This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Thursday, May 6, 2021

Hot Wallet dan Cold Wallet

Apa perbedaan hot wallet dan cold wallet?

Cold wallet dan hot wallet merupakan tempat penyimpanan cryptocurrency. Perbedaan utama keduanya adalah cold wallet tidak terhubung dengan internet, sedangkan hot wallet terhubung dengan internet. Keduanya dirancang untuk tujuan yang berbeda dan, dalam banyak kasus, para pengguna cryptocurrency memiliki keduanya.

Hot wallet disimpan secara daring melalui platform yang menawarkan layanan penyimpanan (seperti Luno). Layanan yang sangat terenkripsi. Dengan hot wallet, pengguna mempercayakan platform untuk menyimpan dan mengamankan data pribadi dan kunci publik mereka. Karena bersifat daring, Anda dapat mengakses crypto Anda dengan lebih mudah. Cold wallet biasanya menjadi pilihan bagi mereka yang ingin memiliki kendali lebih atas cryptocurrency mereka.

Cold wallet menawarkan tingkat keamanan terhadap ancaman digital yang lebih tinggi, karena penyimpanannya di luar jaringan. Hot wallet lebih rentan terhadap ancaman peretasan, sedangkan cold wallet lebih rentan terhadap ancaman fisik.

Ada dua jenis solusi utama bagi cold wallet. Paper wallet adalah kunci pribadi dan alamat publik yang dicetak ke selembar kertas. Dompet kertas sangat cocok untuk penyimpanan jangka panjang, selama Anda menyimpannya dari jangkauan peretas.

Kelemahannya adalah rentan rusak dan hilang. Hardware wallet merupakan perangkat fisik di luar jaringan, mirip dengan USB, yang menyimpan kunci pribadi Anda dan bisa Anda hubungkan ke komputer Anda ketika Anda ingin melakukan transfer cryptocurrency. Sistem penyimpanan ini tidak mudah dirusak, namun perlu disimpan di tempat yang aman.

 


Blokchain Adalah...

Apa itu blockchain?

Blockchain merupakan teknologi yang mendasari mayoritas cryptocurrency, termasuk Bitcoin dan Ethereum.

Blockchain merupakan buku kas bersama. Sama seperti buku kas yang dimiliki bank untuk mengawasi seluruh transaksi digital mata uang fiat.

Tapi, berbeda dengan buku kas bank, blockchain tidak memiliki satu otoritas pusat yang mengendalikan. Siapa saja di dalam jaringan bisa melihat transaksi apa yang terjadi. Hal ini memberikan keamanan, transparansi dan kepercayaan yang membuat banyak pihak tertarik pada cryptocurrency.

Analogikan ini seperti Google doc dimana semua orang bisa mengaksesnya. Mereka semua bisa melihat setiap perubahan yang sudah dan yang akan dilakukan, serta memiliki hak untuk menentukan apakah perubahan tersebut dilaksanakan atau tidak. Perbedaannya adalah blockchain menggunakan algoritma konsensus untuk memastikan bahwa mereka membuat perubahan yang benar dan tidak ada yang bisa membajak proses tersebut untuk kepentingan mereka sendiri. Blockchain juga menggunakan kriptografi untuk memastikan ketika suatu perubahan telah diverifikasi, perubahan tersebut tidak bisa dibatalkan.

Apakah ada contohnya?

Contoh terbaik adalah aplikasi blockchain yang paling awal dan paling terkenal: Bitcoin.

Buku besar Bitcoin (ledger) dibagikan di seluruh jaringan. Semua orang di dalam jaringan bisa melihatnya dan mempercayai bahwa isi di dalamnya adalah benar. Transaksi tercatat dalam buku besar blockchain Bitcoin dan dikirim ke seluruh jaringan Bitcoin untuk bisa dilihat oleh semua orang.

Buku besar yang diperbarui disalin ratusan ribu kali setiap jamnya di berbagai komputer yang berbeda untuk memastikan semuanya memiliki versi yang sama. Mereka kemudian melakukan verifikasi bahwa transaksi tersebut telah benar-benar terjadi dan tidak ada yang kurang. Jika paling tidak 51%!t(MISSING)elah mengkonfirmasi bahwa transaksi tersebut benar-benar telah terjadi, maka transaksi tersebut akan ditambahkan secara permanen ke dalam blockchain.

