukup dan terhubung dengan internet bisa menjalankan node.

Node tidak harus menambang Bitcoin. Semua penambang merupakan node, tetapi tidak semua node adalah penambang. Namun, node merupakan bagian yang penting dalam ekosistem karena berperan untuk jalannya desentralisasi, dan juga keamanan blockchain. Terima kasih, node!

 


Apa itu Blokchain?

Banyak orang merasa Bitcoin sangat membingungkan padahal Bitcoin adalah sesuatu yang sebenarnya sangat sederhana dan mudah dimengerti, tidak seperti yang Anda bayangkan. Seri pembelajaran ini bertujuan untuk membantu semua orang untuk mengerti dasar-dasar mengenai Bitcoin, dan seiring berjalannya waktu, kami akan menyediakan peluang pembelajaran untuk mereka yang ingin mengetahui lebih banyak.

Bitcoin biasanya dijelaskan dengan membandingkan Bitcoin itu sendiri dengan sesuatu yang telah kita tahu sebelumnya, namun hal ini akan membuat Anda semakin bingung. Bitcoin adalah teknologi baru yang belum pernah kita lihat sebelumnya, jadi cara yang lebih baik adalah dengan melihat Bitcoin sebagai kombinasi berbagai hal berbeda yang kita tahu:

Pertama, karena Bitcoin memudahkan Anda memindahkan uang, Bitcoin adalah sistem pembayaran, sama seperti metode transfer bank atau kartu kredit, namun Bitcoin sedikit lebih baik.

Kedua, Bitcoin mirip seperti emas - inilah mengapa banyak orang menyebut Bitcoin sebagai ‘emas digital’ atau ‘Emas 2.0’. Bayangkan Bitcoin sebagai emas yang berfungsi sebagai uang, namun Bitcoin sangat mudah untuk ditransfer (dipindahtangankan).

Ketiga, Bitcoin mirip seperti internet karena tidak ada satupun orang atau entitas yang mengontrolnya, jadi siapapun dapat menggunakannya sesuai keinginan mereka. Ini adalah karakteristik yang sangat unik.

Tiga karakteristik ini mendukung satu sama lain, dan menyatu sedemikian rupa. Rincian mendalam akan kami jelaskan di bagian selanjutnya. Untuk saat ini, bayangkan apa yang terjadi jika Anda meletakkan sebuah pot besar dan melemparkan kartu kredit, sepotong emas, dan sedikit ‘internet’ ke dalamnya - menyatukan semua itu - hingga mengeluarkan sesuatu yang baru - Bitcoin!

Darimana asal Bitcoin?

Bitcoin ‘diciptakan’ oleh seseorang atau sekelompok orang dengan nama ‘Satoshi Nakamoto’. Apakah ada orang yang sungguh-sungguh mengenal siapa dia? Walaupun ada banyak artikel dan investigasi untuk mencari tahu kebenaran mengenai siapa dia (atau mereka), tidak ada bukti yang cukup kuat hingga saat ini. Apakah itu penting? Tidak sama sekali. Satoshi merancang seluruh sistem Bitcoin dengan sikap ‘open manner’ - artinya kode ini tersedia untuk dilihat dan diperiksa oleh semua orang, jadi tidak ada rahasia tersembunyi, dan tidak ada pengaruh dari penciptanya. Seiring berjalannya waktu, banyak orang mulai mengerjakan kode-kode ini sehingga sangat berbeda dengan rancangan awal yang dibuat Satoshi.

Penting untuk diingat bahwa ada kesalahpahaman mengenai Satoshi yang menyebutkan bahwa Satoshi menciptakan Bitcoin sendirian. Seperti terobosan besar lainnya di ilmu pengetahuan, ciptaan Satoshi dibangun oleh tangan banyak orang. Pada beberapa dekade belakangan, banyak ahli terkemuka, teknisi, dan ahli matematika terlibat dalam penelitian mengenai cryptography, sistem, dan lainnya. Satoshi berhasil merangkum semua pekerjaan ini menjadi satu rencana koheren dan jelas lalu melakukan implementasi rencana tersebut. Jika Anda membaca Satoshi Whitepaper, Anda akan membaca referensi-referensi dari seluruh penemuan yang mendorong keberhasilannya dalam ciptaan tersebut.

