This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Wednesday, May 5, 2021

Bagaimana Cara Mendapatkan Bitcoin?

Ada beberapa cara untuk mendapatkan Bitcoin:

Seperti uang tradisional pada umumnya, Anda dapat mendapatkan Bitcoin dengan menjual barang dan jasa, dan meminta orang membayar Anda dalam Bitcoin. Biasanya, menerima Bitcoin lebih murah dan mudah daripada metode pembayaran lainnya, dan salah satu cara termudah untuk mendapatkan sedikit Bitcoin.

Cara lain adalah cara yang paling banyak digunakan orang untuk mendapatkan Bitcoin: membeli dari broker Bitcoin terpercaya atau penyedia layanan Exchange, seperti Luno. Cara ini mirip seperti ketika Anda membeli mata uang atau saham asing di bank secara online. Ini merupakan cara termudah untuk mendapatkan Bitcoin karena Anda dipastikan akan menemukan seseorang yang akan menjualkan Bitcoin mereka kepada Anda di platform tersebut.

Anda juga dapat memiliki Bitcoin dengan melakukan penambangan (mining), namun cara ini sangat sulit dilakukan orang biasa. Kebanyakan penambangan dilakukan oleh perusahaan besar dengan alat yang canggih dan sangat mahal, sehingga sulit bagi orang atau komputer biasa untuk bersaing dengan perusahaan tersebut. Jadi, jika Anda tidak memiliki keahlian khusus dan uang yang sangat banyak untuk dihabiskan, lebih baik Anda membeli atau mencari Bitcoin.

Bitcoin sebagai emas digital

Sejak berabad-abad lalu, emas telah dipandang sebagai objek bernilai tinggi oleh banyak kelompok masyarakat di dunia. Penting untuk diketahui bahwa emas itu sendiri tidak memiliki nilai - emas hanyalah sebongkah batu yang berkilau. Nilai emas berasal dari fakta (yang agak membingungkan) bahwa semua orang setuju bahwa emas memiliki nilai tertentu, dan oleh karena itu emas dianggap berharga. Alasan mengapa orang-orang memilih emas daripada objek lainnya itu penting untuk dipahami - karena emas memiliki karakteristik tertentu yang menjadikannya ‘penyimpan nilai’ (store of value) yang lebih baik dari objek lainnya:

Pertama, emas bersifat langka. Artinya, jumlah emas terbatas (hanya ada sekian emas di dunia - jika terlalu banyak maka semua orang dapat memilikinya dan emas tidak akan memiliki nilai apapun). Emas juga bersifat lunak (emas dapat dicairkan dan dibentuk ke berbagai unit kecil seperti koin, dan yang lebih penting ketika Anda mengubah bentuknya menjadi unit-unit yang lebih kecil, ia tidak akan kehilangan nilainya - tidak seperti berlian). Emas juga stabli dan tidak mengalami degradasi, gampang dikenal dan susah ditiru (dibuat tiruan yang palsu).

Bitcoin memiliki semua karakteristik yang sama seperti emas. Jumlah Bitcoin terbatas (hanya ada jumlah tertentu yang akan diproduksi), Bitcoin dapat dipecah menjadi unit-unit lebih kecil tanpa kehilangan nilai unit tersebut (1 Bitcoin = 100,000,000 Satoshi - unit terkecil dari Bitcoin, sama seperti cents di Dollar atau pennies di Pounds, sehingga kita dapat membeli kurang dari satu Bitcoin), teknologi Bitcoin juga stabil dan tidak akan mengalami degradasi, juga tidak mungkin dapat dibuat Bitcoin palsu. Di samping itu, tidak seperti emas, Anda dapat memindahkan Bitcoin kemanapun di dunia dalam hitungan menit, terlepas dari jumlah Bitcoin tersebut. Itulah mengapa orang menyebut Bitcoin sebagai emas digital, namun emas digital yang lebih baik.

Bitcoin juga memiliki nilai sebagai sistem pembayaran. Semakin banyak orang menggunakan Bitcoin untuk pembayaran, semakin berharga pula sistem pembayaran ini. Membeli Bitcoin mirip seperti membeli saham Visa, lalu menggunakan saham tersebut untuk membeli soda di 7-11. Karena Anda membayar dengan saham Visa Anda, maka tempat penggunaan Visa semakin banyak, (sistem pembayaran) Visa semakin meluas dan semakin berharga, sehingga nilai saham Visa akan menjadi semakin berharga pula (termasuk nilai saham Visa Anda sendiri!).

Nilai Bitcoin berasal dari karakteristik mirip-emas tersebut, dan juga fungsinya sebagai sistem pembayaran seperti Visa.

Bitcoin sebagai internet

Internet adalah kemajuan terbesar di sejarah manusia, yang telah mengubah cara hidup dan cara kerja masyarakat dunia. Banyak orang tidak menyadari bahwa internet yang kita kenal sekarang, mungkin tidak akan pernah ada karena sejumlah ‘rival ‘internet’ yang dibangun pada saat itu. Ada perusahaan tertentu yang ingin menghubungkan semua komputer di dunia untuk berbagi informasi, tapi dengan sistem mereka sendiri, sehingga orang harus membayar untuk mengakses ‘information superhighway’ mereka sendiri.