Karena blockchain harus melewati pemeriksaan sebanyak dua, tiga, bahkan empat kali oleh komputer-komputer di seluruh dunia, Anda juga dapat menggunakan komputer Anda untuk menjadi bagian dari jaringan dan membantu melakukan verifikasi transaksi sekaligus membantu menambang Bitcoin.

Blockchain tidak hanya digunakan untuk cryptocurrency saja. Secara teori, Anda dapat menyimpan data apa saja dalam blockchain, dan banyak perusahaan dari berbagai bidang industri memanfaatkannya untuk tugas yang beragam, seperti melacak barang dalam rantai persediaan.

Wednesday, May 5, 2021

Perbedaan Bitcoin & Blokchain

Bitcoin dan blockchain merupakan istilah yang sering dianggap sama, namun dua hal ini berbeda. Bitcoin merupakan aplikasi dari teknologi blockchain.

Mari kita analogikan seperti Google dan internet. Google berjalan di dalam internet dan tidak akan ada tanpa internet, namun internet akan tetap ada tanpa Google. Sama halnya dengan Bitcoin yang tidak mungkin ada tanpa blockchain, namun keduanya bukanlah hal yang sama.

Blockchain: Dirancang untuk Bitcoin

Bitcoin merupakan cryptocurrency terdesentralisasi pertama ketika diterbitkan pada tahun 2009. Keunikan Bitcoin terletak pada kemampuannya memecahkan permasalahan utama pada mata uang yang hanya tersedia secara digital: ‘pengeluaran ganda’. Mereka memastikan bahwa setiap Bitcoin itu unik dan tidak dapat disalin. Untuk melakukan hal ini, pencipta Bitcoin yang anonim, namun dikenal sebagai “Satoshi Nakamoto’, menciptakan teknologi blockchain.

Blockchain Bitcoin merupakan database bersama yang mencatatseluruh transaksi Bitcoin yang pernah dibuat pada buku kas permanen yang terdesentralisasi dan publik. Semua orang bisa melihatnya, sistem ini sangatlah aman, dan sepenuhnya bebas dari peran otoritas pusat. Seluruh transaksi bersifat tetap dan diverifikasi oleh jaringan penambang anonim, yang artinya Anda akan selalu mengetahui perjalanan yang telah dilalui oleh sebuah Bitcoin.

Karena blockchain Bitcoin merupakan contoh blockchain pertama dan masih merupakan contoh yang paling signifikan, mudah dipahami mengapa Bitcoin dan blockchain sering dianggap hal yang sama. Namun kini, orang-orang menggunakan Bitcoin untuk berbagai hal, sehingga terdapat perbedaan. Blockchain yang mulanya diciptakan untuk uang digital, kini berguna untuk tujuan lainnya, seperti kontrak pintar (smart contract) dan pelacakan barang dalam rantai persediaan. Ada beberapa jenis blockchain yang berbeda. Ada Bitcoin yang merupakan blockchain publik, dan ada pula blockchain pribadi yang beroperasi dalam aturan yang berbeda. Terdapat pula berbagai macam potensi pemanfaatan blockchain, seperti pemungutan suara daring yang tahan penipuan.

Meskipun ada banyak proyek yang menggunakan teknologi blockchain yang tersebar, namun cryptocurrency masih merupakan aplikasi utamanya.

 


Mengapa Hanya Ada 21 Bitcoin?

Salah satu misteri yang menyelimuti penciptaan Bitcoin adalah mengapa jumlah persediaannya dibatasi 21 juta saja.

Terdapat sejumlah teori yang menjawab alasan mengapa pencipta Bitcoin, Satoshi Nakamoto, memilih angka 21 juta. Mungkin ia adalah penggemar permainan tenis meja?

Mungkin ia menyukai permainan blackjack? Namun, jawabannya sangatlah sederhana. Ketika Satoshi menciptakan Bitcoin, persediaan uang M1 global berada pada angka kurang lebih $21 triliun. Dalam ilmu ekonomi, ini adalah persediaan uang global yang meliputi seluruh mata uang dan koin fisik, deposito, cek turis, dan cek deposito lainnya serta rekening penarikan negotiable (kepemilikannya dapat dipindahtangankan). Setiap dolar dapat dibagi menjadi 100 sen, sehingga total jumlah uang yang ada menjadi sekitar 2,100 triliun.

