Ada beberapa cara untuk mendapatkan Bitcoin:
Seperti uang tradisional pada umumnya, Anda dapat
mendapatkan Bitcoin dengan menjual barang dan jasa, dan meminta orang membayar
Anda dalam Bitcoin. Biasanya, menerima Bitcoin lebih murah dan mudah daripada
metode pembayaran lainnya, dan salah satu cara termudah untuk mendapatkan sedikit
Bitcoin.
Cara lain adalah cara yang paling banyak digunakan orang
untuk mendapatkan Bitcoin: membeli dari broker Bitcoin terpercaya atau penyedia
layanan Exchange, seperti Luno. Cara ini mirip seperti ketika Anda membeli mata
uang atau saham asing di bank secara online. Ini merupakan cara termudah untuk
mendapatkan Bitcoin karena Anda dipastikan akan menemukan seseorang yang akan
menjualkan Bitcoin mereka kepada Anda di platform tersebut.
Anda juga dapat memiliki Bitcoin dengan melakukan
penambangan (mining), namun cara ini sangat sulit dilakukan orang biasa.
Kebanyakan penambangan dilakukan oleh perusahaan besar dengan alat yang canggih
dan sangat mahal, sehingga sulit bagi orang atau komputer biasa untuk bersaing
dengan perusahaan tersebut. Jadi, jika Anda tidak memiliki keahlian khusus dan
uang yang sangat banyak untuk dihabiskan, lebih baik Anda membeli atau mencari
Bitcoin.
Bitcoin sebagai emas digital
Sejak berabad-abad lalu, emas telah dipandang sebagai objek
bernilai tinggi oleh banyak kelompok masyarakat di dunia. Penting untuk
diketahui bahwa emas itu sendiri tidak memiliki nilai - emas hanyalah sebongkah
batu yang berkilau. Nilai emas berasal dari fakta (yang agak membingungkan)
bahwa semua orang setuju bahwa emas memiliki nilai tertentu, dan oleh karena
itu emas dianggap berharga. Alasan mengapa orang-orang memilih emas daripada
objek lainnya itu penting untuk dipahami - karena emas memiliki karakteristik
tertentu yang menjadikannya ‘penyimpan nilai’ (store of value) yang lebih baik
dari objek lainnya:
Pertama, emas bersifat langka. Artinya, jumlah
emas terbatas (hanya ada sekian emas di dunia - jika terlalu banyak maka
semua orang dapat memilikinya dan emas tidak akan memiliki nilai apapun). Emas
juga bersifat lunak (emas dapat dicairkan dan dibentuk ke berbagai unit kecil
seperti koin, dan yang lebih penting ketika Anda mengubah bentuknya menjadi
unit-unit yang lebih kecil, ia tidak akan kehilangan nilainya - tidak seperti
berlian). Emas juga stabli dan tidak mengalami degradasi, gampang dikenal dan
susah ditiru (dibuat tiruan yang palsu).
Bitcoin memiliki semua karakteristik yang sama seperti emas.
Jumlah Bitcoin terbatas (hanya ada jumlah tertentu yang akan diproduksi),
Bitcoin dapat dipecah menjadi unit-unit lebih kecil tanpa kehilangan nilai unit
tersebut (1 Bitcoin = 100,000,000 Satoshi - unit terkecil dari Bitcoin, sama
seperti cents di Dollar atau pennies di Pounds, sehingga kita dapat membeli
kurang dari satu Bitcoin), teknologi Bitcoin juga stabil dan tidak akan
mengalami degradasi, juga tidak mungkin dapat dibuat Bitcoin palsu. Di samping
itu, tidak seperti emas, Anda dapat memindahkan Bitcoin kemanapun di dunia
dalam hitungan menit, terlepas dari jumlah Bitcoin tersebut. Itulah mengapa
orang menyebut Bitcoin sebagai emas digital, namun emas digital yang lebih
baik.
Bitcoin juga memiliki nilai sebagai sistem pembayaran.