Internet modern berbeda, dan secara desain, adalah suatu sistem terbuka yang memungkinkan semua orang untuk menggunakannya sesuka hati, dan sistem tersebut tidak dimiliki oleh siapapun, jadi tidak ada gatekeeper. Hal ini mengarahkan pada sesuatu yang disebut ‘inovasi tanpa izin’ - semua orang dapat mencoba hal baru tanpa perlu meminta akses dari gatekeeper tertentu. Ini lalu membawa suatu ledakan inovasi dan adopsi ‘open’ internet, dan menjadi sesuatu yang sangat luas dan besar sekarang. Desain ini juga menandakan bahwa banyak bagian di internet bersifat ‘interoperable’ - artinya internet yang saya gunakan dapat terhubung dengan internet yang digunakan orang lain di negara lain. Hal ini mirip dengan penggunaan bahasa global yang digunakan di dunia. Orang Indonesia dan orang India akan sulit berkomunikasi, namun jika mereka berbicara dalam Bahasa Inggris, maka semua akan menjadi lebih mudah. Internet memungkinkan semua orang untuk berbicara dalam ‘satu bahasa global’.

Dengan kata lain, Bitcoin mirip seperti internet. Untuk seseorang, internet tidak dimiliki oleh siapapun, jadi siapapun dapat menggunakannya sesuka hati - tidak ada gatekeeper. Hal ini disebut juga ‘desentralisasi’. Bitcoin mendukung ‘inovasi tanpa izin’ yang memungkinkan banyak orang membangun perusahaan dan aplikasi di internet sehingga produk tersebut berkembang pesat. Yang terakhir, Bitcoin bersifat interoperable - artinya seperti email dan internet, Bitcoin saya dan Bitcoin Anda semua bekerja dalam satu sistem yang sama, Bitcoin adalah satu kas transaksi global, dan jika dilihat dari sudut pandang tertentu, Bitcoin adalah mata uang global pertama di dunia.

Dapatkah kita melihat transaksi di sebuah jaringan blockchain?

Blockchain adalah buku besar (ledger) terbuka dimana setiap transaksinya dapat dilihat oleh siapa saja.

Ada sejumlah situs web, yang disebut blockchain explorers, yang memvisualisasikan data transaksi di blockchain. Semua transaksi yang pernah terjadi di blockchain dapat dilihat oleh publik - siapapun Anda atau apakah Anda telah berkontribusi atau tidak.

Dengan melihat transaksi di blockchain explorer, Anda dapat menemukan berbagai rincian transaksi, seperti waktu transaksi terjadi, volume, dan alamat. Namun, rincian data pengirim tetap rahasia karena transaksi dilakukan dengan nama samaran yang disebut alamat Bitcoin. Artinya, kita tidak dapat mengetahui informasi orang tersebut.m

Apa itu halving Bitcoin?

Salah satu ciri utama Bitcoin adalah jumlahnya yang terbatas. Jumlah Bitcoin hanya ada 21 juta. Ketika jaringan telah memenuhi batasan tersebut, tidak ada Bitcoin yang bisa diterbitkan lagi.

Namun, jika 21 juta Bitcoin ini diterbitkan dengan cara yang salah, hal ini dapat menimbulkan berbagai masalah besar. Bitcoin dibuat ketika blockchain memberikan imbalan saat penambang melakukan validasi transaksi. Jaringan memberikan Bitcoin kepada para penambang yang menambahkan block dalam jaringan mereka.

Untuk memastikan kesinambungan proses ini, pencipta Bitcoin, Satoshi Nakamoto, memasukkan sebuah aturan dalam protokol Bitcoin bahwa imbalan bagi para penambang akan berkurang 50%!t(MISSING)iap 210,000 block, atau kira-kira setiap 4 tahun.

Peristiwa ini dikenal sebagai ‘Bitcoin halving’ atau ‘Halvening’.

Sejak lahirnya Bitcoin di tahun 2009, sudah terjadi dua kali peristiwa halving. Imbalan pertama bagi para penambang adalah 50 Bitcoin untuk tiap block yang ditambang. Jumlah ini kemudian berkurang menjadi 25 Bitcoin pada tahun 2012, 12.5 Bitcoin pada tahun 2016 (imbalan yang berlaku sekarang), dan pada halving berikutnya yang diperkirakan terjadi pada bulan Mei 2020, imbalan tersebut akan berkurang menjadi 6.25 Bitcoin.

Mengapa hal ini terjadi?

Halving dilakukan untuk mengendalikan penawaran. Berkaitan dengan permintaan, jika koin beredar terlalu cepat, maka menurut teori ekonomi dasar, akan terjadi surplus yang beredar dan akan menimbulkan jatuhnya nilai koin.

Satoshi Nakamoto menjelaskan kerangka berpikir ini melalui sebuah email:

“Fakta bahwa ada koin baru yang diterbitkan berarti jumlah penawaran uang meningkat dibandingkan dengan yang telah direncanakan, namun hal ini tidak serta-merta menimbulkan inflasi. Jika penawaran uang meningkat dengan kecepatan yang sama dengan peningkatan jumlah pengguna uang, maka harga akan tetap stabil. Jika jumlah penawaran tidak meningkat seiring naiknya permintaan, maka akan terjadi deflasi dan para pengadopsi uang mula-mula akan menikmati kenaikan nilai.”

“Koin harus didistribusikan pada mulanya, dan kecepatan yang konstan tampaknya merupakan formula yang terbaik.”

Untuk menentukan kecepatan penerbitan koin, Satoshi menggunakan skala logaritma. Oleh karena itu, setelah 10 tahun, 80%!d(MISSING)ari penawaran Bitcoin akan sudah ditambang. Namun Bitcoin terakhir baru akan diterbitkan pada tahun 2140.