Sama seperti sen dan dolar, satu satoshi merupakan satuan terkecil Bitcoin. Terdapat 100 juta satoshi dalam setiap Bitcoin, yang artinya hanya akan ada 2,100 triliun satoshi - kurang lebih sama dengan persediaan global pada tahun 2009. Berdasarkan ini, Bitcoin cocok untuk menggantikan seluruh mata uang fiat dan memiliki kemampuan sebagai mata uang global.

Teori ini selaras dengan korespondensi email antara pengembang perangkat lunak Mike Hearn dan Nakamoto. Dalam email tersebut, Satoshi menjelaskan bahwa ia memiliki maksud agar harga unit Bitcoin pada akhirnya akan selaras dengan mata uang fiat tradisional, sehingga 0.001 BTC akan senilai dengan 1 Euro, misalnya.

“Saya ingin membuat sesuatu yang seharga dengan mata uang yang ada, namun hal ini sangatlah sulit karena saya tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Oleh karena itu, saya akhirnya membuat sesuatu yang berada di antaranya,” ujar Nakamoto. “Jika Bitcoin tetap menjadi celah kecil,” tambahnya, “maka nilai per unitnya akan jadi lebih kecil dibandingkan mata uang yang ada. Jika Anda membayangkan bahwa ia akan dipakai dalam sebagian perdagangan dunia, dan hanya akan ada 21 juta koin untuk orang di seluruh dunia, maka nilai per unitnya akan jadi lebih tinggi.”

Selain itu, masih banyak teori lainnya. Beberapa meyakini bahwa batasan 21 juta Bitcoin ini ditentukan oleh Nakamoto ketika ia membuat dua keputusan utama. Pertama, Bitcoin harus menambahkan block baru ke dalam blockchain tiap 10 menit (rata-rata). Kedua, imbalan yang diberikan kepada para penambang akan terbagi dua tiap 210,000 block - kurang lebih tiap empat tahun.

Imbalan pertama bagi para penambang adalah 50 bitcoin untuk setiap block yang ditambang. Jumlah ini kemudian terbagi dua menjadi 25 Bitcoin pada tahun 2012, 12.5 Bitcoin pada tahun 2016 (imbalan yang berlaku sekarang), dan pembagian (halving) berikutnya akan terjadi pada bulan Mei 2020, imbalannya akan berkurang menjadi 6.25 Bitcoin. Rangkaian halving = 50 BTC + 25 BTC = 12.5 BTC + 6.25 BTC + … = kurang lebih 100.

Ketika imbalan block pada akhirnya adalah 0, jumlah koin yang telah dihasilkan adalah kurang lebih 21 juta.

Namun pada akhirnya, kita tidak akan pernah mengetahui alasan pastinya selain mendengarnya langsung dari Satoshi sendiri. Dan sebenarnya tidaklah masalah jika kita tidak mengetahuinya. Mata uang ini dapat dibagi sampai tak terhingga secara efektif. Ini berarti jumlah tepatnya bukan menjadi masalah selama Anda bisa membaginya menjadi berapa bagian sesuai persetujuan Anda dengan pihak lain, selama jumlah batasnya tetap sama.

Dapatkah saya membeli separuh Bitcoin saja?

Ada kesalahpahaman umum bahwa untuk memiliki Bitcoin, Anda perlu membeli satu Bitcoin utuh. Faktanya, Anda bisa membeli sebagian dari satu Bitcoin utuh. Bayangkan seperti pizza. Anda bisa membeli satu loyang pizza utuh (atau dua, atau lima), tetapi Anda juga bisa membeli sepotong pizza jika Anda ingin membeli dalam jumlah yang lebih kecil.

Satuan Bitcoin mengikuti Sistem Satuan Internasional, standar pengukuran global yang telah dipakai berabad-abad. Satuan yang paling sering digunakan adalah “Bitcoin”, namun terkadang disebut juga sebagai bit, satoshi dan sebagainya. Pada dasarnya, Bitcoin sama seperti mata uang lokal (fiat) lainnya. Mata uang dipecah menjadi beberapa bagian: pound dipecah menjadi pence, dollar dan euro menjadi sen, dan seterusnya. Satu Bitcoin dibagi menjadi 1,000 millibitcoin (mBTC), 1,000,000 microbitcoins (μBTC), atau 100,000,000 satoshi. Saat ini, kebanyakan platform Bitcoin - termasuk Luno - hanya menggunakan Bitcoin sebagai satuan pengukuran: misalnya 1 BTC, 0.0023 BTC dan seterusnya..