Bitcoin sebagai sistem pembayaran

Bagaimana cara kita transfer uang ribuan tahun yang lalu, ketika kita tinggal di desa-desa kecil, tahu dan percaya satu sama lain? Kita dengan mudah melakukan barter, seperti yang kita lakukan dengan uang tunai saat ini. Namun ketika uang dipindahkan secara online, ini akan menjadi sedikit rumit. Bank dan layanan kartu kredit menyelesaikan masalah ini dengan ‘ledger system’ (‘sistem kas’) -- yang menyimpan sejarah akun dan menunjukkan siapa yang memiliki apa.

Ketika John melakukan transfer uang online dari satu orang ke orang lainnya, bank-lah yang melakukan transfer dari John ke orang lain. John tidak dapat melakukannya sendiri karena ada risiko ia melakukan kecurangan - ia dapat copy (menyalin) dan paste (menempel) uang digital (karena semua itu hanyalah angka di komputer) dan mengirimkan ke dua orang berbeda. Jadi, kita mempercayai bank untuk mengirimkan uang dan memastikan hanya satu orang yang menerima uang tersebut. Bank tersebut dapat berbuat curang, namun kita percaya mereka tidak melakukan kecurangan.

Jika transfer terjadi pada bank yang sama, hal tersebut mudah dilakukan. Namun jika bank tersebut berbeda, ini akan sedikit rumit karena mereka mungkin memiliki sistem kas yang berbeda dan perlu dicocokkan. Oleh karena itu, mereka mengenakan biaya kecil, dan biasanya transfer ini memakan sedikit waktu. Ketika bank dan sistem keuangan ini berasal dari negara yang berbeda, hal menjadi lebih rumit: bahasa, sistem, mata uang yang berbeda, serta lebih banyak orang harus melakukan koordinasi dan seterusnya, jadi biaya dan waktu transfer bertambah. Itulah mengapa sistem keuangan saat ini sangat kompleks. Sistem tersebut adalah kesemrawutan besar dari berbagai sistem kas yang ada di dunia.

Bitcoin mengubah semua itu. Dengan apa? Bitcoin adalah satu sistem kas yang melakukan sinkronisasi di seluruh internet, jadi semua orang dapat mengakses akun kas yang sama secara real time terlepas siapa dan dimana ia berada. Hasilnya? Uang dapat ditransfer dari satu pihak ke pihak lainnya tanpa keterlambatan dan biaya yang sangat tinggi. Seperti ketika uang digunakan dulunya, sebelum dunia menjadi begitu besar dan rumit.

Sistem pembayaran Bitcoin digunakan untuk apa? Jawabannya: apapun yang Anda gunakan dengan uang biasa: kirim ke teman dan keluarga - baik lokal dan luar negeri, beli barang online, terima gaji, dan sebagainya.

 

 

 

 


Apa itu Ethereum?


Ethereum sebenarnya sangat mirip dengan Bitcoin. Ethereum adalah jaringan peer-to-peer publik atau blockchain dengan mata uang digitalnya sendiri yang disebut Ether. Ethereum diciptakan oleh Vitalik Buterin pada tahun 2014 dan tujuan Ethereum adalah untuk menjadi platform dimana smart contracts dapat diciptakan dan dijalankan.

Sederhananya, tujuan Ethereum adalah untuk menjadi komputer dunia.

Bitcoin lebih ditujukan untuk menyimpan daftar saldo dan transaksi di blockchainnya, sementara blockchain Ethereum dirancang untuk menyimpan berbagai jenis data. Data ini bisa diakses dan digunakan oleh program-program komputer yang berjalan di blockchain Ethereum. Program-program ini disebut aplikasi terdesentralisasi, atau dapps.

Pengembang di seluruh dunia dapat membangun dan menjalankan aplikasi terdesentralisasi pada blockchain Ethereum. Tujuannya adalah untuk memperbaiki industri keuangan, penyimpanan informasi pribadi, tata kelola dengan berbagai kegunaan lainnya dengan menggunakan sifat transparan blockchain.

Dari mana asal Ethereum?

Ethereum pertama kali disebut pada tahun 2013 dalam sebuah whitepaper oleh Vitalik Buterin, pengembang yang sedang mengerjakan Bitcoin saat itu.