 Apa itu halving Bitcoin?

Salah satu ciri utama Bitcoin adalah jumlahnya yang terbatas. Jumlah Bitcoin hanya ada 21 juta. Ketika jaringan telah memenuhi batasan tersebut, tidak ada Bitcoin yang bisa diterbitkan lagi.

Namun, jika 21 juta Bitcoin ini diterbitkan dengan cara yang salah, hal ini dapat menimbulkan berbagai masalah besar. Bitcoin dibuat ketika blockchain memberikan imbalan saat penambang melakukan validasi transaksi. Jaringan memberikan Bitcoin kepada para penambang yang menambahkan block dalam jaringan mereka.

Untuk memastikan kesinambungan proses ini, pencipta Bitcoin, Satoshi Nakamoto, memasukkan sebuah aturan dalam protokol Bitcoin bahwa imbalan bagi para penambang akan berkurang 50%!t(MISSING)iap 210,000 block, atau kira-kira setiap 4 tahun.

Peristiwa ini dikenal sebagai ‘Bitcoin halving’ atau ‘Halvening’.

Sejak lahirnya Bitcoin di tahun 2009, sudah terjadi dua kali peristiwa halving. Imbalan pertama bagi para penambang adalah 50 Bitcoin untuk tiap block yang ditambang. Jumlah ini kemudian berkurang menjadi 25 Bitcoin pada tahun 2012, 12.5 Bitcoin pada tahun 2016 (imbalan yang berlaku sekarang), dan pada halving berikutnya yang diperkirakan terjadi pada bulan Mei 2020, imbalan tersebut akan berkurang menjadi 6.25 Bitcoin.

Mengapa hal ini terjadi?

Halving dilakukan untuk mengendalikan penawaran. Berkaitan dengan permintaan, jika koin beredar terlalu cepat, maka menurut teori ekonomi dasar, akan terjadi surplus yang beredar dan akan menimbulkan jatuhnya nilai koin.

Satoshi Nakamoto menjelaskan kerangka berpikir ini melalui sebuah email:

“Fakta bahwa ada koin baru yang diterbitkan berarti jumlah penawaran uang meningkat dibandingkan dengan yang telah direncanakan, namun hal ini tidak serta-merta menimbulkan inflasi. Jika penawaran uang meningkat dengan kecepatan yang sama dengan peningkatan jumlah pengguna uang, maka harga akan tetap stabil. Jika jumlah penawaran tidak meningkat seiring naiknya permintaan, maka akan terjadi deflasi dan para pengadopsi uang mula-mula akan menikmati kenaikan nilai.”

“Koin harus didistribusikan pada mulanya, dan kecepatan yang konstan tampaknya merupakan formula yang terbaik.”

Untuk menentukan kecepatan penerbitan koin, Satoshi menggunakan skala logaritma. Oleh karena itu, setelah 10 tahun, 80%!d(MISSING)ari penawaran Bitcoin akan sudah ditambang. Namun Bitcoin terakhir baru akan diterbitkan pada tahun 2140.

Apakah Bitcoin node sama dengan Bitcoin miner??

Bitcoin node pada dasarnya merupakan alat penyimpanan, seperti laptop atau PC dengan akses internet, yang memiliki kapasitas menyimpan blockchain Bitcoin. Node tersebut menyampaikan informasi dari pengguna ke penambang. Node tersebut juga menyimpan blockchain Bitcoin.

Node-node ini saling tersinkronisasi satu sama lain. Jika ada satu node yang berada dalam posisi luring pada jangka waktu tertentu, node tersebut akan mengunduh data terbaru dari node lainnya saat terhubung kembali dengan internet.

Sama seperti Google Sheet yang Anda akses dengan moda View-only saja. Jika Anda memiliki akses, Anda dapat membuka sheet tersebut kapan saja secara daring.

Jika kami akhiri analogi ini di sini, inilah yang dikenal sebagai lightweight client. Namun, lightweight client tidak bisa disebut sebagai node. Untuk menjadi node, Anda harus menjadi full client. Full client adalah seorang klien yang memiliki blockchain dan juga berbagi block dan transaksi dalam jaringan.

Siapapun yang memiliki tempat penyimpanan dengan ruang yang cukup dan terhubung dengan internet bisa menjalankan node.

Node tidak harus menambang Bitcoin. Semua penambang merupakan node, tetapi tidak semua node adalah penambang. Namun, node merupakan bagian yang penting dalam ekosistem karena berperan untuk jalannya desentralisasi, dan juga keamanan blockchain. Terima kasih, node!

 


Apa itu Blokchain?

Banyak orang merasa Bitcoin sangat membingungkan padahal Bitcoin adalah sesuatu yang sebenarnya sangat sederhana dan mudah dimengerti, tidak seperti yang Anda bayangkan. Seri pembelajaran ini bertujuan untuk membantu semua orang untuk mengerti dasar-dasar mengenai Bitcoin, dan seiring berjalannya waktu, kami akan menyediakan peluang pembelajaran untuk mereka yang ingin mengetahui lebih banyak.

Bitcoin biasanya dijelaskan dengan membandingkan Bitcoin itu sendiri dengan sesuatu yang telah kita tahu sebelumnya, namun hal ini akan membuat Anda semakin bingung. Bitcoin adalah teknologi baru yang belum pernah kita lihat sebelumnya, jadi cara yang lebih baik adalah dengan melihat Bitcoin sebagai kombinasi berbagai hal berbeda yang kita tahu:

Pertama, karena Bitcoin memudahkan Anda memindahkan uang, Bitcoin adalah sistem pembayaran, sama seperti metode transfer bank atau kartu kredit, namun Bitcoin sedikit lebih baik.