Bursa agtau Exchange memungkinkan Anda untuk membeli aset kripto atau cryptocurrency seperti Bitcoin dengan jumlah tertentu sesuai mata uang lokal Anda. Jadi jika Anda ingin menukarkan $1000 dan harga satu Bitcoin adalah $ 10,000, Anda akan memperoleh 0.1 Bitcoin. Atau dengan kata lain 10 juta satoshi, jika Anda ingin merasa terdengar lebih kaya. Sebaliknya, Anda dapat mencantumkan jumlah spesifik aset crypto yang Anda ingin beli - dan Anda akan diberikan harga yang perlu Anda bayar dalam mata uang lokal Anda.

Harga Bitcoin telah meningkat selama beberapa tahun ini. Dengan meningkatnya nilai satu Bitcoin, orang-orang pun mulai menggunakan satuan yang lebih kecil untuk transaksi sehari-hari mereka. Dengan memecahkannya ke dalam satuan yang lebih kecil, Bitcoin tetap dapat digunakan meskipun harganya naik. Jika Bitcoin hampir tidak ada harganya, orang-orang bisa menggunakan ratusan atau bahkan ribuan Bitcoin dalam sebuah transaksi. Untuk saat ini, standarnya adalah menggunakan satuan yang kecil.

 


Apa itu Serangan Dust?

Satuan terkecil Bitcoin adalah 1 satoshi (0.00000001 BTC). Tidak ada definisi jelas tentang berapa satoshi dalam satu dust, tetapi istilah ini biasa dipakai untuk menjelaskan jumlah yang kurang dari biaya transaksi yang diperlukan - biasanya beberapa ratus satoshi. Jumlah ini sangatlah kecil sehingga orang tidak akan memperhatikannya di dalam dompet mereka.

Para peretas dan penipu akan mengirimkan jumlah kecil aset crypto ini ke banyak dompet cryptocurrency pengguna. Bitcoin tidaklah anonim seperti yang diyakini banyak orang, tetapi sifatnya pseudo anonim. Ini berarti peretas dapat melacak uang dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh dompet yang terkena “dust” untuk menjalankan analisis gabungan dari beberapa alamat, sehingga mereka dapat menghubungkan alamat tersebut dan akhirnya mendapatkan identitas orang atau perusahaan di balik alamat tersebut.

Jika cara ini berhasil, peretas dapat menggunakan informasi ini untuk menyerang target mereka, baik melalui serangan phishing atau ancaman dunia maya lainnya.

Dapatkah Anda melacak alamat Bitcoin?

Banyak yang meyakini bahwa Bitcoin sepenuhnya anonim, padahal transaksi Bitcoin sebenarnya pseudoanonim. Artinya, dengan analisis forensik, setiap alamat Bitcoin yang digunakan dalam sebuah transaksi sangat mudah ditelusuri.

Seluruh transaksi Bitcoin dan alamat dompet yang terlibat di dalamnya tercatat dalam blockchain publik atau blockchain Bitcoin. Catatan ini terbuka dan tersedia untuk dilihat bagi semua orang namun data identitas pihak yang melakukan transaksi tidak dapat dilihat.

Alamat dompet Bitcoin sendiri tidak menampilkan rincian identitas yang jelas, namun masih dapat diterlusuri lebih lanjut. Bayangkan alamat Bitcoin seperti alamat email atau alias online. Tingkat kesulitan untuk menghubungkan alias Anda dengan tindakan Anda bergantung pada apa yang Anda lakukan dengan alias Anda dan pada kemauan pihak lain untuk menelusurinya.