Buterin percaya bahwa Bitcoin harus dibuat lebih mudah "disesuaikan". Dia percaya bahwa Bitcoin harus digunakan lebih jauh daripada sekedar sebagai penyimpan kekayaan dan fitur smart contract dapat digunakan untuk menentukan secara otomatis kapan pembayaran dilakukan, misalnya. Proyek ini tidak diperuntukkan bagi Bitcoin, oleh karena itu Buterin menciptakan Ethereum pada tahun 2014 untuk tujuan ini.

Ethereum adalah pelopor apa yang dikenal sebagai penawaran koin awal (initial coin offering atau ICO), terjual kepada investor awal sekitar 60 juta token Ether ketika proyek ini masih dalam pengembangan. Ini adalah sebuah perjalanan besar untuk mengembangkan dan terus mempromosikan ekosistem Ethereum sambil membayar biaya untuk ranah legalitas dan pengembangan.

Sejak saat itu, Ethereum telah berkembang pesat. Beberapa proyek lain telah diluncurkan, dan pengembangan platform Ethereum dimulai, dengan tingkat keberhasilan yang berbeda-beda.

Apa yang membedakan Bitcoin dan Ethereum?

Ethereum dan Bitcoin berbagi banyak kesamaan. Pada artikel ini, kami akan mencoba untuk menyoroti perbedaan yang paling mendasar di antara keduanya.

Perbedaan terbesar adalah tujuan utama dari proyek ini.

Bitcoin bertujuan untuk menjadi medium penyimpan kekayaan, emas digital,dan akhirnya menjadi mata uang yang diadopsi secara global yang dapat memperbaiki atau mengganti uang konvensional hingga batas tertentu. Tujuan Ethereum adalah menjadi platform yang bisa digunakan oleh smart contracts dan aplikasi terdesentralisasi.

Perbedaan penting lainnya adalah jumlahnya. Jumlah Bitcoin dibatasi yaitu sebanyak 21 juta, namun jumlah Ethereum tidak dibatasi dalam jumlah tertentu. Bitcoin dan Ethereum diproduksi dalam sebuah proses yang disebut mining. Ada rencana untuk mengalihkan produksi Ethereum menjadi model proof of stake, yang seharusnya lebih ramah lingkungan daripada pertambangan/mining. Informasi lebih lanjut tentang hal ini dapat ditemukan di link di bawah ini.

Ada beberapa perbedaan teknis dalam teknologi yang mendukung platform Bitcoin dan Ethereum, namun pada tahap awal proyek ini, keduanya kurang lebih sama. Karena proyek-proyek ini akan semakin berkembang, nantinya perbedaannya mungkin menjadi jauh lebih nyata dan dapat mempengaruhi arah tujuan mereka masing-masing.

 

 

 


Apa Itu Bitcoin Cash?

Sederhananya, Bitcoin Cash (BCH) adalah cryptocurrency yang berasal dari Bitcoin (BTC) . Ini bukan mata uang yang sama dan secara teknis implementasinya pun berbeda. Namun, ibarat pizza manis yang dihidangkan sebagai makanan penutup atau pizza asin untuk hidangan utama, keduanya dibuat dari bahan dasar yang sama.

Bitcoin Cash diluncurkan pada Agustus 2017 sebagai hasil dari hard fork blockchain Bitcoin. Tujuan dari fork itu sendiri adalah untuk meningkatkan kapasitas blok di blockchain dari 1MB menjadi 8MB (kemudian menjadi 32MB) untuk memfasilitasi transaksi yang lebih cepat. Komunitas Bitcoin Cash sering menganggap Bitcoin Cash sebagai sistem alternatif yang lebih cepat dan terjangkau daripada Bitcoin (BTC) - namun anggapan ini mash menuai perdebatan.

Terdapat perbedaan lain di antara kedua cryptocurrency ini karena para developer masih terus mengembangkan teknologi keduanya untuk mencakup fungsi lain selain kecepatan. Seperti banyak cryptocurrency atau altcoin yang beredar di market, kedua komunitas bersemangat dan ada banyak proyek inovatif yang membawa kita lebih dekat ke masa depan keuangan digital yang layak kita dapatkan.