Kedua, Bitcoin mirip seperti emas - inilah mengapa banyak orang menyebut Bitcoin sebagai ‘emas digital’ atau ‘Emas 2.0’. Bayangkan Bitcoin sebagai emas yang berfungsi sebagai uang, namun Bitcoin sangat mudah untuk ditransfer (dipindahtangankan).

Ketiga, Bitcoin mirip seperti internet karena tidak ada satupun orang atau entitas yang mengontrolnya, jadi siapapun dapat menggunakannya sesuai keinginan mereka. Ini adalah karakteristik yang sangat unik.

Tiga karakteristik ini mendukung satu sama lain, dan menyatu sedemikian rupa. Rincian mendalam akan kami jelaskan di bagian selanjutnya. Untuk saat ini, bayangkan apa yang terjadi jika Anda meletakkan sebuah pot besar dan melemparkan kartu kredit, sepotong emas, dan sedikit ‘internet’ ke dalamnya - menyatukan semua itu - hingga mengeluarkan sesuatu yang baru - Bitcoin!

Darimana asal Bitcoin?

Bitcoin ‘diciptakan’ oleh seseorang atau sekelompok orang dengan nama ‘Satoshi Nakamoto’. Apakah ada orang yang sungguh-sungguh mengenal siapa dia? Walaupun ada banyak artikel dan investigasi untuk mencari tahu kebenaran mengenai siapa dia (atau mereka), tidak ada bukti yang cukup kuat hingga saat ini. Apakah itu penting? Tidak sama sekali. Satoshi merancang seluruh sistem Bitcoin dengan sikap ‘open manner’ - artinya kode ini tersedia untuk dilihat dan diperiksa oleh semua orang, jadi tidak ada rahasia tersembunyi, dan tidak ada pengaruh dari penciptanya. Seiring berjalannya waktu, banyak orang mulai mengerjakan kode-kode ini sehingga sangat berbeda dengan rancangan awal yang dibuat Satoshi.

Penting untuk diingat bahwa ada kesalahpahaman mengenai Satoshi yang menyebutkan bahwa Satoshi menciptakan Bitcoin sendirian. Seperti terobosan besar lainnya di ilmu pengetahuan, ciptaan Satoshi dibangun oleh tangan banyak orang. Pada beberapa dekade belakangan, banyak ahli terkemuka, teknisi, dan ahli matematika terlibat dalam penelitian mengenai cryptography, sistem, dan lainnya. Satoshi berhasil merangkum semua pekerjaan ini menjadi satu rencana koheren dan jelas lalu melakukan implementasi rencana tersebut. Jika Anda membaca Satoshi Whitepaper, Anda akan membaca referensi-referensi dari seluruh penemuan yang mendorong keberhasilannya dalam ciptaan tersebut.

Bitcoin sebagai sistem pembayaran

Bagaimana cara kita transfer uang ribuan tahun yang lalu, ketika kita tinggal di desa-desa kecil, tahu dan percaya satu sama lain? Kita dengan mudah melakukan barter, seperti yang kita lakukan dengan uang tunai saat ini. Namun ketika uang dipindahkan secara online, ini akan menjadi sedikit rumit. Bank dan layanan kartu kredit menyelesaikan masalah ini dengan ‘ledger system’ (‘sistem kas’) -- yang menyimpan sejarah akun dan menunjukkan siapa yang memiliki apa.

Ketika John melakukan transfer uang online dari satu orang ke orang lainnya, bank-lah yang melakukan transfer dari John ke orang lain. John tidak dapat melakukannya sendiri karena ada risiko ia melakukan kecurangan - ia dapat copy (menyalin) dan paste (menempel) uang digital (karena semua itu hanyalah angka di komputer) dan mengirimkan ke dua orang berbeda. Jadi, kita mempercayai bank untuk mengirimkan uang dan memastikan hanya satu orang yang menerima uang tersebut. Bank tersebut dapat berbuat curang, namun kita percaya mereka tidak melakukan kecurangan.

Jika transfer terjadi pada bank yang sama, hal tersebut mudah dilakukan. Namun jika bank tersebut berbeda, ini akan sedikit rumit karena mereka mungkin memiliki sistem kas yang berbeda dan perlu dicocokkan. Oleh karena itu, mereka mengenakan biaya kecil, dan biasanya transfer ini memakan sedikit waktu. Ketika bank dan sistem keuangan ini berasal dari negara yang berbeda, hal menjadi lebih rumit: bahasa, sistem, mata uang yang berbeda, serta lebih banyak orang harus melakukan koordinasi dan seterusnya, jadi biaya dan waktu transfer bertambah. Itulah mengapa sistem keuangan saat ini sangat kompleks. Sistem tersebut adalah kesemrawutan besar dari berbagai sistem kas yang ada di dunia.

Bitcoin mengubah semua itu. Dengan apa? Bitcoin adalah satu sistem kas yang melakukan sinkronisasi di seluruh internet, jadi semua orang dapat mengakses akun kas yang sama secara real time terlepas siapa dan dimana ia berada. Hasilnya? Uang dapat ditransfer dari satu pihak ke pihak lainnya tanpa keterlambatan dan biaya yang sangat tinggi. Seperti ketika uang digunakan dulunya, sebelum dunia menjadi begitu besar dan rumit.