Misalnya, Anda membagikan alamat dompet Bitcoin Anda kepada orang lain. Contohnya, pada sebuah forum atau rapat terbuka. Meskipun alamat tersebut tidak dibagikan dengan rincian identifikasi lainnya, ada kemungkinan Anda menggunakan nama pengguna tersebut di tempat lain. Anda mungkin pernah membagikan rincian identifikasi di postingan lain melalui nama pengguna tersebut, yang bisa dilacak dengan melihat riwayat posting Anda. Anda mungkin pernah menggunakan alamat email untuk mendaftar ke sebuah forum yang bersifat publik. Bukan hal yang sulit untuk mengkaitkan rincian identifikasi yang didapat untuk mendapatkan kesimpulannya

Pada dasarnya, setiap kali Anda membagikan alamat Bitcoin, Anda memungkinkan orang lain untuk menghubungkan diri Anda dengan alamat Anda. Jika Anda membeli sesuatu di toko, kecil kemungkinan bagi penjual untuk repot-repot melacak Anda, biaya yang dibutuhkan juga mahal. Namun jika Anda melakukan sesuatu yang berbahaya dengan Bitcoin Anda, pihak kepolisian akan terdorong untuk melacak Anda.

Penting untuk diketahui, karena Anda dapat melihat seluruh transaksi yang terjadi di seluruh jaringan Bitcoin, maka sejumlah alamat Bitcoin dapat dikelompokkan bersama. Alamat tersebut dapat dikaitkan dengan alamat yang sama. Oleh sebab itu, jika salah satu dari alamat tersebut dihubungkan dengan identitas seseorang di dunia nyata melalui satu atau beberapa metode deanonimisasi, maka seluruh alamat tersebut juga bisa dihubungkan dengan identitas orang tersebut.

 


Cara Kerja Exchange?

Sebuah bursa atau Exchange cryptocurrency (aset kripto) adalah platform yang mempertemukan pembeli dan penjual cryptocurrency

Sebagian besar cara kerjanya sama dengan Exchange aset lainnya, seperti saham. Namun berbeda dengan Exchange tradisional yang memiliki jam perdagangan atau trading yang tetap, trading cryptocurrency aktif selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu.

Untuk melakukan pembelian pada Exchange, pembeli harus memasukkan dana pada akun mereka, yang dikenal sebagai dompet. Pembeli bisa menggunakan mata uang lokal atau aset kripto lainnya.

Pembeli kemudian melakukan perintah ‘buy’ pada Exchange. Ini merupakan permintaan untuk membeli Bitcoin atau aset kripto lainnya pada harga yang telah mereka pilih. Perintah ini dan perintah ‘buy’ dan ‘sell’ lainnya akan ditambahkan ke ‘order book’ atau papan order.

Order book merupakan daftar jumlah cryptocurrency yang ingin 'dijual' dan 'dibeli', serta harga yang mereka inginkan. Exchange pada dasarnya berperan sebagai layanan 'makcomblang' bagi keduanya.

Penting untuk diketahui bahwa Exchange tidak menentukan harganya. Hukum permintaan dan penawaranlah yang menentukan. Exchange hanyalah penengah yang menghubungkan pembeli dan penjual. Inilah alasan Anda akan melihat sedikit perbedaan harga pada Exchange yang berbeda.

Ada banyak Exchange yang berbeda dan mereka mempunyai tingkat keamanan serta privasi yang berbeda, namun mereka semua memasang biaya untuk layanan Exchange mereka. Pastikan Anda melakukan riset mengenai tim dan tingkat keamanan Exchange tersebut sebelum menggunakannya.

 


Trading Pairs dalam Trading Crypto

Trading pair merupakan fungsi dimana Anda memiliki dua mata uang berbeda yang dapat saling ditukarkan.

Ketika beli dan jual sebuah cryptocurrency, seringkali ada pertukaran dengan mata uang lokal. Contohnya, jika Anda ingin membeli atau menjual Bitcoin dengan dolar AS, maka trading pair-nya adalah BTC ke USD. Hal yang sama berlaku juga dalam pertukaran cryptocurrency. Jika Bitcoin diperdagangkan dengan Ethereum, trading pair-nya menjadi BTC ke ETH.

Mata uang dapat memiliki banyak trading pair dengan satu sama lain, misalnya, Litecoin/Bitcoin (LTC/BTC) atau Bitcoin/Pound Inggris (BTC/GBP).

Apa itu block reward?