Semakin banyak orang menggunakan Bitcoin untuk pembayaran, semakin berharga
pula sistem pembayaran ini. Membeli Bitcoin mirip seperti membeli saham Visa,
lalu menggunakan saham tersebut untuk membeli soda di 7-11. Karena Anda
membayar dengan saham Visa Anda, maka tempat penggunaan Visa semakin banyak,
(sistem pembayaran) Visa semakin meluas dan semakin berharga, sehingga nilai
saham Visa akan menjadi semakin berharga pula (termasuk nilai saham Visa Anda
sendiri!).
Nilai Bitcoin berasal dari karakteristik mirip-emas
tersebut, dan juga fungsinya sebagai sistem pembayaran seperti Visa.
Bitcoin sebagai internet
Internet adalah kemajuan terbesar di sejarah manusia, yang
telah mengubah cara hidup dan cara kerja masyarakat dunia. Banyak orang tidak
menyadari bahwa internet yang kita kenal sekarang, mungkin tidak akan pernah
ada karena sejumlah ‘rival ‘internet’ yang dibangun pada saat itu. Ada
perusahaan tertentu yang ingin menghubungkan semua komputer di dunia untuk
berbagi informasi, tapi dengan sistem mereka sendiri, sehingga orang harus
membayar untuk mengakses ‘information superhighway’ mereka sendiri.
Internet modern berbeda, dan secara desain, adalah suatu
sistem terbuka yang memungkinkan semua orang untuk menggunakannya sesuka hati,
dan sistem tersebut tidak dimiliki oleh siapapun, jadi tidak ada gatekeeper.
Hal ini mengarahkan pada sesuatu yang disebut ‘inovasi tanpa izin’ - semua
orang dapat mencoba hal baru tanpa perlu meminta akses dari gatekeeper tertentu.
Ini lalu membawa suatu ledakan inovasi dan adopsi ‘open’ internet, dan menjadi
sesuatu yang sangat luas dan besar sekarang. Desain ini juga menandakan bahwa
banyak bagian di internet bersifat ‘interoperable’ - artinya internet yang saya
gunakan dapat terhubung dengan internet yang digunakan orang lain di negara
lain. Hal ini mirip dengan penggunaan bahasa global yang digunakan di dunia.
Orang Indonesia dan orang India akan sulit berkomunikasi, namun jika mereka
berbicara dalam Bahasa Inggris, maka semua akan menjadi lebih mudah. Internet
memungkinkan semua orang untuk berbicara dalam ‘satu bahasa global’.
Dengan kata lain, Bitcoin mirip seperti internet. Untuk
seseorang, internet tidak dimiliki oleh siapapun, jadi siapapun dapat
menggunakannya sesuka hati - tidak ada gatekeeper. Hal ini disebut juga
‘desentralisasi’. Bitcoin mendukung ‘inovasi tanpa izin’ yang memungkinkan
banyak orang membangun perusahaan dan aplikasi di internet sehingga produk
tersebut berkembang pesat. Yang terakhir, Bitcoin bersifat interoperable -
artinya seperti email dan internet, Bitcoin saya dan Bitcoin Anda semua bekerja
dalam satu sistem yang sama, Bitcoin adalah satu kas transaksi global, dan jika
dilihat dari sudut pandang tertentu, Bitcoin adalah mata uang global pertama di
dunia.
Dapatkah kita melihat transaksi di sebuah jaringan
blockchain?
Blockchain adalah buku besar (ledger) terbuka dimana setiap
transaksinya dapat dilihat oleh siapa saja.
Ada sejumlah situs web, yang disebut blockchain explorers,
yang memvisualisasikan data transaksi di blockchain. Semua transaksi yang
pernah terjadi di blockchain dapat dilihat oleh publik - siapapun Anda atau
apakah Anda telah berkontribusi atau tidak.
