Friday, October 25, 2019

Masalah Regulasi, Facebook Tunda Luncurkan Uang Kripto Libra

Reuters, CNN Indonesia
Senin, 30/09/2019 10:59
Jakarta, CNN Indonesia -- Facebook dikabarkan akan menunda peluncuran uang kripto miliknya dengan nama Libra. Dikutip dari Reuters, alasan penundaan peluncuran uang kripto ini karena masih terganjal regulasi.

Tiga bulan lalu, Facebook mengumumkan rencana untuk meluncurkan mata uang digital pada Juni 2020. Uang kripto ini diluncurkan dengan kemitraan anggota lain dari Asosiasi Libra.

Asosiasi yang didirikan oleh raksasa teknologi AS untuk mengelola proyek uang kripto tersebut. Namun, upaya untuk membawa uang kripto terganjal aturan dan politik secara global. Perancis dan Jerman berjanji untuk memblokir Libra dari operasi di Eropa.

Bertrand Perez, Direktur Pelaksana Asosiasi Libra yang bermarkas di Jenewa, mengatakan diskusi sedang berlangsung dengan regulator dari Eropa dan tempat lain untuk meredakan kekhawatiran.

Perez mengungkap tidak keberatan jika tanggal peluncuran pada Juni 2020 ditunda satu hingga dua kuartal.

"Yang penting adalah bahwa kami harus mematuhi regulator dan kami perlu memastikan bahwa mereka ada bersama kami dan sepenuhnya nyaman dengan solusi kami," tegas Perez.

"Kami tahu bahwa kami harus menjawab banyak pertanyaan yang berasal dari regulator di kedua sisi Atlantik, dan dari bagian lain dunia," tambahnya dalam wawancara di kantor PBB di Jenewa.

Libra akan didukung oleh cadangan aset dunia nyata, termasuk deposito bank dan surat berharga pemerintah jangka pendek, dan diawasi oleh asosiasi beranggota 28 negara.

Struktur ini dimaksudkan untuk menumbuhkan kepercayaan dan menstabilkan volatilitas harga yang mengganggu cryptocurrency dan menjadikannya tidak praktis untuk perdagangan dan pembayaran.

Pekan lalu, Eksekutif Pimpinan Proyek Facebook David Marcus mengatakan perusahaan masih bertujuan untuk meluncurkan mata uang digital pada 2020.

"Tujuannya masih akan meluncurkan Libra tahun depan," katanya kepada surat kabar Swiss, NZZ.

"Sampai saat itu, kami perlu menjawab semua pertanyaan secara memadai, menciptakan lingkungan peraturan yang sesuai."

Asosiasi sejauh ini telah mengambil kursi belakang ke Facebook dalam visibilitas pada proyek, tetapi Perez menekankan itu independen dari raksasa media sosial, yang akan memiliki suara yang sama dengan anggota lain dalam pengambilan keputusan asosiasi.

Anggota asosiasi lainnya termasuk Vodafone, PayPal, Mastercard dan Visa serta grup lainnya berencana untuk membawa lebih banyak anggota di papan dalam waktu dekat, yang diharapkannya untuk memasukkan bank.

"Asosiasi Libra jelas merupakan asosiasi dan bukan anak perusahaan dari Facebook."

Selain itu, uang kripto Libra telah menegaskan tidak untuk menggantikan mata uang yang ada.

"Kami tidak berada dalam area menerapkan kebijakan moneter apa pun dengan Libra," kata Perez.

Perez menjelaskan proyek ini dapat membantu mencapai banyak tujuan pembangunan berkelanjutan di Amerika Serikat, seperti menghilangkan kemiskinan dan mencapai kesetaraan gender, katanya pada konferensi tersebut.
 (age/age)

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More