Setiap block pada blockchain berisi daftar data transaksional. Data transaksional ini harus diverifikasi dan diamankan agar dapat ditambahkan ke dalam blockchain, dan pada titik ini, tidak dapat lagi diubah. Proses ini dilakukan oleh para penambang.

Untuk melakukan verifikasi transaksi, para penambang harus memecahkan permasalahan matematika yang rumit. Proses ini juga memerlukan daya komputasi yang amat besar, termasuk peralatan, ruang, asuransi dan sebagainya.

Oleh karena itu, para penambang memperoleh block reward untuk setiap block transaksi yang sukses mereka tambang dan tambahkan ke blockchain. Imbal balas ini merupakan insentif bagi para penambang Bitcoin agar terus memecahkan perhitungan matematika yang ada dan memberi kompensasi atas biaya dan waktu yang mereka keluarkan.

Sebuah aturan pada perangkat lunak Bitcoin menyatakan bahwa setiap 210,000 block, block reward akan berkurang setengah bagian - yang dikenal sebagai Bitcoin halving.

Kini, jumlah Bitcoin yang diberikan sebagai imbal balas bagi tiap block yang ditambahkan ke dalam blockchain adalah sejumlah 12.5 Bitcoin. Block reward halving berikutnya diperkirakan akan terjadi pada bulan Mei 2020.

Peristiwa ini dianggap sebagai peristiwa yang penting karena persediaan Bitcoin yang baru akan berkurang sebanyak 50%! (MISSING)Hal ini disebabkan karena hanya ada 21 juta Bitcoin yang pernah diciptakan. Jika koin tersebut diciptakan terlalu cepat, maka menurut hukum permintaan dan penawaran, semakin banyaknya koin yang beredar, semakin rendah pula nilai mereka.

Apa itu block reward?

Setiap block pada blockchain berisi daftar data transaksional. Data transaksional ini harus diverifikasi dan diamankan agar dapat ditambahkan ke dalam blockchain, dan pada titik ini, tidak dapat lagi diubah. Proses ini dilakukan oleh para penambang.

Untuk melakukan verifikasi transaksi, para penambang harus memecahkan permasalahan matematika yang rumit. Proses ini juga memerlukan daya komputasi yang amat besar, termasuk peralatan, ruang, asuransi dan sebagainya.

Oleh karena itu, para penambang memperoleh block reward untuk setiap block transaksi yang sukses mereka tambang dan tambahkan ke blockchain. Imbal balas ini merupakan insentif bagi para penambang Bitcoin agar terus memecahkan perhitungan matematika yang ada dan memberi kompensasi atas biaya dan waktu yang mereka keluarkan.

Sebuah aturan pada perangkat lunak Bitcoin menyatakan bahwa setiap 210,000 block, block reward akan berkurang setengah bagian - yang dikenal sebagai Bitcoin halving.

Kini, jumlah Bitcoin yang diberikan sebagai imbal balas bagi tiap block yang ditambahkan ke dalam blockchain adalah sejumlah 12.5 Bitcoin. Block reward halving berikutnya diperkirakan akan terjadi pada bulan Mei 2020.

Peristiwa ini dianggap sebagai peristiwa yang penting karena persediaan Bitcoin yang baru akan berkurang sebanyak 50%! (MISSING)Hal ini disebabkan karena hanya ada 21 juta Bitcoin yang pernah diciptakan. Jika koin tersebut diciptakan terlalu cepat, maka menurut hukum permintaan dan penawaran, semakin banyaknya koin yang beredar, semakin rendah pula nilai mereka.

Apa fungsi hash?

Mata uang fiat biasanya diterbitkan oleh bank sentral, sedangkan Bitcoin baru diterbitkan kepada para penambang melalui block reward ketika mereka berhasil memecahkan sebuah block. Mereka melakukan ini dengan menggunakan perangkat keras yang khusus digunakan untuk memecahkan permasalahan komputasional rumit, yang kemudian menghasilkan hash - output 64 karakter yang terlihat acak.

Output ini dikenal sebagai ‘hash’. Fungsi hash merupakan sebuah proses matematis dimana data dengan ukuran apapun disimpan dan dimasukkan ke dalam serangkaian operasi untuk mengubahnya menjadi sebuah ‘hash’. Data tersebut memiliki ukuran yang tetap dan sangat penting dalam berurusan dengan transaksi dan data dalam jumlah besar. Agar tidak perlu mengingat seluruh data tersebut, fungsi hash memampatkannya ke dalam ukuran yang tetap untuk mempermudah pelacakannya.