Sistem pembayaran Bitcoin digunakan untuk apa? Jawabannya: apapun yang Anda gunakan dengan uang biasa: kirim ke teman dan keluarga - baik lokal dan luar negeri, beli barang online, terima gaji, dan sebagainya.

 

 

 

 


Apa itu Ethereum?


Ethereum sebenarnya sangat mirip dengan Bitcoin. Ethereum adalah jaringan peer-to-peer publik atau blockchain dengan mata uang digitalnya sendiri yang disebut Ether. Ethereum diciptakan oleh Vitalik Buterin pada tahun 2014 dan tujuan Ethereum adalah untuk menjadi platform dimana smart contracts dapat diciptakan dan dijalankan.

Sederhananya, tujuan Ethereum adalah untuk menjadi komputer dunia.

Bitcoin lebih ditujukan untuk menyimpan daftar saldo dan transaksi di blockchainnya, sementara blockchain Ethereum dirancang untuk menyimpan berbagai jenis data. Data ini bisa diakses dan digunakan oleh program-program komputer yang berjalan di blockchain Ethereum. Program-program ini disebut aplikasi terdesentralisasi, atau dapps.

Pengembang di seluruh dunia dapat membangun dan menjalankan aplikasi terdesentralisasi pada blockchain Ethereum. Tujuannya adalah untuk memperbaiki industri keuangan, penyimpanan informasi pribadi, tata kelola dengan berbagai kegunaan lainnya dengan menggunakan sifat transparan blockchain.

Dari mana asal Ethereum?

Ethereum pertama kali disebut pada tahun 2013 dalam sebuah whitepaper oleh Vitalik Buterin, pengembang yang sedang mengerjakan Bitcoin saat itu.

Buterin percaya bahwa Bitcoin harus dibuat lebih mudah "disesuaikan". Dia percaya bahwa Bitcoin harus digunakan lebih jauh daripada sekedar sebagai penyimpan kekayaan dan fitur smart contract dapat digunakan untuk menentukan secara otomatis kapan pembayaran dilakukan, misalnya. Proyek ini tidak diperuntukkan bagi Bitcoin, oleh karena itu Buterin menciptakan Ethereum pada tahun 2014 untuk tujuan ini.

Ethereum adalah pelopor apa yang dikenal sebagai penawaran koin awal (initial coin offering atau ICO), terjual kepada investor awal sekitar 60 juta token Ether ketika proyek ini masih dalam pengembangan. Ini adalah sebuah perjalanan besar untuk mengembangkan dan terus mempromosikan ekosistem Ethereum sambil membayar biaya untuk ranah legalitas dan pengembangan.

Sejak saat itu, Ethereum telah berkembang pesat. Beberapa proyek lain telah diluncurkan, dan pengembangan platform Ethereum dimulai, dengan tingkat keberhasilan yang berbeda-beda.

Apa yang membedakan Bitcoin dan Ethereum?

Ethereum dan Bitcoin berbagi banyak kesamaan. Pada artikel ini, kami akan mencoba untuk menyoroti perbedaan yang paling mendasar di antara keduanya.

Perbedaan terbesar adalah tujuan utama dari proyek ini.

Bitcoin bertujuan untuk menjadi medium penyimpan kekayaan, emas digital,dan akhirnya menjadi mata uang yang diadopsi secara global yang dapat memperbaiki atau mengganti uang konvensional hingga batas tertentu. Tujuan Ethereum adalah menjadi platform yang bisa digunakan oleh smart contracts dan aplikasi terdesentralisasi.

Perbedaan penting lainnya adalah jumlahnya. Jumlah Bitcoin dibatasi yaitu sebanyak 21 juta, namun jumlah Ethereum tidak dibatasi dalam jumlah tertentu. Bitcoin dan Ethereum diproduksi dalam sebuah proses yang disebut mining. Ada rencana untuk mengalihkan produksi Ethereum menjadi model proof of stake, yang seharusnya lebih ramah lingkungan daripada pertambangan/mining. Informasi lebih lanjut tentang hal ini dapat ditemukan di link di bawah ini.

Ada beberapa perbedaan teknis dalam teknologi yang mendukung platform Bitcoin dan Ethereum, namun pada tahap awal proyek ini, keduanya kurang lebih sama. Karena proyek-proyek ini akan semakin berkembang, nantinya perbedaannya mungkin menjadi jauh lebih nyata dan dapat mempengaruhi arah tujuan mereka masing-masing.

 

 

 


Apa Itu Bitcoin Cash?

Sederhananya, Bitcoin Cash (BCH) adalah cryptocurrency yang berasal dari Bitcoin (BTC) . Ini bukan mata uang yang sama dan secara teknis implementasinya pun berbeda. Namun, ibarat pizza manis yang dihidangkan sebagai makanan penutup atau pizza asin untuk hidangan utama, keduanya dibuat dari bahan dasar yang sama.

Bitcoin Cash diluncurkan pada Agustus 2017 sebagai hasil dari hard fork blockchain Bitcoin. Tujuan dari fork itu sendiri adalah untuk meningkatkan kapasitas blok di blockchain dari 1MB menjadi 8MB (kemudian menjadi 32MB) untuk memfasilitasi transaksi yang lebih cepat. Komunitas Bitcoin Cash sering menganggap Bitcoin Cash sebagai sistem alternatif yang lebih cepat dan terjangkau daripada Bitcoin (BTC) - namun anggapan ini mash menuai perdebatan.