Dengan melihat transaksi di blockchain explorer, Anda dapat
menemukan berbagai rincian transaksi, seperti waktu transaksi terjadi, volume,
dan alamat. Namun, rincian data pengirim tetap rahasia karena transaksi
dilakukan dengan nama samaran yang disebut alamat Bitcoin. Artinya, kita tidak
dapat mengetahui informasi orang tersebut.m
Apa
itu halving Bitcoin?
Salah satu ciri utama Bitcoin adalah jumlahnya yang
terbatas. Jumlah Bitcoin hanya ada 21 juta. Ketika jaringan telah memenuhi
batasan tersebut, tidak ada Bitcoin yang bisa diterbitkan lagi.
Namun, jika 21 juta Bitcoin ini diterbitkan dengan cara yang
salah, hal ini dapat menimbulkan berbagai masalah besar. Bitcoin dibuat ketika
blockchain memberikan imbalan saat penambang melakukan validasi transaksi.
Jaringan memberikan Bitcoin kepada para penambang yang menambahkan block dalam
jaringan mereka.
Untuk memastikan kesinambungan proses ini, pencipta Bitcoin,
Satoshi Nakamoto, memasukkan sebuah aturan dalam protokol Bitcoin bahwa imbalan
bagi para penambang akan berkurang 50%!t(MISSING)iap 210,000 block, atau
kira-kira setiap 4 tahun.
Peristiwa ini dikenal sebagai ‘Bitcoin halving’ atau
‘Halvening’.
Sejak lahirnya Bitcoin di tahun 2009, sudah terjadi dua kali
peristiwa halving. Imbalan pertama bagi para penambang adalah 50 Bitcoin untuk
tiap block yang ditambang. Jumlah ini kemudian berkurang menjadi 25 Bitcoin
pada tahun 2012, 12.5 Bitcoin pada tahun 2016 (imbalan yang berlaku sekarang),
dan pada halving berikutnya yang diperkirakan terjadi pada bulan Mei 2020,
imbalan tersebut akan berkurang menjadi 6.25 Bitcoin.
Mengapa hal ini terjadi?
Halving dilakukan untuk mengendalikan penawaran. Berkaitan
dengan permintaan, jika koin beredar terlalu cepat, maka menurut teori ekonomi
dasar, akan terjadi surplus yang beredar dan akan menimbulkan jatuhnya nilai
koin.
Satoshi Nakamoto menjelaskan kerangka berpikir ini melalui
sebuah email:
“Fakta bahwa ada koin baru yang diterbitkan berarti jumlah
penawaran uang meningkat dibandingkan dengan yang telah direncanakan, namun hal
ini tidak serta-merta menimbulkan inflasi. Jika penawaran uang meningkat dengan
kecepatan yang sama dengan peningkatan jumlah pengguna uang, maka harga akan
tetap stabil. Jika jumlah penawaran tidak meningkat seiring naiknya permintaan,
maka akan terjadi deflasi dan para pengadopsi uang mula-mula akan menikmati
kenaikan nilai.”
“Koin harus didistribusikan pada mulanya, dan kecepatan yang
konstan tampaknya merupakan formula yang terbaik.”
Untuk menentukan kecepatan penerbitan koin, Satoshi
menggunakan skala logaritma. Oleh karena itu, setelah 10 tahun,
80%!d(MISSING)ari penawaran Bitcoin akan sudah ditambang. Namun Bitcoin
terakhir baru akan diterbitkan pada tahun 2140.
Apa itu halving Bitcoin?
Salah satu ciri utama Bitcoin adalah jumlahnya yang
terbatas. Jumlah Bitcoin hanya ada 21 juta. Ketika jaringan telah memenuhi
batasan tersebut, tidak ada Bitcoin yang bisa diterbitkan lagi.
Namun, jika 21 juta Bitcoin ini diterbitkan dengan cara yang
salah, hal ini dapat menimbulkan berbagai masalah besar. Bitcoin dibuat ketika
blockchain memberikan imbalan saat penambang melakukan validasi transaksi.
Jaringan memberikan Bitcoin kepada para penambang yang menambahkan block dalam
jaringan mereka.