Dalam Bitcoin, penambang menggunakan SHA-256 Cryptographic Hash Algorithm. Data yang diinput oleh para penambang tersebut ke dalam fungsi hash SHA-256 meliputi seluruh transaksi terkini yang dapat masuk dalam limit ukuran block, hasil hash block terdahulu, dan juga nonce. Nonce merupakan nilai acak yang diubah oleh para penambang pada tiap percobaan hash untuk mendapatkan hasil baru. Sedikit saja perubahan pada input akan mengakibatkan perubahan output yang sama sekali berbeda.

Penambang Bitcoin mencari output dengan jumlah angka nol tertentu. Kini, para penambang Bitcoin harus menemukan hash yang diawali dengan sembilan belas angka nol. Untuk mendapatkan angka tersebut, diperlukan banyak sekali percobaan. Ketika hash tersebut ditemukan, block akan ditutup dan ditambahkan ke dalam blockchain. Setelah sukses menambang sebuah block, penambang akan diberi imbal balas dengan Bitcoin baru dan biaya transaksi.

 Apa itu jaringan peer to peer?

Jaringan peer-to-peer (P2P) merupakan sebuah kelompok dari 2 atau lebih perangkat - contohnya, telepon genggam, komputer atau bahkan printer - yang diatur sedemikian rupa sehingga mereka dapat berbagi data tertentu satu sama lain. Tidak ada server pusat yang berperan sebagai perangkat penyimpanan data, tetapi setiap komputer berperan sebagai server untuk menyimpan data.

"Peer” merupakan sebuah sistem komputer pada jaringan. Setiap peer memiliki posisi setara dan mereka sering disebut sebagai node.

Misalnya Risma ingin berbagi file dengan Dika. Pada jaringan non peer-to-peer, Risma akan memberikan file tersebut kepada Dika melalui server pusat untuk disimpan. Kemudian Dika perlu meminta akses file tersebut kepada server pusat sehingga ia bisa memakainya. Pada jaringan peer-to-peer, Dika tidak perlu melakukan hal ini. File tersebut bisa dikirim langsung dari Risma ke Dika.

Uber merupakan salah satu contoh jaringan non peer-to-peer. Ketika Anda memesan Uber, Anda menghubungi Uber untuk mendapatkan pengemudi. Ketika Anda memanggil taksi, Anda berinteraksi langsung dengan supir taksi tersebut. Uber berperan sebagai server pusat, jika jaringan mereka down - Anda tidak akan bisa memesan pengemudi. Sebaliknya, pada jaringan peer-to-peer, jika server down, server tersebut tidak akan membuat seluruh jaringan ikut down.

Apa yang membedakan ICO dan IPO?

Initial Coin Offering (ICO) dan Initial Public Offering (IPO) merupakan cara bagi proyek-proyek untuk menggalang dana secara publik.

IPO biasanya dilakukan oleh perusahaan yang lebih mapan dan matang. IPO memiliki aturan yang lebih ketat dan pertanggungjawaban yang lebih kuat.

ICO telah menarik banyak perhatian di ranah crypto. ICO biasanya dilakukan oleh tim kecil yang memiliki ide cemerlang yang ingin mereka jalankan. Mereka biasanya akan membuat crowdfunding (pendanaan bersama), mirip seperti Kickstarter, dengan target kelompok yang serupa. Aturan untuk ICO masih dalam tahap pembuatan, sehingga risiko investasinya lebih tinggi.

Sebuah tim yang ingin menggalang dana melalui ICO biasanya akan memulai dengan membuat laporan untuk menjelaskan ide dan strategi bisnis mereka, walaupun tidak diharuskan oleh aturan yang ada. Proyek tersebut kemudian akan menggalang dana dengan menjual token cryptocurrency mereka sendiri. Organisasi yang ingin menggalang dana melalui ICO akan menggunakan platform seperti Ethereum untuk menciptakan token cryptocurrency mereka sendiri. Mereka juga akan membuat aturan token, seperti total penawaran, bagaimana pendistribusiannya, dan kondisi-kondisi khusus lainnya.