Terdapat perbedaan lain di antara kedua cryptocurrency ini karena para developer masih terus mengembangkan teknologi keduanya untuk mencakup fungsi lain selain kecepatan. Seperti banyak cryptocurrency atau altcoin yang beredar di market, kedua komunitas bersemangat dan ada banyak proyek inovatif yang membawa kita lebih dekat ke masa depan keuangan digital yang layak kita dapatkan.

Dari mana asal Bitcoin Cash?

Awalnya, Bitcoin Cash ditujukan untuk meningkatkan fungsi Bitcoin sebagai alat pembayaran daripada sebagai aset investasi. Menyusul kurangnya konsensus komunitas Bitcoin tentang skalabilitas Bitcoin, terjadilah pemisahan blockchain yang menghasilkan penciptaan Bitcoin Cash.

Pada 2017 terjadi lonjakan minat dan mengakibatkan jaringan Bitcoin menjadi padat ketika adopsi meningkat. Hal ini menyebabkan transaksi yang menumpuk dan biaya transaksi pun meningkat dimana kondisi tersebut tidak kondusif untuk Bitcoin yang digunakan untuk transaksi sehari-hari.

Saat itulah debat tentang skala benar-benar terjadi.

Debat skala Bitcoin

Sebagian komunitas ingin mempertahankan kapasitas blok 1MB Bitcoin dan berpandangan bahwa Segwit (Segregated Witness) merupakan sebuah solusi jangka panjang. Bagian lain dari komunitas yang sebagian besar terdiri dari penambang dan pendukung Bitcoin seperti Roger Ver, ingin menambah ukuran blok menjadi 8MB, sehingga akan memungkinkan lebih banyak transaksi diproses di setiap bloknya.

Kedua grup tidak dapat mencapai konsensus dan memutuskan untuk berpisah dengan hard fork.

The hard fork

Pada 1 Agustus 2017, hard fork menciptakan cryptocurrency yang sepenuhnya baru dan terpisah: Bitcoin Cash.

Sejak itu, komunitas Bitcoin Cash tidak hanya terus mengembangkan teknologi koin ini tetapi juga menawarkan alternatif 'blok yang lebih besar' dari Bitcoin (BTC), selain memiliki fungsi utama untuk memfasilitasi transaksi sehari-hari, menjadikannya lebih murah dan lebih cepat sehingga dapat digunakan sebagai uang tunai digital untuk keperluan sehari-hari.

 

Sama seperti nasi uduk dan nasi kuning, kedua cryptocurrency ini juga terbuat dari berbagai bahan baku yang sama tetapi berbeda. Bitcoin Cash berasal dari "pabrik" yang sama dengan Bitcoin. Keduanya memiliki white paper yang sama, jumlah persediaan yang sama, algoritma penambangan yang sama, dan bahkan memiliki sistem bonus (reward) penambang yang sama.

Baik Bitcoin maupun Bitcoin Cash bertujuan untuk menjadi mata uang digital yang diterima di seluruh dunia, tetapi ada beberapa perbedaan teknis penting karena kedua komunitas memiliki pandangan berbeda tentang solusi kedua koin ini untuk skalabilitas.

Perbedaan teknis

Meskipun Bitcoin dan Bitcoin Cash dapat mungkin memiliki algoritma penambangan yang sama, keduanya memiliki tingkat kesulitan penambangan yang dapat disesuaikan namun berbeda.

Terlepas dari perbedaan teknis ini, komunitas kedua koin ini juga memiliki keyakinan yang berbeda tentang tujuan dari white paper Satoshi.

Perbedaan interpretasi tentang visi Satoshi

Komunitas Bitcoin (BTC) sangat mengutamakan aspek-aspek seperti tahan sensor, desentralisasi, tanpa izin, dan tanpa kepercayaan. Sedangkan komunitas Bitcoin Cash (BCH) berpandangan bahwa adopsi massal konsumen terhadap Bitcoin lebih penting daripada desentralisasi.

Apa itu Litecoin?

Diluncurkan pada tahun 2011, Litecoin (LTC) merupakan salah satu cryptocurrency atau aset kripto tertua di pasar. Berbeda dengan Bitcoin yang disering disebut "emas", LItecoin sering disebut sebagai “perak”. Hal ini dikarenakan Bitcoin menggunakan kode yang sama seperti Bitcoin dan memiliki banyak persamaan lainnya, tetapi lebih cepat dan lebih murah. Meskipun Litecoin memiliki protokol yang sama dengan Bitcoin, Litecoin berada pada blockchain terpisah.

Sama seperti Bitcoin, Litecoin merupakan aset kripto peer-to-peer yang bertujuan melayani sebagai sistem pembayaran digital global. Sama juga dengan Bitcoin, Litecoin merupakan jaringan open-source yang sepenuhnya terdesentralisasi tanpa adanya otoritas pusat yang artinya tidak dikendalikan siapapun.

Walaupun LItecoin memiliki banyak persamaan dengan Bitcoin, ia memiliki beberapa perbedaan dalam hal algoritma penambangan, biaya, persedian dan kecepatan konfirmasi transaksi.

Darimana Litecoin berasal?

Litecoin didirikan di bawah lisensi MIT/X11 pada Oktober 2011 oleh seorang lulusan MIT dan mantan karyawan Google, Charlie Lee. Ia memiliki tujuan untuk mengembangkan versi Bitcoin yang lebih cepat, lebih murah dan lebih “ringan” (light). Oleh karena itulah, ia menamainya Litecoin. Litecoin dirancang sebagai pelengkap Bitcoin dengan menyelesaikan beberapa permasalahan seperti biaya dan waktu transaksi.