Dari mana asal Bitcoin Cash?

Awalnya, Bitcoin Cash ditujukan untuk meningkatkan fungsi Bitcoin sebagai alat pembayaran daripada sebagai aset investasi. Menyusul kurangnya konsensus komunitas Bitcoin tentang skalabilitas Bitcoin, terjadilah pemisahan blockchain yang menghasilkan penciptaan Bitcoin Cash.

Pada 2017 terjadi lonjakan minat dan mengakibatkan jaringan Bitcoin menjadi padat ketika adopsi meningkat. Hal ini menyebabkan transaksi yang menumpuk dan biaya transaksi pun meningkat dimana kondisi tersebut tidak kondusif untuk Bitcoin yang digunakan untuk transaksi sehari-hari.

Saat itulah debat tentang skala benar-benar terjadi.

Debat skala Bitcoin

Sebagian komunitas ingin mempertahankan kapasitas blok 1MB Bitcoin dan berpandangan bahwa Segwit (Segregated Witness) merupakan sebuah solusi jangka panjang. Bagian lain dari komunitas yang sebagian besar terdiri dari penambang dan pendukung Bitcoin seperti Roger Ver, ingin menambah ukuran blok menjadi 8MB, sehingga akan memungkinkan lebih banyak transaksi diproses di setiap bloknya.

Kedua grup tidak dapat mencapai konsensus dan memutuskan untuk berpisah dengan hard fork.

The hard fork

Pada 1 Agustus 2017, hard fork menciptakan cryptocurrency yang sepenuhnya baru dan terpisah: Bitcoin Cash.

Sejak itu, komunitas Bitcoin Cash tidak hanya terus mengembangkan teknologi koin ini tetapi juga menawarkan alternatif 'blok yang lebih besar' dari Bitcoin (BTC), selain memiliki fungsi utama untuk memfasilitasi transaksi sehari-hari, menjadikannya lebih murah dan lebih cepat sehingga dapat digunakan sebagai uang tunai digital untuk keperluan sehari-hari.

 

Sama seperti nasi uduk dan nasi kuning, kedua cryptocurrency ini juga terbuat dari berbagai bahan baku yang sama tetapi berbeda. Bitcoin Cash berasal dari "pabrik" yang sama dengan Bitcoin. Keduanya memiliki white paper yang sama, jumlah persediaan yang sama, algoritma penambangan yang sama, dan bahkan memiliki sistem bonus (reward) penambang yang sama.

Baik Bitcoin maupun Bitcoin Cash bertujuan untuk menjadi mata uang digital yang diterima di seluruh dunia, tetapi ada beberapa perbedaan teknis penting karena kedua komunitas memiliki pandangan berbeda tentang solusi kedua koin ini untuk skalabilitas.

Perbedaan teknis

Meskipun Bitcoin dan Bitcoin Cash dapat mungkin memiliki algoritma penambangan yang sama, keduanya memiliki tingkat kesulitan penambangan yang dapat disesuaikan namun berbeda.

Terlepas dari perbedaan teknis ini, komunitas kedua koin ini juga memiliki keyakinan yang berbeda tentang tujuan dari white paper Satoshi.

Perbedaan interpretasi tentang visi Satoshi

Komunitas Bitcoin (BTC) sangat mengutamakan aspek-aspek seperti tahan sensor, desentralisasi, tanpa izin, dan tanpa kepercayaan. Sedangkan komunitas Bitcoin Cash (BCH) berpandangan bahwa adopsi massal konsumen terhadap Bitcoin lebih penting daripada desentralisasi.

Apa itu Litecoin?

Diluncurkan pada tahun 2011, Litecoin (LTC) merupakan salah satu cryptocurrency atau aset kripto tertua di pasar. Berbeda dengan Bitcoin yang disering disebut "emas", LItecoin sering disebut sebagai “perak”. Hal ini dikarenakan Bitcoin menggunakan kode yang sama seperti Bitcoin dan memiliki banyak persamaan lainnya, tetapi lebih cepat dan lebih murah. Meskipun Litecoin memiliki protokol yang sama dengan Bitcoin, Litecoin berada pada blockchain terpisah.