Untuk memastikan kesinambungan proses ini, pencipta Bitcoin,
Satoshi Nakamoto, memasukkan sebuah aturan dalam protokol Bitcoin bahwa imbalan
bagi para penambang akan berkurang 50%!t(MISSING)iap 210,000 block, atau
kira-kira setiap 4 tahun.
Peristiwa ini dikenal sebagai ‘Bitcoin halving’ atau
‘Halvening’.
Sejak lahirnya Bitcoin di tahun 2009, sudah terjadi dua kali
peristiwa halving. Imbalan pertama bagi para penambang adalah 50 Bitcoin untuk
tiap block yang ditambang. Jumlah ini kemudian berkurang menjadi 25 Bitcoin
pada tahun 2012, 12.5 Bitcoin pada tahun 2016 (imbalan yang berlaku sekarang),
dan pada halving berikutnya yang diperkirakan terjadi pada bulan Mei 2020,
imbalan tersebut akan berkurang menjadi 6.25 Bitcoin.
Mengapa hal ini terjadi?
Halving dilakukan untuk mengendalikan penawaran. Berkaitan
dengan permintaan, jika koin beredar terlalu cepat, maka menurut teori ekonomi
dasar, akan terjadi surplus yang beredar dan akan menimbulkan jatuhnya nilai
koin.
Satoshi Nakamoto menjelaskan kerangka berpikir ini melalui
sebuah email:
“Fakta bahwa ada koin baru yang diterbitkan berarti jumlah
penawaran uang meningkat dibandingkan dengan yang telah direncanakan, namun hal
ini tidak serta-merta menimbulkan inflasi. Jika penawaran uang meningkat dengan
kecepatan yang sama dengan peningkatan jumlah pengguna uang, maka harga akan
tetap stabil. Jika jumlah penawaran tidak meningkat seiring naiknya permintaan,
maka akan terjadi deflasi dan para pengadopsi uang mula-mula akan menikmati
kenaikan nilai.”
“Koin harus didistribusikan pada mulanya, dan kecepatan yang
konstan tampaknya merupakan formula yang terbaik.”
Untuk menentukan kecepatan penerbitan koin, Satoshi
menggunakan skala logaritma. Oleh karena itu, setelah 10 tahun,
80%!d(MISSING)ari penawaran Bitcoin akan sudah ditambang. Namun Bitcoin
terakhir baru akan diterbitkan pada tahun 2140.
Apakah Bitcoin node sama dengan Bitcoin miner??
Bitcoin node pada dasarnya merupakan alat penyimpanan,
seperti laptop atau PC dengan akses internet, yang memiliki kapasitas menyimpan
blockchain Bitcoin. Node tersebut menyampaikan informasi dari pengguna ke
penambang. Node tersebut juga menyimpan blockchain Bitcoin.
Node-node ini saling tersinkronisasi satu sama lain. Jika
ada satu node yang berada dalam posisi luring pada jangka waktu tertentu, node
tersebut akan mengunduh data terbaru dari node lainnya saat terhubung kembali
dengan internet.
Sama seperti Google Sheet yang Anda akses dengan moda
View-only saja. Jika Anda memiliki akses, Anda dapat membuka sheet tersebut
kapan saja secara daring.
Jika kami akhiri analogi ini di sini, inilah yang dikenal
sebagai lightweight client. Namun, lightweight client tidak bisa disebut
sebagai node. Untuk menjadi node, Anda harus menjadi full client. Full client
adalah seorang klien yang memiliki blockchain dan juga berbagi block dan
transaksi dalam jaringan.
Siapapun yang memiliki tempat penyimpanan dengan ruang yang
cukup dan terhubung dengan internet bisa menjalankan node.
Node tidak harus menambang Bitcoin. Semua penambang
merupakan node, tetapi tidak semua node adalah penambang. Namun, node merupakan
bagian yang penting dalam ekosistem karena berperan untuk jalannya
desentralisasi, dan juga keamanan blockchain. Terima kasih, node!