Litecoin merupakan fork dari client Bitcoin Core. Litecoin diluncurkan setelah orang-orang menggunakan GPU (kartu grafis) untuk menambang Bitcoin. Tujuan tim Litecoin adalah menciptakan koin yang dapat ditambang oleh komputer rumahan karena mereka menguatirkan dampak buruk penggunaan perangkat keras yang lebih canggih.

Perbedaan utamanya adalah waktu pembuatan block yang lebih rendah yaitu 2.5 menit, algoritma penambangan proof-of-work yang digunakan, serta batas jumlah koin yang bisa dibuat - maksimal 84 juta koin, sedangkan batasan Bitcoin adalah 21 juta.

 

Apa yang membedakan Bitcoin dan Litecoin?

Walaupun belum ada kejelasan yang akurat mengenai siapa Satoshi Nakamoto, pencipta Bitcoin, namun ada banyak informasi yang cukup jelas tentang Charlie Lee, pencipta Litecoin.

Litecoin vs. Bitcoin



 









Perbedaan transaksi

Salah satu perbedaan utama dari dua cryptocurrency ini adalah Litecoin membutuhkan waktu 2,5 menit untuk menghasilkan satu block transaksi, sementara Bitcoin memerlukan 10 menit. Ini berarti Litecoin dapat mengkonfirmasi transaksi kira-kira empat kali lebih cepat daripada Bitcoin. Perbedaan waktu transaksi inilah yang membuat Litecoin lebih menarik bagi para pedagang. Oleh sebab itu, Litecoin sering dijadikan mata uang untuk transaksi harian, sedangkan Bitcoin dijadikan tempat penyimpanan nilai. Hal ini dimungkinkan karena komputer rumahan dapat digunakan untuk menambang Litecoin, sedangkan Bitcoin membutuhkan komputer khusus yang spesifik.

Algoritma proof-of-work

Perbedaan utama lainnya yang mendasar adalah algoritma penambangan Litecoin. Walaupun keduanya menggunakan proof-of-work, Bitcoin menggunakan algoritma hash SHA-256 tradisional. Litecoin menggunakan algoritma baru yang dikenal sebagai Scrypt. Perbedaan mendasar lainnya adalah Scrypt membutuhkan kemampuan komputasi yang lebih sedikit, sehingga pengguna biasa dapat berpartisipasi dalam penambangan dengan tingkat kerumitan yang lebih rendah.

Batasan koin dan imbalan block

Baik Bitcoin dan Litecoin ‘diciptakan’ sebagai imbalan bagi para penambang karena telah melakukan verifikasi dan proses transaksi selama proses penambangan. Keduanya juga memiliki batas persediaan. Jumlah batas Bitcoin adalah 21 juta, sedangkan Litecoin memiliki batas 84 juta. Ketika jumlah ini telah dicapai, tidak ada koin baru yang akan dikeluarkan. Imbalan ini terbagi dua untuk membatasi jumlah koin baru yang beredar agar tercipta kelangkaan. Imbalan block Bitcoin terbagi dua tiap 210,000 block, sedangkan imbalan block Litecoin terbagi dua setiap 840,000 block.

 

 


Apa Itu XRP

Ripple adalah perusahaan Amerika Serikat yang dibangun dengan tujuan untuk menyediakan cara yang lebih efisien untuk pembayaran lintas batas di industri keuangan, khususnya di sektor perbankan. Tujuan tersebut dilakukan dengan cara menghilangkan perantara untuk mengurangi biaya dan waktu transaksi.

Jaringan Ripple layanan pembayaran xRapid menggunakan XRP, cyrptocurrency yang bekerja di buku besar XRP. XRP berfungsi untuk memfasilitasi transaksi di jaringan Ripple. Istilah Ripple dan XRP sering dianggap sama, namun secara teknis, Ripple adalah platform pembayaran dan XRP adalah aset digital yang bekerja secara independen terpisah dari Ripple. XRP berperan sebagai jembatan antara berbagai mata uang fiat yang ditransfer pada jaringan Ripple. XRP juga bertindak sebagai sumber likuiditas untuk jaringan tersebut.

Darimana XRP berasal?

Ripple pertama kali muncul tahun 2004 lalu dengan nama RipplePay. Tujuannya adalah untuk menyediakan transaksi keuangan yang aman dan cepat di seluruh dunia dengan biaya yang jauh lebih murah daripada jaringan pembayaran saat ini seperti SWIFT.

Awalnya, RipplePay hanya berfungsi untuk membantu individu memperluas batas kredit ke teman dan keluarga. RipplePay juga memungkinkan pembayaran online tradisional dan pembayaran mata uang online. Pada 2012, sebuah perusahaan teknologi bernama RippleLabs, mengambil alih RipplePay dan melakukan restrukturisasi protokol. Sistem baru ini mencakup fitur-fitur sistem kas digital dengan merilis cryptocurrency baru mereka, XRP.

Peristiwa ini diberlakukan pada awal 2011, ketika Arthur Britto, Jed McCaleb, dan David Schwartz membentuk tim untuk membuat buku besar XRP (XRP Ledger). XRP Ledger ini adalah blockchain tempat token XRP hidup.

XRP adalah mata uang digital independen yang tidak dimiliki atau dikendalikan oleh orang atau entitas manapun. Ini adalah cryptocurrency open source dan dapat digunakan oleh siapa saja, termasuk Ripple. Buku besar XRP (XRP Ledger) berbasis komunitas, yang berarti hanya pengguna yang dapat memutuskan apakah berhasil atau gagal.