Sama seperti Bitcoin, Litecoin merupakan aset kripto peer-to-peer yang bertujuan melayani sebagai sistem pembayaran digital global. Sama juga dengan Bitcoin, Litecoin merupakan jaringan open-source yang sepenuhnya terdesentralisasi tanpa adanya otoritas pusat yang artinya tidak dikendalikan siapapun.

Walaupun LItecoin memiliki banyak persamaan dengan Bitcoin, ia memiliki beberapa perbedaan dalam hal algoritma penambangan, biaya, persedian dan kecepatan konfirmasi transaksi.

Darimana Litecoin berasal?

Litecoin didirikan di bawah lisensi MIT/X11 pada Oktober 2011 oleh seorang lulusan MIT dan mantan karyawan Google, Charlie Lee. Ia memiliki tujuan untuk mengembangkan versi Bitcoin yang lebih cepat, lebih murah dan lebih “ringan” (light). Oleh karena itulah, ia menamainya Litecoin. Litecoin dirancang sebagai pelengkap Bitcoin dengan menyelesaikan beberapa permasalahan seperti biaya dan waktu transaksi.

Litecoin merupakan fork dari client Bitcoin Core. Litecoin diluncurkan setelah orang-orang menggunakan GPU (kartu grafis) untuk menambang Bitcoin. Tujuan tim Litecoin adalah menciptakan koin yang dapat ditambang oleh komputer rumahan karena mereka menguatirkan dampak buruk penggunaan perangkat keras yang lebih canggih.

Perbedaan utamanya adalah waktu pembuatan block yang lebih rendah yaitu 2.5 menit, algoritma penambangan proof-of-work yang digunakan, serta batas jumlah koin yang bisa dibuat - maksimal 84 juta koin, sedangkan batasan Bitcoin adalah 21 juta.

 

Apa yang membedakan Bitcoin dan Litecoin?

Walaupun belum ada kejelasan yang akurat mengenai siapa Satoshi Nakamoto, pencipta Bitcoin, namun ada banyak informasi yang cukup jelas tentang Charlie Lee, pencipta Litecoin.

Litecoin vs. Bitcoin



 









Perbedaan transaksi

Salah satu perbedaan utama dari dua cryptocurrency ini adalah Litecoin membutuhkan waktu 2,5 menit untuk menghasilkan satu block transaksi, sementara Bitcoin memerlukan 10 menit. Ini berarti Litecoin dapat mengkonfirmasi transaksi kira-kira empat kali lebih cepat daripada Bitcoin. Perbedaan waktu transaksi inilah yang membuat Litecoin lebih menarik bagi para pedagang. Oleh sebab itu, Litecoin sering dijadikan mata uang untuk transaksi harian, sedangkan Bitcoin dijadikan tempat penyimpanan nilai. Hal ini dimungkinkan karena komputer rumahan dapat digunakan untuk menambang Litecoin, sedangkan Bitcoin membutuhkan komputer khusus yang spesifik.

Algoritma proof-of-work

Perbedaan utama lainnya yang mendasar adalah algoritma penambangan Litecoin. Walaupun keduanya menggunakan proof-of-work, Bitcoin menggunakan algoritma hash SHA-256 tradisional. Litecoin menggunakan algoritma baru yang dikenal sebagai Scrypt. Perbedaan mendasar lainnya adalah Scrypt membutuhkan kemampuan komputasi yang lebih sedikit, sehingga pengguna biasa dapat berpartisipasi dalam penambangan dengan tingkat kerumitan yang lebih rendah.

Batasan koin dan imbalan block

Baik Bitcoin dan Litecoin ‘diciptakan’ sebagai imbalan bagi para penambang karena telah melakukan verifikasi dan proses transaksi selama proses penambangan. Keduanya juga memiliki batas persediaan. Jumlah batas Bitcoin adalah 21 juta, sedangkan Litecoin memiliki batas 84 juta. Ketika jumlah ini telah dicapai, tidak ada koin baru yang akan dikeluarkan. Imbalan ini terbagi dua untuk membatasi jumlah koin baru yang beredar agar tercipta kelangkaan. Imbalan block Bitcoin terbagi dua tiap 210,000 block, sedangkan imbalan block Litecoin terbagi dua setiap 840,000 block.

 

 


Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More