Ketika token tersebut dibuat, platform tersebut akan berfungsi sebagai buku daftar seluruh transaksi yang akan terjadi di masa depan.

Beberapa perusahaan yang telah melakukan ICO termasuk Telegram, Block.one dan EOS. Jika Anda tertarik untuk berinvestasi pada sebuah proyek crypto melalui ICO, pastikan Anda telah melakukan penelitian secara menyeluruh terlebih dahulu.

Bagaimana proyek kripto mendapatkan pendanaan?

ICO

Bentuk kripto yang paling terkenal adalah Initial Coin Offering (ICO). ICO adalah tempat dimana sebuah proyek dibuat untuk mengumpulkan dana dengan menjual token cryptocurrency mereka sendiri.

Pada dasarnya, setiap token adalah blok rantai yang mirip atau sama dengan bagian saham di saham (stock) yang terbuka untuk masyarakat umum - sehingga Anda dapat membuat perbandingan bahwa ICO merupakan variasi lain dari Penawaran Saham Perdana (Initial Public Offering atau IPO).

Proyek kripto juga dapat mengumpulkan dana melalui Security Token Offering (STO), Initial Exchange Offering (IEO) or Initial Dex Offering (IDO).

STO

STO sedikit berbeda dengan ICO. Token sekuritas mewakili kontrak investasi yang menjadi pokok aset investasi, misalnya saham, obligasi, dana, dan trust investasi real estat (REIT). Token sekuritas memiliki banyak keuntungan karena regulator keuangan menganggapnya sebagai sekuritas. Tingkat keamanan yang tinggi membuatnya sangat populer di kalangan investor.

IEO

IEO (Initial Exchange Offering) adalah sebuah alternatif dari ICO dimana token proyek dijual langsung melalui pertukaran cryptocurrency. Tidak seperti ICO, IEO tidak terbuka untuk masyarakat umum dan setiap pengguna yang ingin membeli token tersebut harus melakukannya melalui akun Exchange (bursa).

IDO

IDO (Initial Decentralised Offering) sangat mirip dengan IEO, tapi IDO terdapat pada Exchange yang didesentralisasi.

 Apa itu hashrate Bitcoin?

Untuk memahami hash rate dan fungsinya, Anda perlu memahami dasar penambangan Bitcoin terlebih dahulu. Penambangan Bitcoin merupakan proses yang terkomputerisasi dengan tiga fungsi utama:

Mengeluarkan Bitcoin baru

Mengkonfirmasi transaksi

Memastikan jaringan Bitcoin tetap aman

Mata uang fiat diterbitkan oleh bank sentral, sedangkan Bitcoin baru diterbitkan kepada para penambang melalui block reward saat berhasil memecahkan sebuah block. Mereka melakukan ini dengan menggunakan perangkat keras yang khusus digunakan untuk memecahkan permasalahan komputasional rumit, yang kemudian menghasilkan hash - output 64 karakter yang terlihat acak.

Untuk menemukan nomor hash tersebut, para penambang Bitcoin menggunakan SHA-256 Cryptographic Hash Algorithm. Data yang diinput penambang tersebut ke dalam fungsi hash SHA-256 meliputi seluruh transaksi terbaru yang dapat masuk dalam limit ukuran block, hasil hash block terdahulu, dan juga nonce. Nonce merupakan nilai acak yang diubah oleh para penambang pada tiap percobaan hash untuk mendapatkan hasil baru. Sedikit saja perubahan pada input akan mengakibatkan perubahan output yang sama sekali berbeda. Para penambang Bitcoin mencari output dengan jumlah angka nol tertentu. Kini, para penambang Bitcoin harus menemukan hash yang diawali dengan sembilan belas angka nol. Untuk mendapatkan angka tersebut, diperlukan banyak sekali percobaan. Ketika hash tersebut ditemukan, block akan ditutup dan ditambahkan ke dalam blockchain. Setelah berhasil menambang sebuah block, penambang akan diberi imbalan berupa Bitcoin baru dan biaya transaksi. Hash rate merupakan kecepatan penambang tiba ke sebuah hash - jumlah sebuah hash dikomputasi per detiknya. Semakin banyak penambang yang menambang Bitcoin, hash rate akan mengalami peningkatan.

 


Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More