Pada Agustus 2012, Chris Larsen bergabung ke tim XRP, dan setelah itu, mereka membujuk Ryan Fugger untuk menggunakan mata uang digital mereka ke jaringan kredit miliknya, Ripple. Fugger setuju untuk mendukung upaya baru ini, dan tim tersebut mendirikan perusahaan baru yang dikenal sebagai OpenCoin, dengan kendali penuh atas apa yang sebelumnya dikenal sebagai RipplePay

Apa yang membedakan Bitcoin dan Ripple?

Bitcoin dikembangkan sebagai mata uang digital yang terdesentralisasi untuk membayar barang dan jasa. Di sisi lain, Ripple diciptakan untuk bank dan jaringan pembayaran sebagai pelunasan pembayaran, sistem transfer uang dan pertukaran mata uang.

Tujuan utama XRP adalah untuk menciptakan sistem transfer aset langsung secara real-time yang menawarkan alternatif lebih murah, lebih transparan, dan aman dibandingkan cara transfer pembayaran saat ini, seperti SWIFT. XRP sangat dikenal dengan fungsi tersebut di jaringan Ripple, itulah sebabnya mengapa XRP disebut juga dengan Ripple.

Jaringan Bitcoin dikelola oleh sekelompok pengembang (developer) yang didistribusikan di seluruh dunia. Semua pengembang ini berkontribusi ke jaringan Bitcoin secara sukarela. Bitcoin terdesentralisasi - artinya Bitcoin tidak diatur oleh bank, pemerintah, atau entitas apa pun. Bitcoin juga dibuat oleh seorang pseudonim atau sekelompok orang yang dikenal sebagai Satoshi Nakamoto.

XRP Ledger sendiri bekerja menggunakan algoritma konsensus yang unik dengan jaringan-jaringan server yang bertugas memvalidasi transaksi, bukan menggunakan “proof of work” atau “proof of stake”. Proses transaksi juga lebih cepat. Konfirmasi transaksi XRP membutuhkan waktu rata-rata 5 detik; jauh lebih cepat daripada kecepatan transaksi cryptocurrency lain atau jaringan keuangan tradisional.

Tidak seperti Bitcoin, XRP tidak dirancang untuk ditambang (mining) sama sekali. Dengan Bitcoin, penambang mendapatkan hadiah (reward) berupa Bitcoin. Sedangkan total 100 miliar token XRP sudah ditambang di sistem Ripple, di mana 38 miliar token tersedia untuk masyarakat umum. Jumlah token XRP yang tersisa dipegang oleh Ripple Labs dan dirilis secara berkala.

XRP vs Bitcoin



Selain Elon Musk, Penyebab lain Harga Doge Meningkat

Aset kripto Dogecoin (DOGE) kembali naik ke harga tertinggi sepanjang sejarah, Rp 10.000. Mari kita bahas apa penyebab DOGE naik. 

Dogecoin atau DOGE adalah aset kripto yang ditambang di pool Litecoin. DOGE berfungsi sebagai platform pembayaran yang populer di Amerika dan seluruh dunia karena harganya yang sangat receh. 

DOGE mencatatkan kenaikan harga tertinggi sepanjang sejarah Rp 10.000. Ini membuat market cap atau kapitalisasi pasar DOGE meningkat USD 89 miliar. Kenaikan ini membuatnya menjadi kripto nomor 4 dengan market cap tertinggi setelah Bitcoin di peringkat pertama, Ethereum dan BNB, di peringkat kedua dan ketiga. 

Namun, tahukah kamu mengapa DOGE naik? Apakah kenaikan DOGE kali ini masih karena Elon Musk di Twitter? Mari kita bahas dua pendorong harga DOGE naik. 

1. eToro Listing DOGE

Kenaikan DOGE kali ini sepertinya bukan karena cuitan Elon Musk lagi. Salah satu penyebab kenaikannya karena platform trading asal Israel telah listing DOGE. 

Semula, eToro menolak untuk melisting DOGE. Namun, aksi ini mendapatkan pertentangan dari komunitas dan membernya. 

Dalam e-mail kepada pelanggan, eToro menyatakan, penawaran Dogecoin adalah bagian dari “perluasan lebih lanjut dari layanan kripto”, yang sekarang mencakup 19 mata uang kripto.

Dalam keterangannya, eToro justru menyebutkan bahwa DOGE memiliki fungsi nilai lindung inflasi. Bahkan, memiliki keunggulan dari Bitcoin dengan harga yang sangat murah dan mudah untuk transaksi, selain waktu transaksi yang cepat, tidak seperti Bitcoin. 

2. Tim Baseball Oakland Athletics Gunakan DOGE

DOGE memang populer sekali di Amerika Serikat. Tidak hanya karena Elon Musk dan Tesla, DOGE juga telah berfungsi sebagai banyak pembayaran di beberapa platform internet, seperti forum Reddit dan lainnya. 

Bahkan, kepopuleran DOGE juga dimanfaatkan untuk penjualan lainnya di negara tersebut. Seperti yang dilakukan oleh baseball Oakland Athletics. Mereka menyediakan pembayaran dengan DOGE.

Uniknya, strategi tersebut tidak hanya sebatas memanfaatkan kepopuleran DOGE. Karena Oakland Athletics mempercayai bahwa cryptocurrency seperti DOGE bisa menjadi investasi yang menarik. 

Mereka berharap DOGE yang mereka himpun dari suporter Oakland Athletics bisa meningkat di masa mendatang, sesuai dengan prediksi kenaikan DOGE.  

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More